"Begitulah kehidupanku sebagai bangsa Legenda sekaligus putri pertama dari keluarga Ryuusaku."
"Aku tidak melakukan banyak sekali hal, dan rasanya semua tujuanku telah selesai berkat bantuan semua orang yang selalu mendukung diriku."
"Kenyataannya memang benar bahwa keluarga adalah satu-satunya hal yang bisa kita percayai sepenuhnya karena mereka tidak mungkin akan menusuk kita dari belakang."
"Keluarga adalah bagian dari hidup kita yang selalu ada dalam senang dan duka, kita ada untuk satu sama lain demi bisa saling membantu dan juga mendukung."
Shinomiya berbicara seperti itu selagi menulis sesuatu di dalam jurnal yang memiliki judul sama seperti judul milik Shinobu.
Bisa dibilang dia melanjutkan sesuatu yang sudah ditinggalkan oleh Shinobu, salah satu hobinya yaitu menulis banyak sekali hal penting dan bermanfaat dalam jurnal demi melanjutkan kehebatan Neneknya sendiri.
Setelah selesai menulis semua itu, Shinomiya beristirahat di dalam ruangan santai hanya untuk menikmati secangkir susu coklat hangat selagi memperhatikan jendela.
"Sudah berapa lama ya..."
"...terakhir kali aku merasakan kenyataan itu ketika diriku berpapasan langsung dengan Mamah dari kenyataan."
"Walaupun pertemuan itu tidak berakhir sesuatu dengan keinginan diriku, aku harus sadar bahwa trauma Mamah itu bukanlah sesuatu yang harus dianggap remeh."
"Ketika Mamah pergi... Papah juga ikut pergi tanpa memberitahu diriku kapan kita akan bertemu kembali."
"Kesannya sudah sangat lama bagiku sampai aku merindukan mereka pada masa-masa mudanya. Aku juga sekarang sudah terlihat semuda mereka walaupun tidak memiliki konsep usia."
"Tetap saja mereka ini lebih tua dariku, dan aku akan memanggil mereka sebagai kedua orang tua paling hebat karena sudah berjuang demi masa depan secerah ini."
Shinomiya mengambil cangkir itu hanya untuk diminum pelan-pelan selagi memikirkan tentang mimpi yang tak pernah terbuka itu.
Dia mulai memikirkan yang tidak-tidak, tetapi kepositifannya itu membantu dirinya untuk berpikir secara positif bahwa mereka sedang sibuk mengurusi sesuatu.
Shinomiya juga tidak bisa asal berasumsi bahwa kedua dunia yang memiliki perbedaan jauh itu menganut suatu konsep waktu yang begitu sama.
Kenyataannya dunia kenyataan itu jauh lebih lama dibandingkan dunia Shinomiya sendiri dimana ia tak merasakan kelambatan atau kecepatan apapun karena semuanya benar-benar seimbang.
"Hahhhh..." Shinomiya menghela nafasnya lalu ia mengubah cangkir itu menjadi partikel cahaya agar bisa dipindahkan ke dalam cucian.
"Aku merindukan Mamah dan Papah kenyataan." Shinomiya melangkah pergi meninggalkan ruangan tersebut untuk kembali mengunjungi kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder IV
FantasySebuah halaman baru telah muncul untuk ditulis dengan narasi yang menjelaskan kisah tentang seorang pejuang. Namun... halaman baru ini menerima tambahan dari halaman yang berasal dari naskah untuk ke depannya, dua halaman yang menyatu hingga mencipt...