Ivy tidak mengerti apa yang salah dengan Elkano, sebab ia yang biasanya mengirim pesan, tidak sama sekali melakukannya hari ini. Sebetulnya, Ivy sudah merasa kepikiran ketika Elkano memanggilnya di sekolah tadi, seperti ada yang ingin disampaikan oleh pemuda itu padanya, tetapi tidak diutarakan entah sebab apa.
Apa jangan-jangan dia mau confess sama Ivy, tapi malu ya?
Memikirkan spekulasi itu, semakin besar rasa penasaran Ivy. Ingin bertanya, tapi tengsin kalau nge-chat duluan. Alhasil, Ivy memilih untuk bertanya pada Elvano saja.
Cowok Letoy
woi, letoy
kembaran lo lagi ngapain?
ngapain? nggak ngapa-ngapain
rebahan di ruang tengah kayak biasa. kenapa?
kangen ya lo?
dih, kaga
nanya doang
Elvano tidak percaya sih kalau hanya ingin bertanya saja, pasti gadis itu ingin mengirim chat pada Elkano, tapi gengsi, makanya memilih untuk bertanya ke Elvano.
"No, buka hp dong," ujar Elvano, membuat atensi Elkano beralih.
Meraih ponselnya yang berada di meja, Elkano lantas membuka benda pipih persergi itu.
Abang
nanyain nih
chat sana gih
nanti aja
kenapa? tumben?
lagi ada masalah?
gapapa
selesaiin kalau ada masalah, jangan digantung
nanti diangkat tetangga
Membaca pesan itu, Elkano lantas menoleh ke arah abangnya yang tengah melempar senyum padanya. Hugo yang lihat itu langsung memicingkan mata, mengadu pada sang mama.
"Ma, liat Ma, mencurigakan banget," adunya, membuat atensi Ghea yang sedang fokus menonton televisi pun terbagi pada putranya.
"Apasih, iri aja lo, Go," cibir Elvano, melirik Hugo sewot, lalu mengetikkan sesuatu di sebuah ruang chat dan mengirimnya.
Ting!
Mendengar notifikasi pesan masuk, Ivy segera mengecek dan membuka isi pesan itu.
Cowok Letoy
nanti di-chat, katanya
tungguin aja
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana
Teen FictionCOMPLETED. [ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] SEQUEL IT CALLED LOVE - SPIN OF ELVANO ──────────────── Kata orang, Elkano itu cuek, saking cueknya kalau ada orang tenggelam yang minta tolong, bukannya nolongin, dia cuma diam sambil nonton. Padahal nyatanya...