bab 15

2.7K 206 3
                                    


Adel kini sudah ada di perjalanan menuju rumah chika.
Dan sesaat kemudian ia pun sudah didepan halaman rumah nya chika tepat nya sudah ada di depan pagar rumah chika.
Ia mengirimkan  pesan pada chika kalau ia sudah ada di depan pagar.
Chika  yang  sudah rapi dengan seragam nya pun bergegas keluar saat membaca pesan dari adel.

"Maaf ya dek. Lagi nunguin siapa ya ? Tanya salah seorang bodyguard yang menjaga dibalik pagar itu.
" Itu orang yang saya tunggu"ucap adel sambil menujukan ke arah chika berjalan.

"Oh teman nya non ya. Maaf ya non saya kira bukan teman nya non maka nya ngga saya buka pagar nya" Jelas nya sambil membuka pagar tersebut.

"Bukan . Ini bukan !teman saya pak. Ini  ojol yang bakalan antar jemput saya sepulang sekolah selama satu minggu".

Adel masih enggan membantah ucapan chika barusan ia hanya tersenyum saat mendengar ucapan chika pada bodyguard itu.
" Kok ojol malah pakai seragam Sekolah? Tanya nya bingung.
Tapi chika tak merespon apa yang ia katakan lagi.

"Ayo.ntarr kena macet" Ajak adel sambil memberikan helm nya.

Chika masih tampak ragu untuk pergi bersama adel dengan naik motor.
"Ayoo ntar kita terlambat lagi" Ajak adeladel kembali.

"Dell naik mobil aja ya. Please" Pinta chika memohon.

"Ngga. Ayo cepatan naik" Titah adel.
Chika memasang wajah cemberut nya dan masih enggan mengambil helm ditangan adel.
"Oke kalau kak chika mau naik mobil silakan" Ucap adel yang membuat chika tampak senang. "Nah gitu dong del, gue ambil mobil. Dulu" Ucap chika.
"Silakan . Gue pergi dulu kalau gitu" Pamit adel yang membuat chika  tidak jadi ingin melangkah masuk kedalam halaman rumah nya mengambil mobil.

"Kok malah pergi?. Tanya chika membalikkan badan

" Yang pengen naik mobil kan kak chika bukan gue!. Dan satu hal lagi jangan pernah ganggu gue lagi dan permintaan maaf nya kak chika ngga gue trima  ya".ucap adel yang langsung menaruh helm nya lagi.

" Iiih kok gitu sih. Iya deh ia gue ikut loh deh"ucap chika melemah mengalah .

"Makanya cepatan ntarr kita terlambat. Ini helm nya" Omel adel.

"Pakein dong. Gue ngga ngerti cara pakai helm nya" Pinta chika yang membuat adel menarik nafas pelan dan menghela nya .

"Sini dekatan. Manja banget sih. Ntarr aku ci__ chika langsung memotong ucapan nya adel.
" Jangan aneh-aneh ya del. Gue tabok lo ya. Dasar bocah mesum. Ngga normal lu ya"omel chika membuat adel terkekeh
"Dih orang  gue mau bilang ciiian anak manja" Jelas adel ngasal.

"Udah ayo naik" .
Chika pun akhirnya naik ke motor adel dan memegang behel belakang adel.
"Pegangan ntaarrr jatuh " Titah adel.

"Udah" Jwab chika singkat dan niat jail adel muncul ia memutar gas motor nya hingga chika kaget saat tiba-tiba motor adel berjalan Melaju.
Dan sontak chika memeluk erat pinggang adel.

"Adelllll" Teriak chika.
"Udah dibilangin pegangan " Ucap adel sambil terkekeh.

Saat diperjalanan tak ada kata di antara mereka.
Keheningan terjadi sejenak dalam perjalanan nya. Entah kenapa Chika masih belum merasakan menikmati perjalanan kerena ia baru kali ini naik motor.
Adel yang sadar sedari tadi tak ada pembicaraan antara mereka akhirnya  ia memutuskan untuk memulai pembicaraan. "Kak " Panggil adel.

"Ehmm." Jawab chika datar.
"Marah ya sama aku. Kok diam aja dari tadi".

" Siapa yang marah sih. Jangan suka sotoi jadi orang. "Jelas chika.

" Habisnya kak chika diam aja dari tadi. Maaf ya aku buat kak chika kesal. Nanti sepulang sekolah aku tunjukin perjalanan seru".
"Diam kan bukan berati marah del. Serah lo deh" ..

Rasa Yang Salah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang