My Lovely Uncle - Bab 25

14.1K 346 9
                                    

Happy Reading!!!

***

“Papi gak tahu hubungan seperti apa yang kamu dan Uncle Devan jalani. Tapi, Sal, kamu tahu ‘kan kalau Uncle Devan sudah punya calon istri?” Darian hanya tidak ingin putri tunggalnya patah hati.

Melihat bagaimana kecewanya Salvia mengetahui Devan pergi kemarin saja Darian sudah sakit hati. Apa kabar jika adik dari istrinya itu membuat Salvia lebih dari sekadar patah hati?

Sungguh Darian tidak bisa membayangkannya. Mengingat hal itu sedikit banyaknya pasti berpengaruh pada hubungannya dengan Drizella.

“Baru calon istri, Pi. Belum jadi istri,” bantah Salvia tenang. “Lagi pula sampai sekarang Uncle Devan belum juga bawa wanita itu ketemu Mama ‘kan?”

Sesuai apa yang saat itu Salvia dengar, Devan berniat mengenalkan pacarnya pada sang kakak. Tapi buktinya sampai sekarang Devan belum juga melakukannya. Malah dirinya yang rajin pria itu ajak jalan dan main-main di apartemen. Membuat Salvia yakin bahwa belakangan ini Devan tidak menemui kekasihnya. Dan seperti yang pernah Salvia katakan, sebelum janur kuning melengkung, menikung masih akan Salvia lakukan. Toh Devan yang lebih dulu mendekat. Karena dirinya sudah berusaha memberi jarak. Jadi bukan salah Salvia ‘kan, kalau sekarang hubungannya dengan Devan semakin tidak berjarak?

“Tapi gak seharusnya kamu bermain-main sama laki-laki milik orang lain, Salvia!” Darian hanya ingin menjaga anaknya dari luka yang kapan saja bisa Salvia terima. Tidak salah ‘kan?

“Kenapa? Uncle Devan kok yang datang ke aku. Papi tahu sendiri aku sudah menghindar sejak tahu Uncle Devan punya pacar. Aku juga udah ikuti apa yang Papi sarankan untuk tanya tentang perasaan Uncle Devan, dan aku gak berusaha memaksakan diri ketika Uncle Devan gak memberi tanggapan untuk perasaanku. Tapi, Papi lihat sendiri ‘kan? Uncle Devan yang mencariku. Bukan aku yang menghampirinya.”

Salvia kemudian mengedikkan bahunya. Sementara Darian mendesah pelan, lalu menghempaskan tubuhnya ke sofa yang ada di kamar putrinya. Melihat kepulangan sang putri yang di antar Devan, Darian langsung menyusul Salvia ke kamar dan melontarkan kalimatnya. Tak menyangka bahwa tanggapan Salvia akan setenang ini.

“Salvia, tapi bagaimana kalau kemudian Uncle kamu tiba-tiba bawa pacarnya ketemu Mama?”

Salvia tidak langsung menjawab. Melirik ayahnya yang masih duduk menunggu jawaban, lalu setelahnya Salvia mengangkat kedua bahu, terkesan tidak peduli. “Itu bukan urusanku. Jika memang Uncle Devan mau bawa wanita itu untuk kenalan sama Mama, silahkan. Itu haknya. Aku hanya harus bergerak mundur, iya ‘kan?” Salvia sudah memikirkannya. “Tapi, jika hal itu tidak terjadi, Papi harus mempersiapkan diri untuk memberiku dan Uncle Devan restu,” kalimatnya Salvia iringi dengan seringai licik. Membuat Darian mengegeram, menatap tajam sang putri yang terlihat lebih berani.

“Dia adik mama kamu, Salvia!” Darian mengingatkan. Dan Salvia tidak sama sekali menyangkal, tapi tentu saja Salvia memiliki pembelaan.

“Tapi aku gak lahir dari rahim Mama Drizella. Aku dan Uncle Devan tidak memiliki ikatan darah. So, menikah dengannya akan tetap sah.”

Darian mendengus cukup kasar mendengar pembelaan Salvia barusan. Kepalanya benar-benar pusing mendapati kekeraskeplaan putrinya.

“Kenapa harus Uncle Devan?” Darian benar-benar merasa frustrasi sekarang. Bukan Devan yang menjadi masalah, tapi status pria itu yang membuat Darian berpikir dua kali untuk menerima. Pasalnya Darian tak yakin istrinya akan setuju. Wanita yang dinikahinya itu sudah benar-benar menganggap Salvia sebagai anak kandungnya sendiri. Apa kabar jika kemudian Salvia mengenalkan diri jadi calon adik ipar?

My Lovely UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang