bab 6

2.3K 184 3
                                    

   Jam istirahat kedua adel dan kawan-kawan memutuskan untuk pergi nongkrong ke taman belakang sekolah.
Tapi saat baru keluar ruangan kelas  ada murid kelas sepuluh yang memanggil adel.
Ia mengatakan bahwa adel dipanggil oleh bu sisca guru kesenian yang mengajarkan musik ,juga sekaligus Ketua sanggar sekolah tersebut.
  "Kalian duluan aja ntarr aku nyusul" Pinta adel.

"Oke " Jawab olla.
Saat berjalan ke arah ruang bu sisca tiba-tiba Ella si murid kelas sepuluh yang memanggil  adel tersebut menahan tangan adel .
"Maaf kak, bu sisca nya ada di aula musik diatas" Ucap Ella.

"Lah kata kamu keruangan nya tadi? Gimana sih mana yang benar? tanya adel bingung.
" Maaf aku lupa kak hehe, "jelas Ella sambil tersenyum manis.
" Ya sudah ayo ke atas"ajak adel.

Keduanya pun menaiki anak tangga dan sesampainya di atas  pintu aula pun memang terbuka . Saat adel masuk ia tak melihat  tak ada aktivitas belajar musik disana, ruangan nya pun sepi.
  "Mana bu sisca nya , " Tanya adel bingung namun saat ia mencari keberadaan bu sisca.,
   Tiba-tiba Ella yang berjalan dibelakang nya tadi sontak langsung nmenutup pintu dari luar dan mengunci adel.

"Eehhh ngapain Gue dikunci dari luar, woiii buka, bukain, brensek lo ya , mau ngerjain gue lo ya," Teriak adel  dan Ella tampak langsung berlari meninggalkan tempat itu.

"Woiii bukainn, bukain pintu nya anjirrr lo, awas aja kalau ketemu" Geram adel.
Tiba-tiba dari arah belakang ada dua  orang siswa  yang memegang tangan adel dan menarik nya nya mundur, entah dari mana mereka muncul ataupun bersembunyi adel tidak tahu..

  Ia berusaha melepaskan tapi tangan keduanya memegang pergelangan tangannya cukup kuat.
Kedua nya menarik adel pada sudut aula dan mengikat nya di salah satu tiang dengan tangan di terikat kebelakang dan pergelangan kakinya juga di ikat.

"Lepas anjirr, mau ngapain lu berdua, gue ngga ada urusan sama lu berdua" Ucap adel sambil berusaha melepaskan kedua tangannya yang terikat.

"Maaf ya kita terpaksa karena di suruh juga" Jawab salah satu dari siswa tersebut.

"Siapa yang nyuruh lo berdua? Tanya adel..
Ckreeeek pintu pun terbuka dan betapa kaget nya adel saat melihat orang-orang yang masuk itu.
" Kak chikaaa" Ucap adel kaget.
" Ni buat lu berdua, dah sana pergi "usir chika pada kedua siswa yang baru saja ia kasi uang seratus ribu yang lembar nya cukup banyak entah berapa.
. Kedua siswa itu adalah anak kelas sepuluh.
" Jadi kak chika yang ngelakuin ini semua? Dasar muka dua puiiiihhh"ucap ad kesal .
"Maaf ya del yang di kantin tadi kita cuma drama" Ucap katrin.

"Tutup pintu" Pinta chika dan jeslyn pun mengunci pintu aula tersebut.
"Lepasin gue sekarang,woiiii tolongggg, tolonggggg" Teriak adel yang membuat chika menahan tawanya.
"Teriak sekencang-kencang nya del, lagian ngga ada yang dengar kok, emang lu ngga tahu ya kalau ruangan ini kedap suara" Jelas chika .
"Awas aja ya gue  bakal balas lu semua" Ancam adel..
"Idihhh takuttttt" Ucap ashel meledek.
"Kalau berani ngga usah keroyokan gini dong, pengecut lo semua" Ucap adel.

"Lu pikir gue bakalan ngelepasin lu gitu aja ya? Ngga dong adel sayang" Ucap chika sambil mendekati wajah adel dan menempelkan lakban di mulut adel membuat adel semakin kuat memberontak.

"Diam dulu ya ada permainan yang harus lu nikmati, dan ini pelajaran buat lo yang berani macam-macam sama chika tamara" Ucap chika.
"Mau lu apain ni anak? Tanya anin.
Chika berbisik ke arah anin yangmembuat anin kaget atas ide gila chika.
"Lu gila ya chik, ide yang ngga sehat gitu. Lu aja yang ngelakuin gue mah ogah" Ucap anin yang membuat jeslyn, ashel serta katrin penasaran .
"Emang lu mau ngapain dia chika? Tanya ashel.
" Gue mau buat tato di leher ini anak, biar bagus "jelas chika yang membuat  ketiga nya kaget.

Rasa Yang Salah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang