Chapter 3| 🌿

2.2K 209 38
                                    

Jaehwan kini sudah keluar dari rumah sakit, dan Daniel yang mengantar Jaehwan ke apartemen Jihoon.

"Kau yakin akan tinggal di tempat temanmu ?" tanya Daniel saat menghentikan mobil nya tepat di depan gedung apartemen Jihoon.

Jaehwan menganggukan kepalanya.

Ya Jaehwan bilang pada Daniel bahwa untuk sementara ia akan tinggal dengan temannya, tidak pulang ke rumah, dan Daniel pun hanya mengiyakan saja, ia tak berani untuk bertanya mengenai masalah yang sebenarnya terjadi, sehingga mengharuskannya tinggal di tempat tinggal temannya.

Daniel cukup tau diri, bahwa saat ini mungkin di mata Jaehwan ia adalah orang asing.

"Baiklah ... jika kau perlu bantuan ku ... kau boleh menghubungiku ... kau sudah menyimpan nomerku kan ?" tanya Daniel dengan senyumannya.

Jaehwan pun menganggukan kepalanya, dan membuka pintu mobil Daniel.

Belom sempat Jaehwan melangkahkan kaki nya keluar Daniel tiba tiba menahannya.

Sontak Jaehwan pun menolehkan kepalanya ke arah Daniel.

"Ada apa ?" tanya Jaehwan bingung sambil memiringkan kepalanya.

"Aku hampir lupa... aku sudah memberi tahu nomerku ... tapi aku lupa meminta nomermu" ucap Daniel.

Seketika tawa Jaehwan memecah.

"Ada apa ? kau menertawakanku ?" tanya Daniel bingung.

Jaehwan menggelengkan kepalanya.

"Ani ... aku fikir kau ingin membicarakan apa .... ternyata kau meminta nomerku ... sini kemarikan handphone mu biar aku yang mengetiknya" ujar Jaehwan sambil tangannya terulur seolah memberi kode meminta handphone Daniel.

Daniel pun dengan cepat menyerahkan handphone nya pada Jaehwan, yang langsung diambil oleh Jaehwan dan mengetikkan nomernya di handphone Daniel.

"Nih sudah kutulis ..." ucap Jaehwan sambil mengembalikan handphone Daniel.

"Gomawo .... mau aku antar ke atas ke apartemen temanmu Jae ?" tanya Daniel pada Jaehwan.

Jaehwan pun menggelengkan kepala nya pelan.

"Tidak perlu ... aku bisa sendiri" ucap Jaehwan sambil menampilkan senyuman manisnya.

'A..-ah ... padahal aku ingin menemani mu .. agar bisa berlama lama denganmu ... dan mengetahui nomer apartemen temanmu yang kau tinggali' monolog Daniel dalam benak menahan kekecewaan sesaatnya.

"Baiklah ... kalau gitu hati hati Jae"

"Hng"

Daniel yang berada di dalam mobil hanya dapat melihat punggung Jaehwan yang kini semakin menjauh dan menghilang dari hadapannya.

"Kasihan Jaehwan .... apakah suaminya tak memerhatikan dia  ? ...." celetuk Daniel dengan fikiran nya sendiri.

"Apakah aku bisa memilikinya ? ..... Aish apa yang kau fikirkan Kang ? ... kau ingin menjadi perusak rumah tangga orang eoh ?" lanjut monolog Daniel pada dirinya sendiri sambil memukul pelan keningnya.

...
...

Jaehwan yang kini sudah berada tepat di depan apartemen Jihoon, tiba tiba tampak menimbang dan enggan mengetuk pintu apartemen Jihoon.

"Apa Jihoon akan menyadari perubahanku ?" gumam Jaehwan pelan sambil menatap perut nya yang sedikit buncit tertutup baju besarnya.

Jaehwan menggelengkan kepala menepis segala pikiran yang buruk terlintas di otaknya.

Baby ... Who is Your Daddy ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang