Chapter 38:
Ada cerita yang hadir kembali
ㅤ
ㅤ
ㅤ💞
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤSableng 💞
| Lo seriusan udah balik? Gue udah kelar nih
| Gak mau jalan-jalan? Gue jemput deh
| Otak gue panas, anjir
ㅤPesan dari Rael itulah yang membuat Ayaka harus pamit pergi lebih dulu pada Gilan, wajahnya jauh lebih ceria, Gilan yang melihatnya hanya ikut senang saja dan membiarkan Ayaka pergi pas tahu kalau Ayaka diajak jalan oleh Rael. Niatnya Gilan yang mau mengantar pulang nanti, tapi tidak jadi kalau begini.
"RAEELL!!"
Cowok itu di atas motornya berjengit kaget, kedatangan Ayaka yang tiba-tiba dari arah depan parkiran membuatnya melotot.
"Kok lo di sini? Katanya pulang duluan."
"Hehehe, nanti gue cerita. Ayo jalan-jalan, keliling naik motor lo, gue kangen sama si Empot."
Empot itu nama motornya Rael. Ayaka lah yang memberikan nama itu karena lucu saja setiap dinaiki olehnya seperti joknya bergerak dan bunyi empot-empot, maklum motor udah lama.
Rael juga tak lama langsung menjalankan motornya meninggalkan sekolah, sekarang jam setengah lima sore. Jam pulang sekolah itu jam setengah empat, Rael menerima materi tambahan satu jam, untuk kedepannya Rael akan sibuk.
"Gimana ngejar pelajarannya? Masuk otak gak?"
"Otak gue angus, Ay. Tapi untung guru-gurunya emang baik sih, penjelasannya juga direkam jadi bisa gue ulang di rumah."
"Enak banget, gue mau juga dong. Curang."
Rael melirik lewat spion, Ayaka lagi bersandar di pundaknya dengan wajah cemberut. Rael menjulurkan lidahnya, semakin iseng.
"Bayar, dong. Traktir gue ya sore ini, laper."
"Makan terus lo, nanti ini perut buncit."
Tawa keduanya terdengar saat Ayaka menepuk-nepuk perut Rael. Lalu setelahnya, mereka terdiam dan menikmati langit sore yang lebih adem, angin juga berhembus dengan lembut. Rael membawa motor dengan pelan, entah mengarah kemana yang penting bisa muter-muter.
"Rael, tadi Kak Gilan ngaku ke gue tentang perasaannya. Katanya ada kemungkinan dia suka gue, tapi kalau itu bener dia bakal langsung mundur."
"Heh, seriusan? Mendadak dia nembak lo?"
"Gak nembak juga sih, intinya jujur semacam curhat gitu."
"Sama aja lah. Terus lo jawab apa?"
"Gak jawab apa-apa, dia juga nanya kalau nanti dia nembak gue gimana? Gue baru jawab, gue bakal nolak dia. Terus kalau dia nembak lagi gimana gitu kan terus gue jawab lagi, nanti gue tolak lagi dan laporin ke tukang sapi yang lagi ada di ruang guru."
Awalnya Rael tertawa tapi pas sudah sadar dengan kata-kata terakhir tadi, dia langsung mengegas motornya sampai tubuh Ayaka bergerak semakin ke depan.
"RAEL!" Gadis itu memukul tas pacarnya, kesal. Tapi ketawa pas menyadari kalau Rael tadi lemot.
"Pacar sendiri kok dikatain tukang sapi."
"Emang apa, dong?"
"Tukang babi!"
Lagi-lagi mereka tertawa.
"Kok tukang babi?"
"Karena kau telah meng ... ngok-ngokan hatiku, eaakkk."
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEETHEART || A Sweet Couple ✓
Teen Fiction[ COMPLETED ] "Rael, aku mau martabak telor." "Udah jam sebelas malem, Ay. Toko udah pada tutup, anjir. Tidur sana. Makan mulu nanti gendut." "Ngambek, nih!" "Bocah bener, sih. Ya udah serah!" Pip! "Ih, Rael! Kok teleponnya malah dimatiin sih, ngamb...