Ivy rasa, ia hampir frustrasi sebab sedari tadi belum kunjung tidur, setiap kali memaksa untuk tidur dengan memejamkan mata, rasanya benak Ivy terus memikirkan sesuatu yang seharusnya tak ia pikirkan, seolah tidak cukup sampai disitu, Ivy juga terus saja dibayang-bayangi wajah Elkano serta apa yang dikatakan pemuda itu sore tadi.
Mau tidak tidur sampai subuh pun sebetulnya Ivy bisa saja, tetapi jika terus melek, Ivy malah memikirkan dan membayangkan sesuatu yang berakhir membuatnya teringat Elkano, maka dari itu ia memaksakan diri untuk tidur.
Berdecak pelan, gadis itu mengambil ponselnya yang berada di dekat bantal. Mengirim pesan di grup chat yang berisi ia, Celine dan Clara, berharap ada teman yang bisa menemani insomnianya.
hello 911, i'm on fire
Ivy:
gue nggak bisa tidurTidak ada balasan. Ivy mengira jika kedua sahabatnya itu sudah tidur hingga ia melihat nama kontak Clara menunjukkan keterangan mengetik, disusul nama kontak Celine.
Clara:
same :(Celine:
gue juga belum tidurClara:
ayo callLantas beberapa detik kemudian, panggilan grup masuk, tertera di layar ponsel Ivy. Setidaknya, jika tidak bisa tidur, Ivy mempunyai teman mengobrol.
"Haloooo." Suara bisikan Clara terdengar pertama kali ketika Ivy menerima panggilan grup itu.
"Kenapa belum tidur lo? Bayi nggak boleh tidur malem-malem," ujar Ivy pada Clara.
"Gue baru aja namatin sebelas episode drama korea yang ketunda kemarin, terus belum bisa tidur, bingung mau ngapain, terus liat lo kirim chat di grup," jelas Clara, yang disela-sela ucapan gadis itu terdengar suara petikan gitar, bukan dari tempatnya, melainkan berasal dari Celine.
"Lo gitaran, Cel?" Ivy bertanya.
"Mm-hm," jawab Celine sekenanya.
"Why? Tumben. Biasanya lo paling tertib jam tidurnya," tanya Clara.
Celine belum menjawab, tetapi suara petikan gitar yang Ivy dan Clara dengar tadi berubah menjadi genjrengan pelan.
"Jericho confess sama gue kemarin," ujar Celine, mengundang keterkejutan dari Clara, tetapi tidak dengan Ivy.
Seolah sudah menebak hal itu akan terjadi, makanya Ivy tidak terkejut. Dasarnya Celine yang tidak peka dan gengsian, padahal Jericho jelas-jelas menunjukkan ketertarikannya pada Celine.
"Seriously?? Terus gimana? Lo terima??" sahut Clara, as always, selalu hiperbola.
"Apa yang harus diterima? He's just confess."
"What? Just? Are you joking, Cel??"
"Pantes kaga bisa tidur lo, Maemunah. Ngaku aja lo kepikiran. Dibikin ribet banget, tinggal ngaku kalau demen balik apa susahnya?" Ivy ikut menyahuti.
"Bener, sebelum Jericho diambil orang."
"Gue lagi mikir," ujar Celine.
"Alah, kelamaan, pake mikir-mikir segala. Kurang apalagi si Jericho? Udah ganteng, tajir, masa depannya terjamin, sekarang mah serasa masih dibutuhin, nanti kalau lo liat sendiri dia bareng orang lain, baru nyesel lo."
"Setengahnya curhat sih ini," kelakar Clara.
"My own business, nanti biar gue urus. Kalian bener nggak mau liburan ke Labuan Bajo?" Celine mengalihkan topik pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana
Teen FictionCOMPLETED. [ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] SEQUEL IT CALLED LOVE - SPIN OF ELVANO ──────────────── Kata orang, Elkano itu cuek, saking cueknya kalau ada orang tenggelam yang minta tolong, bukannya nolongin, dia cuma diam sambil nonton. Padahal nyatanya...