bab 8

2.3K 173 9
                                    

  Anin dan ketiga temannya masih berada di kantin mereka masih menikmati makanan nya.
Sedangkan oniel dan kawan-kawan nya  tanpa adel lebih memilih nongkrong di taman belakang  sambil menikmati snack dan minuman yang mereka beli di kantin.

"Susstttt itu bukan nya kak danel ya" Ucap katrin saat menyenggol tangan anin.
Anin pun langsung melihat ke arah yang katrin maksud, memang benar danel baru masuk ke arah kantin untuk membeli minuman.
Saat  danel melewati meja anin dan kawan-kawan anin langsung memanggilnya danel.

"Nel " Dan danel pun menoleh kearah anin dan menghentikan langkahnya tepat di meja mereka.

"Oii,ada apa nin? Tanya danel sambil melemparkan senyum manisnya yang membuat para siswi di antera48 klepek-klepek pada pesona nya.
Tak terkecuali anin pun ikut menikmati senyuman manis danel tersebut.

" Ya Allah sempurna sekali ciptaan mu"gumam anin yang tengelam tanpa suara oleh ketampanan seorang danel.
"Woii ditanya tu, kok malah bengong" Ucap jeslyn yang membuat anin kembali sadar dalam lamunan.

"Aaa itu mau nanya, chika nya mana?
" Chikaa"ucap danel heran karena  anin menanyakannya keberadaan chika pada nya, sedangkan ia sama sekali tak bertemu dengan chika.
"Ia chika. Lo barusan habis ketemuan sama chika, terus anak nya mana?  Tanya katrin lagi.
Danel tampak memundurkan wajahnya dan wajahnya tampak sedikit kebingungan.

  " Gue ngga ketemuan sama chika kok, ini gue barusan dari UKS lagi bantu pak ardian bawain barang-barang  dari kantor ke UKS"jelas danel membuat anin langsung menatap ke arah katrin jeslyn dan ashel.

  "Lahh yang tadi ngirim aml__ anin langsung membungkam mulut katrin dengan tangan nya.

" Oh kira in lo ketemuan sama chika, ya sudah maaf ya "ucap anin yang berusaha menahan saat katrin hendak melanjutkan ucapan nya tapi tangan anin terus kuat membungkam mulut katrin.

" Apain sih nin, ngapain lu larang gue ngomong "omel katrin tak Terima.

" Shel ikut gue "pinta anin sambil menarik tangan adhel untuk segera beranjak dari tempat duduknya.
Katrin hanya mendengus kesal saat ucapan tak diresponi anin.

" Eeh makanan nya tolong di bayar ya jes"pinta aninn saat kembali menoleh ke arah meja tadi.

"Ia ia gue bayarin, kalian berdua cepatan susul chika ke rootof " Suruh jeslyn.

  Katrin masih saja bingung dengan kelemotan otak nya yang sama sekali tak curiga kalau teman nya chika sedang dikerjain seseorang yang sudah mengatasnamakan danel.

"Ehh jes mereka pada mau kemana sih ?,buru-buru, ngga ngajak-ngajak lagi.

" Haaah capek gue sama otak lu yang lemot, gue bayarin  makanan dulu, ntar di kelas gue cerita "ucap jeslyn yang kemudian segera ke meja kasir membayar makanan mereka.

Sedangkan anin dan ashel berjalan dengan mempercepat gerak langkah mereka untuk menuju rootof menemui chika.

" Ini ulah siapa sih? Tanya ashel sambil berjalan menuju anak tangga lantai 3 itu.

"Gue yakin ini ulah adel anak baru itu shel, cuma adel yang berani ngelakuin ini sama chika, yang lain udah pasti ngga mungkin".

Namun tiba-tiba langkah mereka terhenti saat ingin menginjakkan kaki ke  anak tangga.
" Chika, lo ngga apa-apa kan? Lo dia apain sama dia, ini ulah ad_ belum sempat anin melanjutkan sederet pertanyaan nya lagi chika pun langsung memeluk nya erat sambil menangis.

Ashel pun langsung mengelus-ngelus pundak temannya itu.
"Hikss, hikss gue benci adell nin, gue benci itu anak" Ucap chika dalam tangisan nya di pelukan anin.

"Tu kan ini ulahnya anak baru itu" Tegas anin.

"Udah chik nangis nya, emng lu di apain sama dia" Tanya ashel.

" Pokok nya gue benci adell shel gue benci.gue mau pulang sekarang " Kata benci pun ditekan nya karena  Chika pun melepaskan pelukan nya"makasih ya nin,shel" .
Tiba-tiba tatapan anin fokus kepada leher chika yang memerah.
  "Lo di apain adel chik,? Kenapa leher lo merah gini? Tanya anin sambil memutar dagu chika .
" Jangan bilang adel ngebayar orang buat ngelakuin ini sama lo chika? Tanya ashel lagi.
  "Chika jawab, siapa yang adel suruh buat ngelakuin ini sama lo" Anin kembali bertanya dengan nada bicara yang sedikit meninggi.

  "Adel ngga nyuruh orang shel, nin?  Ucap chika pelan.

" Terusas adel ngelakuin nya sendiri? Anin bertanya lagi mencari kepastian dan chika menganggukan kepala nya mengiyakan apa yang anin tebak.

  "Anjing itu anak, apa dia ngga normal, bisa-bisa nya dia ngelakuin nya sendiri" Ucap anin geram sambil mengepalkan kedua tangan nya.

  "Lah kalau gitu katrin juga ngga normal dong" Ucap ashel yang membuat tangis chika kembali, saat ashel malah Menduga katrin temannya tidak normal, sedangkan yang katrin lakukan kemarin karena dibayar mahal oleh chika.

Anin menatap ashel kosong dan menghela nafas nya berat"sheelll katrin kemarin itu ngelakuin nya karena tergiur bayaran dari chika, bukan karena dia mau sendiri. Dan lu bisa ngga sih jangan lemot kayak katrin".

  "Oh iya ya, gue lupa katrin kan mata duitan" Ucap ashel sambil menepuk jidat nya.

"Kamu ngga apa-apa kan pulang sendiri chik? Atau mau aku temanin? Tanya

"  aku ngga apa kok shel ngga usah ditemanin, ".

" Ya udah tas nya biar nanti aku yang bawa pulang"ucap anin sambil merangkul chika berjalan.
Chika pun pergi menuju parkir di antar oleh anin dan ashel.

Jeslyn dan Katrin pun telah balik dari kantin dan menunggu dikelas.
  Tak lama kemudian anin dan ashel pun masuk ke kelas setelah mengantarkan chika ke arah parkiran.

"Chika mana? Tanya jeslyn pada kedua nya yang baru saja duduk.

" Chika udah pulang"jelas ashel.

"Lah kok pulang"tanya jeslyn lagi.
Anin pun menceritakan pada jeslyn dan katrin kenapa chika harus pulang duluan.

Rasa Yang Salah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang