My Lovely Uncle - Bab 12

20.2K 393 9
                                    

Happy Reading!!!

***

Hari pertama di kota kelahiran sang kekasih tercinta, Devan gunakan untuk berkenalan dengan orang tua Sagitta.

Hari kedua digunakan Devan dengan jalan-jalan keliling kota bersama, sementara di hari ketiga Devan dan Sagitta tidak memiliki agenda ke mana-mana. Mereka memutuskan untuk tetap di hotel, sebelum Devan melakukan perjalanan kembali pulang. Dan, tepat ketika jam menunjuk di angka sembilan malam, Devan tiba di rumah yang tiga bulan ini ditinggalinya.

Namun tidak ada Salvia yang menyambutnya. Rumah yang biasanya sudah sepi bertambah sepi dengan ketidakberadaan gadis itu. Dan Devan tahu dari asisten rumah tangga kakaknya bahwa si nona rumah sedang pergi bersama temannya. Entah ke mana, karena gadis itu tidak memberi tahu detailnya.

Mengecek ponsel pun Devan tidak mendapati pesan Salvia yang mengatakan kepergiaannya. Padahal jauh sebelum hari ini Devan pernah mengatakan bahwa gadis itu perlu mengabari jika akan pergi-pergi.

Bukan apa-apa Devan hanya tidak ingin menjadi yang disalahkan, mengingat selama orang tua gadis itu tidak ada Devan lah yang bertanggung jawab. Tapi gadis itu sepertinya tidak mendengarkan perkataannya. Membuat Devan menggeram kesal seraya menekan icon telepon di ponselnya, menghubungi Salvia untuk bertanya mengenai keberadaan gadis itu saat ini.

Dering pertama tidak ada jawaban, dering kedua hingga ke empat tidak juga mendapatkan sahutan, bahkan hingga dering panggilan selesai, Salvia tidak juga memberi respons.

Entah apa yang sedang keponakannya itu lakukan sampai membuatnya mengabaikan panggilan Devan. Padahal selama ini Salvia tidak pernah melakukannya. Yang ada gadis itu selalu menunggu dengan sengaja, terlebih ketika Devan tidak berada di rumah beberapa hari kemarin. Tapi sekarang, bisa-bisanya gadis itu mengabaikan panggilannya.

Devan sebenarnya ingin pergi mencari, tapi lelah yang tubuhnya rasa membuat Devan memilih untuk tetap berdiam diri. lagi pula Devan tidak tahu ke mana harus mencari. Devan tidak tahu rumah teman-teman Salvia. Tidak pula tempat mana yang menjadi tongkrongan gadis itu.

Beberapa kali Devan mendapati Salvia pulang telat bahkan hingga larut malam. Namun saat itu Devan tidak begitu peduli dari mana Salvia pergi. Devan hanya meminta gadis itu untuk mengabari agar tidak membuat orang rumah khawatir.

Devan kira gadis itu paham dengan kalimatnya mengingat dua bulan belakangan Salvia tidak banyak tingkah dan pulang tepat waktu. Mungkin itu pun karena Devan yang selalu menjemputnya. Tapi siapa yang menyangka bahwa malam ini Devan kecolongan. Atau malam-malam kemarin pun Salvia pergi tanpa sepengetahuannya?

Selama ini gadis itu memiliki kehidupan yang bebas. Ayahnya tidak pernah melarang apa pun yang gadis itu ingin lakukan. Sedangkan ketika Devan datang dan menjadi penjaga sementaranya, kebebasan Salvia terenggut dengan larangan-larangannya.

Jangan lupakan bahwa beberapa waktu lalu Salvia pernah mengadukan ini pada ayahnya. Jadi, mungkinkah ketidakberadaannya beberapa hari ini dijadikan kesempatan oleh gadis itu? Jika benar begitu, tak akan segan Devan menghukum Salvia nanti.

Melirik jam di pergelangan tangan, Devan mendesah pelan, lalu membawa langkahnya ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan meredam kekesalan. Berharap setelah ini ia bisa tenang dan menunggu kepulangan Salvia dengan fokus dan nyaman.

Seperti biasanya Devan akan mengurusi pekerjaannya sambil menunggu Salvia pulang, Meskipun sebenarnya kebiasaan itu telah lama Devan hentikan. Tapi sepertinya malam ini Devan butuh kesibukan agar emosinya teredam. Jangan sampai Devan benar-benar menyeret Salvia pulang.

Bukan hal yang sulit sebenarnya untuk Devan mengetahui di mana gadis itu berada sekarang. Namun Devan tidak akan melakukannya untuk saat ini. Devan hanya ingin tahu jam berapa gadis itu akan pulang, dan bagaimana reaksinya ketika mendapati Devan di rumah.

My Lovely UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang