Shinomiya sedang menikmati mochi yang baru saja selesai dibuat oleh Koizumi, dia memakannya dengan pelan untuk merasakan tekstur kelembutan dari mochi tersebut.
Menyamai dada milik Ibunya sendiri yang memiliki banyak sekali susu manis di dalamnya sampai mochi yang digigit olehnya itu mengeluarkan banyak sekali susu yang begitu manis.
Dia sempat memperhatikan Koizumi yang sedang menyusui adiknya itu selagi memperhatikan wajannya, "... ..."
"Mamah."
"Mm?" Koizumi melirik ke arah Shinomiya yang baru saja menghabiskan semua mochinya itu.
"Aku mau mochi lagi!"
"Ehh... kamu 'kan sudah makan banyak sekali mochi hari ini. Bukannya itu yang ke sepuluh?"
"Bukannya kita sudah membuat perjanjian untuk tidak pernah boros dalam memakan makanan yang kita sukai?"
"Kalau begitu sebagai gantinya... aku ingin makan mochi Mamah dan susu Mamah juga!!!" Teriak Shinomiya keras selagi mengangkat kedua tangannya.
Kepala Shinomiya langsung menerima satu tepukan dari Kazuha, "Diam, mesum! Jangan kebanyakan meminta sesuatu yang sudah tidak bisa kau terima lagi!"
"Guuuuhhhh... Kakak sendiri faktanya masih ingin merasakan susu Mamah yang manis bukan?"
"Tidak. Aku sudah besar, yang aku butuhkan sekarang adalah secangkir kopi agar diriku bisa lebih produktif dibandingkan sebelumnya."
"Bohong~ bohong~ aku membacanya dengan jelas bahwa di dalam pikiran... benak Kazuha terdapat sebuah keinginan besar."
"Dia ingin menghisap mochi Mamah dan meminum susu---" Pipi Shinomiya langsung ditarik oleh Koizumi.
"Jangan berbohong, Shinomiya..."
"Ehehehe..."
Setelah beristirahat selama 10 menit dengan menikmati camilan mochi dan secangkir susu dingin, Shinomiya pergi mendatangi kamarnya hanya untuk mempertanyakan sesuatu di dalam pikirannya sendiri.
Dia juga bisa menggunakan Shironeko dan Kuroneko sebagai teman diskusi karena keduanya diberikan beberapa pengetahuan tambahan dari The Mind.
"Sejujurnya... aku sudah berniat untuk bertanya kepada Mamah tentang diriku yang tidak lahir ketika mereka sedang berjuang."
"Tetapi The Mind memperingati diriku bahwa pembahasan itu sangatlah sensitif."
"Ya... aku sendiri tahu bahwa Mamah dan Papah itu tidak selalu memiliki kebahagiaan yang sedang diperlihatkan saat ini."
"Penderitaan Mamah dan Papah... aku merasakannya... tetapi aku tak bisa melihatnya secara langsung dengan penuh kejelasan."
"Tapi... Aku dan Mamah pernah berbicara bersama tentang penderitaan serta lubang yang membuatnya terjebak di dalam sana..."
"...penuh dengan penderitaan."
Shinomiya menatap ke atas, "Sudah beberapa hari lamanya, dan Papah tidak bermimpi sama sekali sampai aksesku tidak bisa dilakukan ke dalam mimpinya itu."
Dia mulai mendatangi rak bukunya itu untuk baca-baca selagi memikirkan tentang kesakitan yang dirasakan oleh kedua orang tuanya.
"Kenapa ya... kenapa aku dan Kazuha tidak dilahirkan lebih cepat ketika mereka sedang dilanda dengan banyak masalah."
"Padahal Nenek Shinobu cukup cerdik untuk memiliki seorang putra seperti Papah sebagai alasan untuk mempermudah perjuangannya."
"Ya... semua Legenda... Semua Legenda menikah dengan beberapa alasan dimana di setiap alasan itu ada satu alasan terpenting yang dijadikan sebagai inti atas segalanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder IV
FantasySebuah halaman baru telah muncul untuk ditulis dengan narasi yang menjelaskan kisah tentang seorang pejuang. Namun... halaman baru ini menerima tambahan dari halaman yang berasal dari naskah untuk ke depannya, dua halaman yang menyatu hingga mencipt...