"Benar sekali, Koizumi. Kamu mengandung anak kembar, satunya lagi adalah seorang putra yang bernama Ryuusaku Kazuha." Shinichi mulai menjelaskannya kepada Koizumi.
"Sayangnya Shinomiya tidak bisa mempertemukan Kazuha dengan kita karena risiko yang bisa saja berakhir fatal."
"Padahal kenyataannya aku tidak ingin membawa Kakak bodoh itu ke sini, hehehe..." Batin Shinomiya dimana ekspresinya terlihat begitu polos walaupun isi kepalanya dipenuhi niat jahat.
"Dan tentunya Kazuha belum mengemukakan semua kebenaran ini dikarenakan dia tidak berpapasan dengan si beban itu."
"Ya... dia juga terlalu fokus pada hal lain seperti tujuannya sendiri hingga tidak tertarik dengan kenyataan serta halaman yang kosong itu."
"Kemungkinan besarnya adalah halaman itu sudah pasti dibaca oleh Kazuha yang dapat melihatnya, tetapi tidak denganku."
"Namun... lihat saja..."
"...aku akan menjadi yang lebih baik dan pintar secara keseluruhan hingga bisa merasakan semua itu secara kenyataan dengan melakukan sesuatu yang terhitung normal."
"Agar... agar tidak merusak kenyataan dan cerita yang sangat aku sukai itu!" Shinomiya mengepalkan kedua tinjunya.
Shinomiya mulai fokus pada sesuatu yang ada di hadapannya itu yaitu Koizumi ketika masih muda, dia terlihat tidak begitu suram baginya tetapi ia tahu apa yang dirasakan olehnya itu.
Isi pikirannya juga membuat Shinomiya gelisah tetapi dia tetap harus memperlihatkan kepositifannya sebagai janji kecil pada Ibunya sendiri yang mampu memenangkan dirinya ketika menangis histeris.
"Mamah, gendong!" Minta Shinomiya selagi mengulurkan kedua lengannya itu.
Koizumi terdiam seketika, dia awalnya memang merasa sangat senang tetapi lama kelamaan ia terganggu dengan perasaan yang sangat aneh dan mendalam.
"... ..." Shinomiya seketika menginjak sebuah pemicu yang tak seharusnya dia langkah.
Lagi pula dia sendiri tidak tahu harus melakukan apa demi bisa meringankan rasa traumatis yang dimiliki oleh Ibunya sendiri.
Jika dia memberitahu inti dari naskah itu maka itu sama saja dirinya mencoba untuk melakukan penusukan terhadap dirinya sendiri.
Perkataannya hanya akan menjadi akhir atas segalanya, pengaruhnya bukan hanya dirinya saja melainkan semua orang yang hidup dalam dunianya itu.
Koizumi merasakan sebuah kegelisahan yang tak jauh berbeda ketika ia berpapasan dengan kedua orang tuanya itu.
Terapi dia harus memaksa dirinya sendiri agar ia dapat menyembuhkan rasa traumanya itu dengan berinteraksi secara langsung bersama putrinya sendiri.
Shinomiya tak menyangka Koizumi akan mengingat kembali kematian dari kedua orang tuanya itu, kalau tidak salah dia pernah mendengar rahasia itu.
Rasa traumatis Koizumi memang sudah ada dari awal semenjak dia kehilangan kedua orang tuanya ketika ia sedang tidak berada dekat dengan mereka.
Jadi itu adalah alasan mengapa Koizumi selalu mendengar serta mengetahui kemana Shinomiya pergi, tetapi tidak ketika berada dalam dunia mimpi karena ia berpikir dirinya sendang tertidur dengan damai dalam kamarnya sendiri.
Koizumi langsung menggendong tubuh Shinomiya yang terasa begitu ringan dimana putrinya itu langsung tersenyum begitu lebar selagi memejamkan kedua matanya.
"Setidaknya ada proses... sedikit demi sedikit, ehe..."
Senyuman bahagia yang diperlihatkan oleh Shinomiya mengingatkan Koizumi pada Shinichi dimana keduanya benar-benar mirip.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder IV
FantasySebuah halaman baru telah muncul untuk ditulis dengan narasi yang menjelaskan kisah tentang seorang pejuang. Namun... halaman baru ini menerima tambahan dari halaman yang berasal dari naskah untuk ke depannya, dua halaman yang menyatu hingga mencipt...