bab 10

2.9K 195 8
                                    

Tak lama sekitar 15 menit perjalanan mereka tadi, dan adel pun menghentikan kendaraan  di pinggiran jalan Taman yang ada didekat danau tersebut.
  Ia memarkirkan motor nya.
  Tampak masih banyak orang-orang berlalu lalang disana yang baru pulang mengunjungi taman dan danau atau yang datang sekeder untuk mampir makan

  Karena disekitaran taman banyak penjual makanan yang memakai gerobak.
  Salah satu nya mang doyo Si penjual mi ayam .

"Kok berhenti disini? Kata nya mau makan? Tanya chika heran.

  " Trus disini kan ngga ada restoran nya?. Tanya nya kembali sambil melihat ke kiri dan ke kanan.

"Ya siapa bilang gue mau makan di restoran. Orang gue mau makan mie ayam di situ " Jelas adel sambil  memajukan mulutnya ke arah gerobak mang doyo dan ia pun langsung turun dan melepaskan helm Di kepala nya.

  "Hah serius lo mau makan di sini? Ditempat beginian? . Ehhh tapi kan lo emang cocok sih  ma__
  adel langsung memotong perkataan chika yang ia tahu arah nya sudah pasti bakalan merendahkan nya lagi.

  " Yang makan kan gue, mulut gue ngisi perut, juga perut gue jadi kak chika kenapa repot sih mikirin nya".

Sedari tadi Chika tampak tak ada niatan turun dari atas motor nya adel.

  "Mau ikut makan ngga? Tanya adel .

" Ogah!! Gue ngga biasa makan
begituan".

  "Dihhh orang disekolah juga gue pernah lihat kak chika makan mie ayam di kantin".

" Lah itu dikantin Dell, makanan terjamin higenis dan udah pasti tempatnya bersih banget, udah kayak ala-ala restoran kecil gitu "jelas chika.

"Lah sama aja . itu mi ayam nya juga pakai mie sama potongan daging ayam kan?.. Tanya adel membuat chika semakin lelah berdebat dengan nya.

  " Ngga daging kebo"jawab chika datar dan adel terkekeh melihat chika tampak sudah sangat kesal pada nya.

  "Ngga semua makanan di pinggiran jalan itu kotor kak. Disini bersih kok, ayo aku udah keburu lapar" ajak adel kembali menawarkan chika untuk ikut makan mie ayam dengan nya.

  "Udah dibilangin ngga mau kok malah maksa sih. Udah makan sendiri sana. Ngga usah pake lama-lama ya gue mau buru-buru pulang" Titah chika .

"Yau udah gue  mau mesan makan dulu. Tapi lebih baik kak chika nunguin disana aja, disni banyak nyamuk nya lo".
  " Ngga! Gue nungguin disini aja. Lo mending cepat makan deh. Jangan kebanyakan ngulur waktu" Ucap chika kesal sedari tadi berdebat mulu dengan adel hanya perkara makan.
 
"Ya udah deh." Ucap adel lalu melangkah meninggalkan chika menuju gerobak mang doyo yang tak jauh dari arah motor adel terparkir.

  "Entar bentol-bentol merah tu kulit, kayak digigit nyamuk  di  rootof sekolah kemarin" Ucap adel pelan saat berjalan  tapi suara nya masih bisa didengar oleh chika.

  "Nyamuk pala lu itu mah, dasar  otak mesum. Itu mah bukan nyamuk yang gigit tapi hampir mesum" Omel chika tak trima atas ucapan adel barusan.

   "Tapi enak kan bukti nya meram- melek tu mata kemarin"ledek adel ketika menghentikan langkah nya dan menoleh kebelakang ke arah chika lalu menaikan turun kan kedua alis nyan yang membuat chika sangat kesal.

  " Gue  gampar ya  del.  Dasar Bocah mesum. Udah cepatan makan sana !!atau gue pulang naik taxi aja"ancam chika  .

"Ia ia bentar ".bagaimana pun adel tak akan membiarkan chika pulang naik taxi karena ia sudah berniat mengantarkan chika pulang agar ia bisa lebih dekat dengan chika dan bisa mendapatkan maaf dari chika.

Rasa Yang Salah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang