Shinobu mengusap kepala Shinomiya pelan-pelan selagi mencoba untuk menenangkan dirinya yang terus menangis, tetapi dia tidak ingin menghentikan dirinya.
Satu-satunya cara agar bisa memperkuat mental adalah belajar untuk melepaskan semuanya sampai habis karena Shinomiya sudah menerima banyak sekali hal mengerikan sekaligus.
Shinobu ada di sana sebagai satu-satunya keluarga yang dapat membantu dirinya dengan segala cara agar dia bisa kembali memperjuangkan kebenaran dalam pandangannya sendiri.
Shinomiya menangis selama berjam-jam mengungkit semua kejutan yang dia terima sekaligus dimulai dari kematian Shinichi sampai penyesalan Koizumi.
Semua kebenaran yang sangat menakutkan itu dia kemukakan hanya dalam satu hari hingga dia tidak bisa menahan semua itu sekaligus.
Mentalnya tidak siap, dan tentunya pikirannya yang begitu bersih juga tak siap untuk dikotori dengan penderitaan seperti itu.
Untungnya lama kelamaan Shinomiya kembali sadar, dan dia tidak bersedih begitu lama ketika merasakan usapan dari sesosok Nenek yang begitu peduli sampai mengerti dengan kondisinya itu.
Shinobu tidak mengatakan apapun kecuali 'Kamu sudah berjuang keras, dan sejauh ini prosesnya sudah sangat baik' hingga Shinomiya mampu mengakhiri semuanya dengan satu tangisan yang dicampur teriakan.
"Kamu mengingatkan Koneko pada Shinichi yang sering sekali melakukan hal seperti ini." Shinobu terkekeh pelan ketika Shinomiya sudah berhenti menangis.
Hanya saja dari wajahnya masih terkandung kesedihan yang berlebihan hingga ia mengistirahatkan tubuhnya di atas pangkuannya itu.
"Bersikap seperti ini tidak akan merubah pandangan Koneko sama sekali."
"Justru aku sangat senang melihat anak atau cucu berani menangis di hadapan seseorang yang dapat disebut sebagai keluarga." Shinobu menghapus air mata Shinomiya.
Shinomiya hanya bisa diam selagi memegang erat tangan Shinobu yang tentunya jauh lebih kecil dibandingkan tangannya itu, tetapi rasanya begitu lembut hingga menenangkan isi kepalanya.
Shinobu bercerita... layaknya seperti sesosok Nenek yang sangat baik hati nan lembut kepada cucunya dengan memberikan banyak sekali cerita.
Cerita ini berkaitan dengan Shinichi yang memiliki kemiripan dengan putrinya sendiri dimana mereka berani untuk mengekspresikan dirinya sendiri kepada seseorang yang bisa membantu yaitu keluarga sendiri.
Walaupun Shinomiya memiliki banyak sekali kemiripan dengan Shinichi, Shinobu juga menganggap Shinomiya mirip dengan Koizumi dari dalam.
Tekad dan harga dirinya sudah cukup kuat sampai dia terus memperjuangkan apa yang benar, hanya saja dia belum siap untuk menghadapi kekecewaan besar yang sudah pasti akan diterima oleh semua orang Legenda.
Shinobu menatap ke atas langit yang begitu cerah, "Sebenarnya Shinichi bukanlah sesosok Legenda kuat yang kamu ketahui loh."
"Dia ini anak Ibu. Anggap saja seperti sesosok putra yang sangat menyayangi Ibunya melebihi apapun itu hingga selalu mencoba segala cara agar bisa membuatku bangga."
"Kekurangannya adalah dia manja dan benar-benar cengeng."
"Tetapi aku tidak pernah membenci kekurangan seperti itu karena dia bisa mengekspresikan semua itu lebih jelas di hadapanku."
"Sama halnya dengan Shinomiya yang berani untuk mengekspresikan semua itu kepada sesosok Nenek yang baru saja dia temui secara langsung untuk pertama kalinya."
Shinomiya terdiam seketika, dia mengetahui kebenaran itu secara perlahan-lahan sampai The Mind mengembalikan semacam ingatan yang terkunci.
Anehnya entah kapan dia bisa mendapatkan ingatan yang terkunci itu, dan yang menguncinya adalah Shinichi sendiri dimana dia harus membukanya dengan mengetahuinya dari seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder IV
FantasySebuah halaman baru telah muncul untuk ditulis dengan narasi yang menjelaskan kisah tentang seorang pejuang. Namun... halaman baru ini menerima tambahan dari halaman yang berasal dari naskah untuk ke depannya, dua halaman yang menyatu hingga mencipt...