Chapter 52:
Mencoba melihat dari sudut pandang lain
ㅤ
ㅤ
ㅤ💞
ㅤㅤ
ㅤ
ㅤ
Sore ini Fina keluar dari rumahnya dengan emosi menumpuk, dia ingin ke rumah Rael dan kebetulan cowok itu sedang ada di depan rumahnya sambil memandikan Empot."Lo cowok brengsek! Bangsat, anjing!"
Fina langsung menarik cowok itu untuk berdiri, mencengkeram kuat kaos Rael, wajah Fina sudah sangat kelihatan jelas amarahnya. Rael yang awalnya bingung malah dibuat kaget saat melihat ekspresi yang baru kali ini dia lihat dari teman kecilnya itu.
"Fin, lo kenapa? Kesambet apa gimana?"
"Gak usah ngelantur! Lo kenapa putusin Ayaka, hah?! Lo kasih alasan bawa-bawa masa depan, klise banget, kalau dari awal lo mau main-main sama dia harusnya lo gak buat dia punya perasaan sedalam ini!"
Rael mulai mengerti kenapa Fina sampai semarah itu, teman baiknya baru saja disakiti oleh teman masa kecilnya, untuk kali ini Fina berada di sisi Ayaka. Mendengar bagaimana suara Ayaka ketika berteleponan tadi bersama Fina, meski terdengar parau tapi Ayaka masih mencoba tertawa dan baik-baik saja. Fina jelas semakin marah, Fina malah tidak terima saat Ayaka merelakan hubungannya begitu saja dengan Rael. Fina tidak setuju kapal Rael dan Ayaka karam begitu saja.
"Lo begonya udah kelewatan, Rael! Ayaka salah apa sama lo? Kalau dari awal lo mau ninggalin dia sendirian, jangan buat dia berharap terlalu jauh kalau kalian bisa terus bersama! Ayaka sayang banget sama lo, tau gak?!"
Rael hanya diam, dia tidak mengelak atau membela diri.
"Meski gue sering bercanda kalau lo sama dia hubungannya aneh dan buat dia mikir macem-macem tapi gue percaya sama lo kalau lo gak akan buat dia ngerasain sakit hati! Gue tau lo, kita temenan sejak kecil, sikap lo yang kayak gini itu bukan lo, Rael! Lo gak akan pernah nyakitin orang lain! Kenapa lo jadi egois begini?!"
Cengkeraman di kaos Rael semakin menguat, Fina tidak akan melepaskannya sebelum dia puas marah-marah dan bisa mendengar penjelasan yang akan Rael berikan. Sungguh, membayangkan berada di posisi Ayaka itu membuat Fina jadi sedih.
"Ayaka terlalu menghargai hubungan kalian, tapi lo ... menghancurkannya seperti bukan apa-apa. Brengsek!" Fina menarik cowok itu hingga wajah mereka jauh lebih dekat. Ekspresi muak tergambar jelas di muka Fina. "Lo ada masalah apa sih, Rael? Sampai ngambil keputusan begini. Masa depan apa yang lo maksud? Gak bisa gitu lo balikan aja sama Ayaka?"
Belum juga Rael bersuara, kehadiran orang tua Rael yang tiba-tiba membuat keduanya kaget, apalagi Fina. Dia terpaksa melepaskan cengkeramannya, mendadak tidak enak juga karena sudah marah-marah ke anak orang.
"Eh, sore, Tante, Om?" Fina berusaha tersenyum.
"Mama sama Papa sejak kapan ada di situ?"
Bukannya menjawab sapaan dari Fina atau pertanyaan dari puteranya, Helda langsung memeluk Rael dengan tangis yang tiba-tiba pecah, sedangkan Aslan hanya menghela nafas berat dan menjauh beberapa meter untuk menelpon. Fina mau pergi tapi dia penasaran, jadi sebisa mungkin dia tetap berada di sana meski dia bingung setengah mampus.
"Kamu putus sama Ayaka? Sekarang? Bukannya kamu masih sayang sama dia?" Helda melepaskan pelukannya, menatap wajah puteranya yang kelihatan baik-baik saja. "Kan kamu bisa memilih untuk bertahan sama dia karena masih ada waktu, tapi ... mengorbankan kebahagiaan kamu sendiri sampai menyakiti orang lain? Maaf, Rael."
"Mama kenapa minta maaf? Ini kan juga keputusan Rael, jujur, Rael ngerasa egois. Rael ninggalin Ayaka gitu aja, tapi Rael tau Ayaka cewek yang hebat dia pasti bakal ngerti nanti meski butuh waktu." Rael memberikan senyumannya. "Lagi pula, kalau kami bertahan lebih lama dari ini, rasa sakitnya akan bertambah parah untuk Ayaka juga Rael."
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEETHEART || A Sweet Couple ✓
Novela Juvenil[ COMPLETED ] "Rael, aku mau martabak telor." "Udah jam sebelas malem, Ay. Toko udah pada tutup, anjir. Tidur sana. Makan mulu nanti gendut." "Ngambek, nih!" "Bocah bener, sih. Ya udah serah!" Pip! "Ih, Rael! Kok teleponnya malah dimatiin sih, ngamb...