Chapter 10:
Rael, Arman dan Jas-jus
ㅤ
ㅤ
ㅤ💞
ㅤ
ㅤ
ㅤJam pelajaran pertama.
Setelah satu sekolah dibuat geger karena tindakan Rael tadi pagi, untungnya pelajaran masih bisa dilakukan normal seperti biasa. Meski masih ada saja beberapa murid yang diam-diam kembali membahasnya.
Sang pelaku utama di tempat duduknya terus saja tersenyum, menatap buku paket di meja dengan mata berbinar. Setelah dipaksa untuk mengganti pakaian olahraganya dengan seragam, Rael masih belum berhenti cengar-cengir. Sedangkan Arman yang duduk di sebelahnya mulai merinding, takut temannya kerasukan.
"Lo biasa aja bisa gak sih? Jangan mesem-mesem gitu, ketempelan Mbah Kun toilet sekolah beneran tau rasa lo. Gue gak mau nolongin."
"Habis gimana ya, Man. Ini pengalaman pertama gue pacaran, sampai ngerayain anniv. Dulu gue cuma nonton di tv-tv tapi sekarang mengalaminya sendiri. Jadi, gini ya rasanya."
"Emang apa rasanya?"
"Jas-jus rasa semangka."
"Apaan tuh?"
"Dag-dig-dug aku dibuatnya!!"
"Ahaaayyy~~~" Keduanya berseru kompak dengan nada nyaring.
Tentu saja semua pasang mata di kelas langsung beralih menatap ke arah mereka, termasuk guru perempuan yang lagi hamil di depan sana hampir saja terpeleset, kurang ajar memang. Teman kelas yang lain juga nyaris jantungan. Masalahnya tuh, tadi keadaan kelas memang lagi hening-heningnya, bagaimana tidak kaget?
"Itu dua anak di belakang kenapa? Kesambet apa gimana? Mau di-ruqyah?"
"A-Ampun, Bu. Gak sengaja." Arman kelewat malu, kebiasaannya dengan Rael muncul begitu saja.
Sedangkan Rael cuma cekikikan. "Untungnya saya masih sehat, Bu. Meskipun ganteng, tapi gak ada setan yang nempel-nempel ke saya. Soalnya udah ada pawangnya langsung."
"Emang siapa pawangnya?"
"Ini, teman sebangku saya."
Arman yang awalnya cuma diam, mendadak melotot, senjata andalannya pun dia keluarkan yaitu buku tulis untuk menimpuk belakang kepala Rael. Guru di depan hanya geleng-geleng kepala saja, sedangkan teman kelasnya yang lain malah tertawa. Arman di-bully Rael lagi.
"Gue baru sadar juga sih, Rael. Mana ada setan yang mau nempelin setan."
Untuk sesaat wajah Rael cuma cengo. Kemudian detik berikutnya dia baru sadar.
"Haaahhh~~ jadi maksud lo, gue ini setan, Man?"
"Rael sih bukan setan." Tiba-tiba saja Lilis ikut nimbrung.
"Kasih tau, Lis. Gue ini sebenarnya apa. Lo kan bestie gue, kasih paham."
"Rael itu dedemit, hehehe."
Seisi kelas langsung terbahak, sedangkan Rael hanya bisa terduduk di tempatnya dengan memasang wajah penuh rasa melas. Sekarang gantian Rael yang di-bully oleh Lilis. Kebiasaan memang, seperti hukum alam di kelas ini. Mem-bully dan di-bully. Meski tentu saja, ini hanya sebatas candaan biasa.

KAMU SEDANG MEMBACA
SWEETHEART || A Sweet Couple ✓
Ficção Adolescente[ COMPLETED ] "Rael, aku mau martabak telor." "Udah jam sebelas malem, Ay. Toko udah pada tutup, anjir. Tidur sana. Makan mulu nanti gendut." "Ngambek, nih!" "Bocah bener, sih. Ya udah serah!" Pip! "Ih, Rael! Kok teleponnya malah dimatiin sih, ngamb...