32 - Obsesi

1.1K 195 33
                                    

Obsesi berasal dari perasaan yang cenderung posesif dan tidak terkontrol. Seseorang yang terobsesi kepada orang lain akan terus memikirkannya nyaris tanpa henti, juga sangat pencemburu, posesif, dan sangat takut kehilangan.

Menurut dari yang Ivy baca di internet, kurang lebih obsesi adalah seperti itu. Setelah Ivy gulir-gulir lebih jauh lagi dan mencocokkan perilaku-perilaku orang yang terobsesi dengan apa yang ia lakukan, sebetulnya berbeda.

Ivy memang sering memikirkan Elkano, tapi tidak dua puluh empat jam dalam hidupnya juga. Ivy juga mengaku kalau sering cemburu, tapi bukan cemburu akut yang sampai mencari ribut. Walau kadang kalau sudah cemburu, Ivy memang sering ngambek, meskipun Elkano tak peduli.

Ivy tak mencampuri urusan Elkano lebih jauh, ia hanya mengatakan jika ia tak suka melihat Elkano berdekatan setiap saat dengan Jingga, itu saja. Ivy tak melarang Elkano untuk kegiatan organisasinya, belajarnya, atau melarang pemuda itu untuk berinteraksi dengan teman lawan jenisnya.

It is love or just your f*cking obsession?

Lo beneran suka atau cuma terobsesi aja?

Namun dua kalimat itu terus saja mengganggu dan berkeliling di benak Ivy.

"Apa gue emang udah berlebihan?" gumam Ivy bermonolog, tetapi ketika tengah berpikir serius seperti ini, tiba-tiba dengan tidak sopan otaknya malah memutar ingatan tentang Elkano yang tertawa sore tadi.

Ivy yang sudah berusaha berpikir serius tiba-tiba langsung buyar.

"Anjir? Bisa-bisanya malah inget itu? Tapi emang ganteng banget, sial, belum tentu gue bisa liat lagi besok." Ivy mengacak rambutnya, dan menggigit bibir.

"Udah sampe ke tahap dikasih liat ketawanya, masa iya gue mau move on? Sia-sia dong effort gue selama ini kalau mendadak move on?" monolog Ivy, yang pikiran jahatnya mulai datang lagi.

Sudah tercium bau-bau gagal move on-nya. Dengan bodohnya, dia memilih untuk menghanguskan liburan Raja Ampat dan Labuan Bajonya daripada ketinggalan lihat Elkano ketawa.

Uang untuk liburan bisa dicari, tapi tawa Elkano bisa dilihat kapan lagi?

Menyalakan ponselnya, Ivy langsung mencari nomor kontak Elkano dan membuka blokirnya, tapi Ivy bukan mengirimkan pesan romantis seperti biasa, melainkan mengetikkan sebuah kekesalan tak lupa menyelipkan makian untuk pemuda itu.

Ivy tidak mau langsung menyerah begitu saja, harus jual mahal dikit, biar Elkano merasa jika Ivy sudah tidak terlalu berharap padanya.

Patung Pancoran

gue kira lo tuh pinter ya?

tapi nyatanya masalah begini aja lo payah, lo cupu. kenapa pemikiran lo bisa dangkal dan secetek itu sih?

merasa besar kepala sama kelebihan lo sampai-sampai ngira kalau gue suka sama lo cuma karena kelebihan lo yang nggak
seberapa itu?

kalau alasan suka gue sereceh itu, udah
lama gue ilfil sama kelakuan jelek lo

apatis, nggak peka, jutek, pelit senyum, sok ganteng. emang selama ini lo pikir lo ganteng? idih, enggak. lo tuh jelek.

mana kepedean lagi, ewh.

tau apa lo tentang suka, kalau lo sendiri aja nggak pernah rasain gimana rasanya suka sama orang?

Renjana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang