Chapter 15| 🌺

1K 92 12
                                    

Seorang pemuda yang seharusnya menjadi tamu Daniel kini hanya duduk mematung, dengan pikirannya yang bercabang.

Ia tak tahu harus berbuat apa, pasalnya ia sendiri pun tak tahu akan kesalahannya, terlebih Daniel meneriaki nya dengan mengatakan ia 'gila', apakah tindakannya kelewatan ?

Hal itu yang menjadi pertanyaan bagi dirinya.

'Apa salahku ? bukankah pemuda manis itu yang tiba tiba saja memundurkan langkah nya dan seolah takut padaku ?' benak pemuda itu .

Tap

Tap

Tap

Sebuah langkah pelan mendekati pemuda tersebut.

"Ah ... kau ... kukira kau melupakan keberadaanku disini," ucap pemuda itu pada Daniel.

"Hampir," ucap Daniel singkat.

Manik pemuda itu sedikit membulat mendapatkan jawaban dari Daniel yang sedikit lain dari biasanya menurutnya.

"Ada apa Minhyun hyung ingin menemuiku ?" tanya Daniel pada akhirnya.

Minhyun hanya menghela nafasnya pelan.

Sungguh ia tak mengerti mengapa Daniel seolah berubah padanya.

Setelahnya Minhyun hanya mengatakan bahwa dirinya hanya ingin menyapa bertemu dengannya.

Namun diluar dugaan Daniel hanya memejamkan maniknya dan mengatur deru nafasnya.

Entahlah emosi Daniel seolah memuncak, dan tak dapat dikontrol oleh nya sendiri.

"Maaf ... sepertinya emosi ku sedang tidak terkendali, dan seperti yang kau lihat hyung ... kekasih ku takut padamu, untuk itu aku menyudutkanmu waktu itu," ucap Daniel berusaha berfikir jernih.

Ia sadar Minhyun bersikeras sempat menolak apa yang ia tuduhkan sebelumnya.

Minhyun hanya menganggukan kepalanya, dan mengatakan pada Daniel bahwa ia mewajari hal tersebut.

Namun diluar dugaan, Minhyun mengeluarkan sebuah memori kecil kepada Daniel.

"Niel ... jika kau ingin tau apa yang terjadi pada kekasihmu waktu itu, sepertinya kau yang harus menyaksikan sendiri video dalam memori ini, aku hanya dapat membantu mu dari memori ini, selebihnya kau yang dapat menyimpulkan sendiri," ucap Minhyun tenang.

Ya sebelumnya Minhyun telah mencari video yang berkaitan dengan pemuda manis itu, semenjak Daniel menyudutkannya, ia ingin membersihkan namanya di depan Daniel. Ia tahu Daniel mencintai kekasih nya itu.

Manik Daniel membulat, ia yak menyangka bahwa Minhyun mau membantu dirinya mendapatkan rekaman cctv yang memang ia cari untuk menyelidiki hal yang terjadi pada Jaehwan.

"Terimakasih hyung, maafkan aku pernah menuduhmu, bukan aku bermaksud, tapi kau lihat sendiri kondisi kekasihku tadi," ucap Daniel tegas.

"Hng, aku mengerti,"

"Niel !!! Niel !!"

Minhyun dan Daniel sontak kaget mendengar teriakan yang memanggil nama Daniel.

Daniel yang merasa terpanggil, dan sadar siapa yang memanggil nya langsung mengatakan pada Minhyun bahwa ia harus meninggalkan Minhyun kembali.

Minhyun yang mengerti hanya langsung dapat izin undur diri pada Daniel, ia tak ingin membuat keributan disana, toh tujuannya untuk menemui Daniel sudah selesai.

Daniel menganggukan kepalanya sebentar, dan mengantar Minhyun kedepan pintu rumahnya.

.
.

"Niel ! ... hiks ... Niel ...," isak Jaehwan mencari Daniel yang tidak berada dikamarnya.

Jaehwan masih takut berada sendirian di kamar itu.

