"Kita bertemu lagi ya, Papahku sayang!"" Shinomiya tersenyum.
"Putriku...?" Shinichi masih terkejut ketika melihat putrinya itu.
Entah kenapa mimpi yang dia rasakan saat ini jauh lebih baik dibandingkan dirinya yang harus berlatih, intinya dia bisa merasakan ketenangan dan juga kebahagiaan di dalamnya itu.
"Apakah itu yang dipikirkan oleh Papah melalui narasi tersebut?"
"Yah... terlihat dari raut wajahnya itu bahwa dia terluka... lelah... dan hal menyedihkan lainnya."
"Aku ingin sekali memberikan Papah sebuah pelukan agar dirinya bisa merasa lebih baik, tetapi aku ini harus waspada dengan segala aksi yang perlu dilakukan terhadap dirinya."
"Jika aku mencoba sesuatu padanya maka aku hanya akan mendekatkan diri pada kenyataan itu terlalu cepat."
"Aku... sejujurnya aku masih belum siap."
Shinomiya terus memikirkan tentang tanggung jawab yang masih belum dia kuasai karena dirinya masih kecil, tetapi wawasannya itu cukup luas sampai dia sudah siap kapan saja.
Tetap saja aku--- Shinomiya ingin memastikan keadaan terlebih dahulu dengan banyak belajar serta mencari tahu banyak sekali kebenaran yang perlu didalami lagi.
"Iya, aku adalah putri Papah yang sangat cantik dan imut, ehe!" Shinomiya menepuk dadanya sendiri selagi memperlihatkan ekspresi yang sedang membanggakan dirinya sendiri.
"Setelah dialog ini seharusnya terdapat sebuah ilustrasi tentang diriku yang imut..."
"...tetapi sepertinya disingkirkan karena sudah terlalu bosan melihat."
"Tetapi...!"
"Keimutan diriku ini tidak akan pernah bosan dilihat bukan? Ehe!"
Shinichi tidak bisa menyembunyikan ekspresi bahagianya itu terutama lagi senyumannya, "Putriku...!!!"
"Hwahhh!!!" Shinomiya melompat tinggi ketika melihat Shinichi yang langsung memeluk dirinya itu.
"Aahhhh... aku tidak bisa bernafas...! Aku tidak bisa bernafas...!" Seru Shinomiya sampai tubuhnya dipeluk dengan sangat erat oleh Shinichi.
"Pelukan ini..." Shinomiya mulai berbicara di dalam hatinya itu.
"Kali ini aku merasakan suatu pelukan yang begitu bermakna... kesannya sangat dalam di dalam hatiku ini yang begitu kecil."
"Sungguh... aku tidak menyangka menerima pelukan dari kenyataan akan terasa menyakitkan seperti ini."
Entah kenapa hati Shinomiya terasa begitu berat, rasanya The Mind membagikan emosi serta perasaan yang sedang dirasakan oleh Shinichi saat ini.
Shinomiya tidak menangis karena dia tidak bisa merasakannya secara kenyataan atau mungkin keseluruhan, dia hanya bisa diam selagi memberikan pelukan yang lebih berat.
"Ternyata kenyataan memang terkesan sangat mengerikan dan menakutkan ya..."
"Yuusuatouri... yang berubah menjadi Touregniration sebagai inti atas segala cabang dunia Yuusuatouri yang berbeda-beda..."
"...lama kelamaan aku ingin turun tangan untuk memastikannya sendiri."
"Tapi... aku harus siap... aku harus bertanggung jawab... aku harus siap menghadapi risiko."
Shinichi melepaskan Shinomiya yang langsung duduk di hadapannya itu, "Papah kasar sekali. Bagaimana jika putri imutmu ini mati konyol karena sebuah pelukan?"
"Ahahaha, maaf-maaf."
"Rasanya senang sekali bisa bertemu dengan dirimu kembali, dan aku sendiri tidak tahu kenapa hal itu tidak terhitung mustahil lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder IV
FantasíaSebuah halaman baru telah muncul untuk ditulis dengan narasi yang menjelaskan kisah tentang seorang pejuang. Namun... halaman baru ini menerima tambahan dari halaman yang berasal dari naskah untuk ke depannya, dua halaman yang menyatu hingga mencipt...