"Senang sekali untuk bisa mendengar dirimu mengenali diriku. Itu artinya kau tahu bahwa aku adalah Kakek moyangmu yang masih hidup."
"Aku bukanlah seorang Celestia Being, dan kedatangan diriku di sini hanya untuk memberikan dirimu bantuan setelah kau mengemukakan beberapa kebenaran yang tidak pernah diketahui oleh Nenekmu sendiri."
Shinomiya bangkit secara perlahan-lahan sehingga ia dikejutkan dengan pancaran cahaya yang meringankan tubuhnya hingga ia kembali berdiri tegak.
Cahaya milik Shindou merasuki tubuh Shinomiya untuk menenangkan perasaan dan pikirannya, "Cahaya milikku dapat menyembuhkan luka dalam."
"Sedalam apapun itu... termasuk dari mental atau perasaan, kau bisa menerimanya dengan cahaya ini."
"Cahaya yang menetapkan harapan dirimu untuk bertanggung jawab dalam dunia ini." Shindou mendekati Shinomiya selagi menepuk pakaiannya yang kotor dengan darah.
Dia mencari ke setiap celah tempat selagi membunuh banyak sekali korban yang pantas mati di kedua matanya hingga ia berhasil menemukan dirinya karena ledakan yang terpicu oleh Ako itu.
Shinomiya mulai menggunakan The Mind dimana Shindou menggelengkan kepalanya, "Menggunakan The Mind. Kau tidak seharusnya menghabiskan kesempatan itu, hahaha."
Shinomiya sempat merasa khawatir dan tidak mempercayai Shindou karena tingkahnya itu tidak sesuai dengan apa yang ia pikirkan.
Dari wajah yang menyebalkan dan seramnya itu dia awalnya mengira bahwa Shindou memiliki sikap yang dapat membuatnya kedap dan gedek.
Tetapi kenyataannya dia terlihat cukup bijak sampai memperlakukan cicitnya sebagai seseorang yang sangat membutuhkan bantuan.
"Kau mungkin mengenal diriku seperti itu, Shinomiya. Tetapi kenyataannya aku bisa bersikap baik kepada seseorang yang aku harapkan tinggi."
"Kau adalah satu-satunya harapan yang aku percayai. Awalnya adalah Shinobu Koneko, tetapi karena kelicikan mereka semua dia tidak bisa mengemukakannya sama sekali."
Shindou menjentikkan jarinya sehingga Shinomiya duduk di atas kursi emas itu selagi memegang secangkir susu hangat agar ia bisa beristirahat lebih tenang.
Shindou mulai duduk di sebelahnya, "Kau tidak perlu bercerita. Kau tidak perlu menjelaskannya padaku dengan The Mind."
"Cahayaku melihat masa depan berupa naskah juga, dan cahayaku ada dimana-mana sebagai indra-ku yang berjalan dengan skala luas seolah-olah aku ada di segala tempat."
Shinomiya sempat kagum ketika mendengarnya, dia sendiri memang tidak perlu mengherankan seorang leluhur Shiratori ketiga dimana Kakeknya bisa dibilang Satori yang pertama.
"Kau berpikir bahwa diriku adalah seorang leluhur ya?"
"Anggap saja seperti itu karena aku sudah pernah melihat Zangges, dan tentunya dia pastinya tidak bisa memenuhi ekspektasimu itu." Shinomiya meminum secangkir teh hangat itu.
"Apa yang kau pikirkan memang benar. Dalam eksekusi narasi tentang dirimu yang berpikir bahwa Kakekku adalah seorang leluhur pertama dari keturunan Satori itu memang benar."
Shindou memunculkan cahaya pada jarinya itu dimana pancarannya saja dapat memberikan sebuah gambaran ataupun sudut pandang seseorang hingga Shinomiya dikejutkan dengan kemampuan cahaya miliknya itu.
Bahkan ketika Shindou memunculkan cahayanya itu, Shinomiya dapat melihat begitu banyak ingatan sehingga ia sekilas melihat wajah Zangges yang terkekeh lalu pergi begitu saja.
Wujud Zangges yang terbentuk dari cahaya sampai Shinomiya berpikir bahwa dia memang seseorang yang maha kuasa.
"Pikiranmu itu akan berubah ketika aku memberitahu dirimu banyak sekali kebenaran yang perlu kau ketahui."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder IV
FantasySebuah halaman baru telah muncul untuk ditulis dengan narasi yang menjelaskan kisah tentang seorang pejuang. Namun... halaman baru ini menerima tambahan dari halaman yang berasal dari naskah untuk ke depannya, dua halaman yang menyatu hingga mencipt...