Dengan langkah kecil sambil memegangi perutnya yang kembali terasa keram akibat ia kaget saat bangun tidur tak mendapati Daniel disampingnya.

Manik Jaehwan sudah basah, bahkan pipi dan hidung nya sudah merah karena menangis mencari sosok kesayangannya itu.

"Astaga ... Mengapa kau menangis ? Aku hanya keluar kamar sebentar sayang," ucap Daniel saat mendapati Jaehwan yang tengah menangis tersedu sedu sambil memegangi perutnya itu.

"Aku kira kau meninggalkanku sendirian lagi ... hiks ... aku takut," ucap Jaehwan pada Daniel dengan bibirnya yang ia poutkan.

Ada rasa senang, dan sedih yang Daniel rasakan saat mendapati Jaehwan yang seperti itu.

Dengan cepat Daniel memeluk Jaehwan ke dalam dekapannya.

"Aku tak akan kemana mana, lagi pula aku telah berjanji pada appa mu untuk menjagamu selama seminggu ini bukan ?" ucap Daniel menenangkan Jaehwan, yang hanya di balas anggukan kecil dari Jaehwan.

Setelah dirasa Jaehwan tenang dan tidak menangis lagi, barulah Daniel melonggarkan pelukannya, dan membawa Jaehwan agar duduk di sofa tengah rumah tersebut.

Jaehwan hanya menurut.

"Apakah baby baik baik saja ?" tanya Daniel lembut sambil mengusap perut Jaehwan.

Jaehwan langsung menggelengkan kepalanya, sedangkan Daniel mengerutkan dahinya bingung, dan menempatkan kupingnya disamping perut Jaehwan seolah memastikan ucapan Jaehwan.

"Yak !! Apa yang kau lakukan ?" tanya Jaehwan yang bingung dengan sikap Daniel.

"Aku ingin memastikan bahwa baby sudah baik baik saja, anak appa harus baik baik saja kan?" ucap Daniel menatap manik Jaehwan dan bergantian dengan perut Jaehwan sambil mengusap lembut perut buncit Jaehwan.

Hati Jaehwan terenyuh, ia selalu menyukai kata kata Daniel yang selalu menganggap anak yang ia kandung adalah anak Daniel sendiri.

Mereka seperti keluarga kecil yang sudah menikah menantikan anak mereka bukan ?

Bahkan Jaehwan pernah dalam suatu ketika berharap bahwa anak yang ia kandung benar benar anak Daniel, dengan begitu ia dapat mencurahkan semuanya pada Daniel, dan ia juga tak segan bergantung pada Daniel, yang walaupun pada kenyataan nya sekarang Daniel adalah kekasih nya.

"Baby sudah tidak apa apa appa ... hanya saja perut eomma masih terasa sedikit keram dan tegang," cicit Jaehwan berpura pura berbicara menjadi bayinya yang mengadu pada ayahnya.

Mendengar cicitan Jaehwan tersebut, Daniel langsung memeluk Jaehwan dan merebahkan kepala Jaehwan dipundaknya, dengan tangan dirinya yang mengusap perut Jaehwan.

"Terimakasih Niel," bisik Jaehwan di telinga Daniel.

Daniel hanya menganggukan kepalanya, dan mengecup kepala Jaehwan pelan.

Sungguh ia sudah yakin dengan keberadaan Jaehwan yang dapat mengisi kekosongan hatinya selama ini, sepertinya pemikirannya akan menikahi Jaehwan pilihan yang tepat.

'Sepertinya aku memang harus meminta izin lagi dengan ayahmu, agar ayahmu menyetujui aku menikahimu, dan akan kupastikan bajingan yang melakukannya padamu akan menerima balasan yang setimpal,' benak Daniel.

.........

TBC

Hola akhirnya ketemu lagi setelah sekian lama hehe ....

gimana ceritanya ?

See you next chapter

Leave comment, and vote ....

.
.

Seya

Baby ... Who is Your Daddy ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang