Shinomiya sudah mengucapkan perkataan yang mengandung banyak sekali perpisahan di dalamnya, dan dia juga sempat memberikan semua adiknya sebuah pelukan serta kecupan yang begitu lembut.
Setelah mengucapkan kata perpisahan itu, yang perlu ditemui adalah sesosok Kakak paling menyebalkan tetapi peduli terhadap kondisi adiknya itu.
Tanpa dirinya Shinomiya tidak akan pernah bisa memulai langkahan seperti itu, dia harus mengucapkan kata-kata yang setidaknya mengandung rasa peduli dan kasih sayang padanya.
Shinomiya mendatangi kamar Kazuha lalu ia mengetuk pintunya itu pelan-pelan, "Kakak."
"Masuk."
Pintu itu langsung Shinomiya buka sampai ia menerima sambutan dari Kazuha yang sedang menghisap semacam 'Vape' dimana mulutnya itu melepaskan asap yang begitu banyak pada wajahnya.
Shinomiya tidak merasa terganggu sama sekali karena asap tersebut memiliki aroma yang cukup menyegarkan di dalam hidung dan tenggorokannya itu.
Berbeda dengan asap rokok dimana dia sangat tidak menyukainya, "Apa tuh? Semacam penemuan barumu lagi?"
"Ini yang dinamakan sebagai Vape, bodoh. Alat ini sudah lama ada sejak dulu, aku hanya menyukai rasanya."
"Hehhhh... sudah jadi kebiasaan ya." Shinomiya mulai duduk di atas meja selagi memperhatikan Kazuha yang sedang menempa.
"Apa maumu?" Tanya Kazuha.
"Apakah kau tidak bisa membaca diriku semudah dengan adik-adik kita?"
"Aku tahu. Justru selama ini aku menunggu kepergian dirimu yang sangat jauh itu." Kazuha berhenti menempa hanya untuk menghadapi adik kembarnya itu yang akan pergi jauh dan tak pernah kembali dalam waktu lama sekali.
Shinomiya mulai mengusap kedua pergelangan tangannya itu ke atas dan bawah selagi memperlihatkan ekspresi yang kedinginan.
"Brrrr.... Dingin... Dingin sekali responnya..."
"...mempunyai Kakak yang dingin itu benar-benar menyusahkan..."
"...dampaknya membuat adik kecilnya yang imut ini membeku dalam es."
Kazuha menghela nafasnya lalu ia mendekati Shinomiya hanya untuk menepuk bahunya sampai membuatnya kaget seketika.
"Aku tidak mengerti apa yang kau coba incar dengan semua kelebihan di dalam dirimu ini."
"Tetapi yah... aku tak keberatan jika kau pergi jauh dan tak pernah kembali. Setidaknya kau harus bisa memberikan kabar agar kau tak mengkhawatirkan mereka."
Shinomiya melebarkan kedua matanya itu karena The Mind miliknya baru saja membaca perasaan dan pikiran Kazuha yang sebenernya.
Walaupun Kakaknya itu sangat menyebalkan dan juga dingin, dia bisa merasakan sebuah kesedihan serta kerinduan di dalam dirinya itu.
Memang tidak bisa dilihat dengan kedua matanya karena wajah datarnya itu yang dingin, tetapi dibalik semua itu terdapat perasaan peduli dan sedih besar dari seorang Kakak kembar.
"Kakak."
Shinomiya mulai memeluk Kazuha dengan sangat erat sampai mengejutkan dirinya seketika, "Apa yang kau lakukan...?"
"Memeluk! Memberikan kasih sayang terakhirku sebagai seorang adik nakal kepada Kakaknya yang dingin dan menyebalkan."
"Dasar bayi." Kazuha mulai mengusap kepala Shinomiya lalu membalas pelukan itu dengan ekspresi yang terlihat serius sekarang.
"Cobalah untuk tidak gegabah."
"Limiter itu adalah pembatas atas segala kekuatan dan kemampuan yang kau miliki."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder IV
FantastikSebuah halaman baru telah muncul untuk ditulis dengan narasi yang menjelaskan kisah tentang seorang pejuang. Namun... halaman baru ini menerima tambahan dari halaman yang berasal dari naskah untuk ke depannya, dua halaman yang menyatu hingga mencipt...