4️⃣7️⃣

88 4 2
                                    

Chapter 47:
Kekuatan super dari AC minimarket



💞



Liburan telah tiba.

Pagi ini Ayaka bangun dengan kondisi cukup baik, setelah kemarin sedikit ada ribut dengan Rael tapi setidaknya mereka sudah baikan. Baru saja Rael mengirimnya chat.

Sableng 💞
| Woy, bangun! Jangan mentang-mentang libur lo dadakan berubah dari sapi ke kebo
| Ay, masa semalem gue mimpi Arman jadi kutu di rambut gue terus gue geprek si Arman

Meski tidak bertemu tapi Rael masih mengirimkannya pesan, membahas hal random seperti biasanya dan Ayaka bisa membayangkan bagaimana ekspresi Rael setiap kali mengirimkan pesan.

"Lagi liburan lo gak mau lakuin hal berfaedah gitu?" Ervin juga sudah bangun, dia duduk di samping Ayaka yang baru saja mengirimkan pesan balasan untuk Rael.

Mereka berdua sedang duduk di teras rumah, ada tukang sayur lewat dan beberapa ibu-ibu berkumpul untuk belanja termasuk Anna, mama Ayaka dan Ervin.

"Sendirinya aja libur panjang gak lakuin hal berfaedah kecuali jadi kebo di rumah."

"Lo adik kebo dong berarti. Bentar lagi juga sama-sama jadi kebo."

"Gue lebih suka sapi!"

Ervin merentangkan kedua tangannya, lalu berdiri untuk melakukan olahraga seadanya. Meski begitu, Ervin punya tubuh yang sehat dan bagus.

"Rael gak main?"

"Enggak, dia lagi istirahat. Dia gak enak badan akhir-akhir ini."

"Hem~~~ lo jangan ikut-ikutan sakit, nanti gue yang repot."

"Ya doain jangan sakit adiknya!"

"Lo gak tau aja ... eh gak jadi gue kasih tau, nanti doanya gak kekabul."

Ayaka mendengus, dia ingin jalan-jalan keliling komplek.

"Bang, ke minimarket depan blok B yuk. Ada temen gue yang kerja di sana."

"Jajanin ya?"

"Dih. Hah~~~ iya deh, ayo."

Kakak beradik itu tanpa mandi, hanya sempat cuci muka langsung meluncur pergi meninggalkan rumah. Izin juga ke mamanya sebentar mau ke minimarket, untung dibolehkan tapi syarat titip beberapa belanjaan.

Mereka berdua jalan kaki, segar, udaranya juga sejuk karena masih pagi.

"Temen lo kok kerja? Kan masih sekolah."

"Kerja sambilan katanya, bantuin keluarga. Abang gak mau contoh tuh?" Ayaka yang di tiap jalannya menendang kerikil masih sempat-sempatnya mengejek Ervin.

"Lo kalau ledek bener-bener nyakitin ya!" Ervin langsung meraih adiknya, memasukannya dalam rangkulannya yang begitu erat sampai Ayaka tergelak. "Siapa nama temen lo ini? Temen baru apa gimana? Kok gue baru tau ada temen lo yang udah kerja."

"Arman, temennya Rael terus akhirnya deket juga sama gue. Yang waktu itu booking Cafe Tutul, oh iya, yang waktu itu debus, akrobat, sama Rael pas itu di Cafe Tutul."

Ervin mencoba mengingatnya, beberapa detik setelahnya baru dia ingat. "Oh, si cowok cakep itu yang matanya sipit? Lebih tinggi dari Rael kan?"

"Iya itu, namanya Arman. Kalau senyum lucu tau, Bang. Matanya ilang."

"Ada yang nyuri, makanya ilang."

Ayaka tertawa begitu saja mendengar tanggapan kakaknya. Akhirnya mereka sudah sampai, kalau ada temannya gini jadi tidak berasa mereka sudah jalan kaki cukup jauh, lumayan olahraga.

SWEETHEART || A Sweet Couple ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang