'Apa yang terjadi dengan Niel? Mengapa ia menangis? Apa aku melewatkan sesuatu? Apa Niel tadi mengajak aku bicara? Ugh ... aku bodoh sekali seharusnya aku tak tidur.' Monolog Jaehwan dalam hati dengan posisi yang masih sama seperti sebelumnya dan mata yang juga masih setia terpejam.
Dari sejauh yang ia dengar dari perkataan Daniel hanyalah ucapan maaf pada dirinya dan juga bayinya, serta ucapan terimakasih padanya.
Hanya itu!
Apa maksudnya?
Jaehwan yang semakin gelisah tak dapat memahami apa yang terjadi akhirnya memberanikan diri membuka manik nya menatap sang kekasih.
"Niel..." lirih Jaehwan dengan suara khas bangun tidurnya.
Daniel buru buru mengusap kedua maniknya yang basah dengan tangannya. Ia tak mau Jaehwan melihatnya seperti ini.
"Ah, kau terbangun karena aku?" tanya Daniel pada Jaehwan.
Jaehwan yang polos dan jujur tentu saja refleks menganggukan kepalanya. Ia tak dapat berbohong pada Daniel.
"Maafkan aku sayang, aku tak bermaksud mengganggu tidurmu."
"Aku tahu, lalu ada apa sebenarnya Niel? Ada hal yang mengganggu pikiranmu? Kau dapat berbagi denganku, kau tenang saja aku akan menjadi pendengar yang baik untukmu."
Daniel sejenak menimbang perkataan Jaehwan.
"Bagaimana menurutmu jika ada seseorang yang tak sengaja melukai orang lain tanpa ia sadari, dan membuat orang yang ia lukai nyatanya menderita kala itu, lalu setelah itu takdir seakan mempermainkannya dan mempertemukannya kembali layaknya orang asing yang baru bertemu dan menjalin hubungan, hanya saja salah seorang diantara kedua nya mendapati sebuah kenyataan pahit yang tak ia inginkan, menurutmu apa yang harus ia lakukan? Apakah mundur dan menjauhi orang yang ia sayang karena masa lalu nya, atau sebaliknya?"
Sejenak Jaehwan tampak berfikir keras berusaha mencerna perkataan Daniel baik baik.
Dari cerita yang Daniel berikan, Jaehwan dapat menarik dua kesimpulan.
Yang pertama Jaehwan tangkap bahwa keadaan di masa lalu dapat dibilang sebagai kecelakaan, dan yang kedua ia bisa tarik kesimpulan bahwa takdir membuat nya bertemu agar dapat memperbaiki kesalahan.
"Menurutku sebaiknya ia berdamai dengan masa lalu dan mencoba memperbaikinya, karena kurasa takdir mempermainkannya seperti itu untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu Niel."
Isak tangis Daniel tak dapat terbendung lagi. Sungguh kekasih yang ada di hadapannya memang orang yang berbeda dari yang lain. Jaehwan yang ia kenal selalu melihat semua sisi dengan baik.
"Niel, mengapa menangis?Apa aku salah bicara? Jika iya maafkan aku," ujar Jaehwan memeluk Daniel lebih erat dari sebelumnya.
Jujur saja ia panik, dan khawatir dengan kondisi Daniel yang ia sendiri tak mengerti.
"Jjae, kau terlalu baik untukku, ada yang ingin ku bicarakan padamu," ujar Daniel sembari melepaskan pelukannya menatap sang kekasih.
Jaehwan yang bingung hanya mengerjapkan maniknya sebentar.
Setelah nya Daniel beranjak dari kasur dan mengambil laptop yang ada di mejanya.
"Kuharap kau tak kaget akan hal ini, dan aku tak ingin membebani mu, kau boleh marah padaku, kau boleh membenci ku, apapun keputusan mu aku akan menerimanya."
Jaehwan semakin bingung dengan perkataan Daniel. Perlahan Jaehwan mencoba mendudukkan dirinya.
"Biar aku bantu," ujar Daniel sembari membantu Jaehwan yang kesusahan mendudukkan dirinya.
"Apa maksud perkataan mu?"
Daniel menegukkan salivanya kasar. Jujur saja ia sedikit ragu dengan pilihannya kali ini. Hanya saja ia tak ingin menutupi nya lebih lama dari Jaehwan.
Sudah cukup beberapa waktu ini ia seakan terjerat dalam penjara yang ia buat pada dirinya sendiri. Kali ini ia akan mencoba terbuka dan melepaskan apa yang selama ini menjadi pikirannya.
"Aku akan memberitahukan hal yang beberapa akhir ini mengganggu pikiran ku, hanya saja kau harus berjanji padaku, untuk tak terlalu memperumit memikirkannya, kau dapat melakukan yang kau mau, aku akan menuruti perkataan mu, dan aku tak ingin kau menyakiti baby."
Jaehwan yang sebenarnya tak terlalu mengerti akan perkataan Daniel akhirnya hanya dapat menganggukan kepalanya.
Dengan segala kegundahan Daniel mulai mencoba membuka laptop nya dan memberanikan diri menekan video yang ia dapati dari sahabat nya itu sebelumnya.
"Beberapa waktu lalu aku mendapatkan video yang tak kuharapkan ini ... aku brengsek Jjae."
Manik Jaehwan tampak fokus dengan video yang di putar di hadapannya.
'Itu ... aku? Lalu pemuda yang saat itu bersama ku adalah ... Niel?' Monolog Jaehwan dalam hati sembari mengepalkan tangannya berusaha mengontrol emosi nya yang tiba tiba saja bergejolak dalam hatinya.
"Kapan kau mendapatkan video ini?" tanya Jaehwan yang terdengar dingin.
"Satu hari sebelum aku datang ke kantor appamu dan kau mendapati ku saat terjadi accident kesalahpahaman antara aku dan appamu."
"Appa? Jangan kau katakan Appa menamparmu karena hal ini?!" Pekik Jaehwan tiba tiba.
Daniel tak dapat berbohong jika sudah seperti ini. Ia mengatakan yang sebenarnya pada Jaehwan, baik dengan rencananya dengan Tuan Kim ia juga membeberkan nya pada Jaehwan.
"Niel ... mengapa kau pengecut? Mengapa kau tak katakan dari awal? Lalu mengapa kau justru seakan mempermainkan ku dengan semua ini, bahkan kau tadi mengatakan bahwa orang tuaku tau akan baby, kalian semua sama saja!"
Deg!
Daniel terdiam seketika. Ia tak dapat mengelak sedikit pun perkataan Jaehwan.
Dengan sekuat tenaga yang ia miliki, Jaehwan memilih untuk beranjak dari ranjang nya dan hendak meninggalkan Daniel yang termangu menatap dirinya.
"Kau mau kemana sayang? Jangan pergi," ujar Daniel sembari memegang tangan Jaehwan berusaha mencegah kepergian pemuda berpipi chubby itu.
"Sesuai janji yang kau katakan sebelumnya, maka tolong jangan ikuti aku."
Deg!
Refleks tangan Daniel melepaskan pegangan tangannya pada Jaehwan. Ia tak mungkin mengingkari janjinya, yang dapat ia rasakan hanyalah seakan dunianya yang selama ini ia impikan runtuh seketika di hadapannya.
"Jjae.." lirih Daniel dengan suara serak nya.
"Jangan menghalangiku atau mencariku," ujar Jaehwan yang kini telah berjalan keluar dari kamarnya.
Tubuh Daniel terasa lemah, dan hampa seketika.
'Bodoh! Seharusnya kau tak membohongiku Niel ... aku tak sejahat itu, aku akan menerimamu apa adanya tak peduli masa lalu jika kau menceritakannya lebih cepat dan tak membohongiku mengambil peranmu untuk menutupi keadaan saat keluarga mengetahui hal sebenarnya.'
———
See you next chapter
Leave a comment, and vote
.
.Seya
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby ... Who is Your Daddy ?
Fanfiction'Baby .... bisakah kau katakan pada ku siapa daddy mu ?' -Kim Jaehwan. . . BXB MPREG