Chapter 5:
Lelaki tampan pendatang baru
ㅤ
ㅤ
ㅤ💞
ㅤ
ㅤ
ㅤ
Di UKS.Wajah Ayaka masih memerah. Sudah sepuluh menit Ayaka mencoba mengabaikan orang itu yang sedang kesakitan di atas ranjang.
Cowok itu entah siapa sedang berbaring tengkurap dengan baju yang sudah dipakai tapi sedikit di buka di bagian bawah punggung. Tadi Ayaka sempat melirik ada lebam di sana.
Masa bodo. Ayaka cepat-cepat mengerjakan tugas di LKS yang masih banyak ini. Sepuluh menit lagi jam istirahat habis, Ayaka belum makan atau minum apapun. Kepalanya sedikit pusing.
Sedangkan cowok itu dari tadi rupanya melirik Ayaka yang duduk di sudut ruangan dekat pintu, Ayaka memunggunginya.
"Lo sakit makanya ke sini?"
Ayaka yakin cowok entah siapa itu bertanya padanya karena cuma ada mereka berdua di dalam UKS.
"Iya!" jawab Ayaka ngegas, "sakit hati," sambungnya dengan nada pelan. Ayaka masih ingat kejadian di kelas Rael tadi. Itu menyakitkan.
"Sakit apa?"
"Bukan urusan lo. Gak usah sok kenal bisa gak sih?!"
Sang lawan bicara kaget.
Namanya juga Ayaka, dia tak jago untuk berpura-pura. Kalau dia merasa terganggu maka Ayaka akan terang-terangan menunjukannya.
"Gue cuma gak suka sama suasana hening dan canggung, jadi gue ngajak lo ngobrol."
"Anggap aja gue gak ada di sini, gampang."
Terjadi hening sejenak, si cowok terdiam tapi masih memperhatikan Ayaka, sempat melihat juga badge kelas pada seragam Ayaka.
Oalah, adik kelas. Gimana ya reaksi dia pas tau kalau gue ini kakak kelasnya?
Dia malu gak ya karena udah galak ke gue kayak tadi?Membayangkannya saja sudah membuat dia tersenyum geli.
Sedangkan Ayaka, gadis itu masih sibuk dengan tugas-tugas miliknya. Tapi perut Ayaka mendadak sakit, tenggorokannya juga terasa sangat kering. Sampai-sampai Ayaka menjatuhkan pulpen dari tangannya, dia menidurkan kepalanya di atas meja.
Melihat pergerakan aneh dari Ayaka, cowok itu bangun dari ranjangnya pelan-pelan lalu turun mendekati Ayaka yang seperti sedang tertidur.
"Heh, bangun. Lo bisa tidur di ranjang." Cowok tersebut menyentuh pundak Ayaka dengan telunjuknya. "Pucet banget buset. Bangun lo, heh."
Merasa sangat aneh karena tak ada jawaban, dia pun menggoyang-goyangkan tubuh Ayaka. Sampai akhirnya kedua mata Ayaka terbuka pelan-pelan.
"Pusing," lirih Ayaka.
"Lo beneran sakit ya. Udah makan? Minum?"
Ayaka menggeleng pelan.
Cowok yang wajahnya asing bagi Ayaka malah berdecak lalu menggendong tubuh Ayaka dengan sangat mudah, seolah-olah berat tubuh gadis itu tak ada masalah baginya. Lalu membaringkan tubuh lemah itu di ranjang yang lain, di sebelah ranjang yang sempat tadi dia tiduri.
"Pusing, laper, haus."
Setelah dirinya sudah pasti membuat tubuh Ayaka berbaring dengan nyaman, dia mendadak memanggil dua anak PMR dan menyuruh mereka membeli makanan sebelum jam istirahat berakhir.
Lalu cowok tersebut mengambil minuman mineral gelas yang tersedia di UKS. Buru-buru dia memberikannya pada Ayaka.
Ayaka duduk bersandar pada bantal dan meminum air itu. Tatapannya mendadak terpaku pada cowok di depannya sekarang.
"Makasih," kata Ayaka.
Cowok itu lalu duduk di ranjangnya sendiri, lalu tersenyum ke Ayaka. "Ngerjain tugas sih boleh-boleh aja tapi jangan lupa sama diri sendiri. Tugas bisa ditunda, kesehatan lo? Lain cerita."
Biasanya yang akan marah-marah ke Ayaka kalau telat makan dan terlalu fokus belajar itu Rael. Tapi kali ini malah orang lain. Ayaka jadi rindu Rael.
"Permisi, Kak?"
Rupanya anak PMR itu sudah kembali, mereka membawa pesanan cowok tadi. Pas mereka sudah pergi, cowok di depannya memberikan sekotak bubur untuk Ayaka.
"Nih, makan."
Ayaka langsung menerimanya, tidak peduli kenapa cowok ini baik padanya. Yang terpenting perut Ayaka bisa terisi.
Melihat Ayaka yang makan dengan buru-buru membuat cowok itu tertawa pelan. Cara makan Ayaka itu sangat lucu, sampai bisa membuat orang lain pun ikutan lapar. Untung dia pesan untuk dirinya juga, yaitu nasi uduk. Jadi mereka makan bersama.
"Oh iya, nama gue Gilan."
Ayaka melirik cowok yang sekarang sedang makan. Ayaka merasa tak asing dengan nama itu, perasaan dia pernah mendengarnya tapi di mana?
"Bodo amat, gue laper," gumam Ayaka, lalu berkata, "gue Ayaka."
Tanpa Ayaka sadari kalau Gilan tersenyum setelah Ayaka memberitahu namanya.
Ayaka juga tidak sadar kalau dari tadi ada seorang cowok di depan UKS, cowok yang menyuruh kedua anak PMR tetap diam dan tak memberitahu keberadaannya.
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ___________________❦____________________
ㅤ
ㅤ
ㅤCast:
Ini versiku, kalian bebas kok mau bayangin siapa aja :)💞 Gilan 💞
(Kakel yang jadi cem-ceman anak perawan di sekolah, sikapnya juga asik)ㅤ
‼️ 7-10-22
Hayoloh siapa cowok yang ngintip itu? Pasti mudah ditebak yaa
Terus si kakak kelas ini baru pertama muncul udah buat hati cenat-cenut, untung Ayaka tahan dan gak kegoda :)ㅤ
Penuh bahagia,
masa depannya Lino 😻
pencinta cogan tidak nyata 💔
Herlinawa
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEETHEART || A Sweet Couple ✓
Novela Juvenil[ COMPLETED ] "Rael, aku mau martabak telor." "Udah jam sebelas malem, Ay. Toko udah pada tutup, anjir. Tidur sana. Makan mulu nanti gendut." "Ngambek, nih!" "Bocah bener, sih. Ya udah serah!" Pip! "Ih, Rael! Kok teleponnya malah dimatiin sih, ngamb...