Minami yang berhasil melukai Kuharu dengan caranya sendiri seketika menerima sebuah ide cemerlang dimana dia tahu harus apa.
Lagi pula sihir cahaya saja menjadi salah satu sihir terkuat sepanjang masa selama sang pengguna dapat memanfaatkannya dengan baik.
Tentunya sang pengguna juga dibatasi dengan sejauh mana perkembangan mereka dalam menggunakan cahaya yang sulit untuk dikendalikan juga.
"Serangan yang sama takkan bekerja lagi padaku." Kuharu memutar waktu untuk dirinya sendiri agar luka yang dia terima itu bisa sembuh secepatnya.
"Ingatlah ini... keberuntungan seorang pemula tidak akan pernah bisa terulang sebanyak dua kali."
"Jangan coba-coba untuk meremehkan amarah dari waktu sekarang! Dan tentunya amarah itu sudah diutus oleh sang Majestic One agar aku bisa membalas dendam!"
"Aku tidak mengerti siapa yang kau coba maksud ini... The Majestic One atau apapun itu tidak ada artinya di hadapan sang pengabdi cahaya!"
"Walaupun kau bangkit kembali dengan beberapa perbedaan, seseorang yang sudah kalah seharusnya mengakui kekalahannya sendiri!"
"Aku jujur... sudah mengakui kekalahanku beberapa kali sampai kehilangan semua teman-temanku."
"Aku merasa bersalah... dan aku tidak bisa terpuruk ke dalam perasaan yang dinamakan sebagai kesedihan!"
"Mereka mengharapkan diriku untuk tetap maju dan bersikap layaknya seorang Legenda dengan penuh harga diri terhadap kebanggaannya sendiri dalam berperilaku!"
Ketika Minami selesai berbicara seperti itu, dia langsung dipindahkan ke dalam sebuah kejadian dimana dirinya kehilangan Kou dan Okaho sampai ekspresinya terlihat kesal seketika.
Kuharu sudah berdiri di belakang Minami dimana suaranya itu terdengar sangat dekat pada telinganya, "Kalau begitu cobalah untuk mempertahankan semua kebodohan itu lagi."
"Kita lihat jika kau bisa membuktikan semua perkataan yang terkesan sangat berlebihan itu..."
Minami melancarkan beberapa pukulan dan tendangan secepat mungkin hingga Kuharu langsung melompat ke belakang selagi memasang tatapan kesal.
"Jika kau ingin memancing diriku untuk merasakan arti dari emosi maka tindakan yang dilakukan oleh dirimu saat ini tidak ada gunanya sama sekali!" Seru Minami.
Kedua lengannya melepaskan pancaran cahaya emas hingga menciptakan semacam cakar yang begitu besar dan panjang.
Kuharu langsung menghentikan waktu dimana dalam penghentian waktu tersebut ia melancarkan banyak sekali serangan sihir Crimson yang menjalar luas kemana-mana.
Semua serangan itu mulai berkumpul pada suatu titik yang mengarah secara langsung kepada Minami, ketika Kuharu menjalankan kembali waktu dia melihat tubuh Minami melepaskan pancaran cahaya yang menghasilkan dorongan dahsyat terhadap semua sihir itu.
Minami langsung memunculkan banyak sekali dedaunan emas bercahaya yang dilempar ke arah Kuharu.
"Tak ada gunanya." Kuharu bersiul sampai menghentikan waktu hingga semua serangan itu terdiam dalam satu tempat.
Kuharu langsung menyingkirkan semua sihir itu dengan Crimson lalu ia mengembalikan waktu selagi memperhatikan Minami yang sedang menghalangi mata kanannya itu.
"Bukannya kau bisa mengakhiri diriku dengan satu serangan jika tahu bahwa sihir waktu yang kau miliki itu tidak memiliki celah apapun?" Minami mulai memprovokasi.
"Apakah aku sebodoh itu untuk diprovokasi oleh seseorang yang pastinya sedang merencanakan sebuah serangan secara diam-diam?" Tanyanya.
"Akan aku bongkar semua itu... lihat saja." Kuharu melebarkan kedua matanya sampai memperlihatkan lambang waktu yang berputar sangat cepat pada dua arah berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder IV
FantasySebuah halaman baru telah muncul untuk ditulis dengan narasi yang menjelaskan kisah tentang seorang pejuang. Namun... halaman baru ini menerima tambahan dari halaman yang berasal dari naskah untuk ke depannya, dua halaman yang menyatu hingga mencipt...