Shinomiya melesat ke arah Ryosei secepat mungkin lalu ia melakukan banyak sekali lompatan cahaya dengan kombinasi waktu hingga Ryosei mulai memperlakukan dirinya dengan penuh kewaspadaan.
Dikarenakan pergerakannya dibatasi oleh jubah yang ia kenakan, dia langsung melemparnya ke depan hingga mengecohkan Shinomiya yang menendang jubah itu hingga menahan kakinya.
Ryosei langsung melancarkan beberapa tembakan peluru ke arah Shinomiya yang melebarkan kedua matanya itu hingga posisinya berpindah dengan jubah yang langsung tertembak sampai berlubang.
Shinomiya melihat peluru itu berbalik arah dimana dia langsung memunculkan lapisan cahaya yang menahan peluru itu hingga berhasil menghentikan gerakannya.
Ryosei melancarkan beberapa tendangan ke arah Shinomiya dimana dia langsung mengangkat kedua lengannya untuk menahan semua tendangan itu.
Tendangan yang dilancarkan oleh Ryosei mampu melepaskan cahaya berwarna biru muda sampai Shinomiya membalasnya dengan cahaya emas miliknya hingga saling mendorong satu sama lain.
Shinomiya memunculkan ekor naganya yang dia lancarkan ke depan sampai Ryosei langsung membalasnya dengan ekor miliknya juga.
Keduanya terdorong ke belakang, dan tentunya Ryosei memanfaatkan posisi serta jarak itu dengan membidik kepala Shinomiya menggunakan senapan miliknya itu.
Ryosei langsung menembak dirinya sendiri hingga tembakan itu mengenai Shinomiya yang reflek berpindah posisi sampai dia terkecoh karena bersikap terlalu rusuh.
Peluru itu menembus secara langsung pada perutnya sampai dia terjatuh di atas tanah dengan posisi yang berlutut, "Grrggghhh...!!!"
Ryosei melepaskan tembakan lainnya ke arah Shinomiya dimana dia langsung mengunci semua peluru yang membentuk naga seketika.
Semua naga itu membuka mulutnya karena mencoba untuk menjadikan daging dan kulitnya itu sebagai makanan.
Tetapi Shinomiya langsung memunculkan sayap naganya yang dia gunakan untuk menahan peluru itu sampai tidak bisa menembus dirinya seketika.
"Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk meniru struktur peluru itu..."
"...mungkin karena dia dipenuhi dengan pertahanan yang tak dapat diremehkan sama sekali."
"Intinya aku harus mendekati Kakek untuk mempelajari sesuatu darinya." Shinomiya langsung membalut lukanya dengan cahaya yang membentuk banyak sekali dedaunan.
Pada telapak tangannya terlihat lambang dari salah satu tujuh kebajikan hingga rasa sakitnya dikurangi.
Ryosei membidik ke arah Shinomiya dimana lengannya itu langsung menerima banyak sekali tekanan karena perubahan gravitasi yang diatur oleh imajinasinya seketika.
Realitas di sekitar mereka mendadak berubah dimana Ryosei menyaksikan beberapa bangunan yang mulai terbalik dan melayang ke atas langit sampai menjatuhkan isinya.
Tembakan yang dilepaskan oleh Ryosei langsung berbalik arah seketika, seharusnya peluru itu melesat ke depan tetapi malah sebaliknya.
Shinomiya langsung memunculkan arloji pada lengan kirinya yang dia hancurkan hingga tubuhnya retak seperti kaca, "Cara bertarungmu memang tidak bisa ditebak sama sekali."
"Kau benar-benar memanfaatkan apa yang dimiliki oleh darah keturunanmu sendiri." Ryosei memegang erat senapannya itu selagi memperhatikan wilayah di sekelilingnya.
"Keuntungan apapun itu sudah seharusnya dimanfaatkan terutama lagi keuntungan yang tidak pernah kau ketahui sebelumnya!" Shinomiya melakukan salto ke depan dimana Ryosei menahannya dengan senapan yang dia pegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder IV
FantasySebuah halaman baru telah muncul untuk ditulis dengan narasi yang menjelaskan kisah tentang seorang pejuang. Namun... halaman baru ini menerima tambahan dari halaman yang berasal dari naskah untuk ke depannya, dua halaman yang menyatu hingga mencipt...