Chapter 29:
Rael mau jadi Detektif Conan
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ💞
ㅤ
ㅤ
ㅤSemuanya kembali normal seperti semula, keadaan tenang dan terkendali. Cuaca pun lebih baik akhir-akhir ini, jalan raya pun masih menjadi tempat untuk kendaraan lewat, matahari masih terbit di sebelah timur dan terbenam di sebelah barat, syukurlah.
Di jam pelajaran ketiga, Ayaka disuruh guru yang mengajar saat itu untuk membawa buku-buku anak kelasnya ke meja guru tersebut, sekalian memanggil guru selanjutnya yang akan mengajar. Karena hari ini Ayaka juga piket.
Lorong terlihat sepi, setiap kelas yang Ayaka lewati sedang diisi pelajaran oleh guru masing-masing.
Bruk!!
"Anjir, jatuh semua."
Tepat di lorong tengah, buku yang Ayaka bawa lepas dari pelukannya karena ada seseorang yang menabraknya.
"Sorry, gak sengaja."
Orang itu pun tidak kabur dan membantu Ayaka memunguti buku-buku yang berserakan itu. Baguslah, Ayaka tidak perlu harus lebih marah daripada ini.
"Kalau jalan lihat-lihat, dong. Bikin repot orang aja."
"Iya, kan gue gak sengaja."
Saat semuanya sudah rapi, baru Ayaka sadar kalau orang itu adalah Gilan. Cowok itu malah senyum-senyum tidak jelas ke arahnya.
"Lo seriusan gak sengaja kan?" Wajah Ayaka datar, tanpa ekspresi saat bertanya.
"Hehehe. Sengaja, tadi gue lihat lo dari jauh, jadi gue nabrak lo."
"Buat apa?" Ayaka sudah lanjut jalan lagi, diikuti cowok itu di sampingnya.
"Biar kayak di tv-tv kan?"
"Lo lagi daftar buat drama apa emangnya, Kak? Gak bisa cari orang lain aja? Harus banget gue yang kena."
"Gak ada orang lain lagi sih." Tanpa diminta Gilan mengambil setengah buku di pelukan Ayaka, membantu membawanya. "Gue lagi mau latihan buat lomba renang, makanya sekarang keluyuran dulu sebelum latihan."
"Oh, gitu."
"Waktu itu gue jenguk lo pas sakit inget gak?"
Sebentar, Ayaka lagi coba mengingatnya. Itu sudah beberapa hari yang lalu. Saat Rael pulang, di jam setengah delapan malam ada Gilan yang datang untuk menjenguknya sambil bawa bubur juga.
"Inget. Kenapa emang?"
"Gak papa sih, cuma ngingetin aja. Siapa tau lupa."
"Tadi emang udah lupa sih, terus inget lagi gara-gara lo."
Sekarang Ayaka sudah tidak sesopan atau sehati-hati dulu saat baru ketemu Gilan, karena akhir-akhir ini juga sering ketemu jadi membuatnya lebih bisa bicara santai seperti teman biasa tanpa ada embel-embel hormat pada kakak kelas.
"Gue boleh main lagi ke rumah lo? Abang lo ngajak gue main congklak, aneh ya? Udah gede padahal dia."
"Emang sikapnya gitu. Tiap malem selalu datang ke kamar gue juga buat tanding bola bekel."
"Seriusan?"
"Seribu rius malahan. Capek gue ladeninnya, kalau lo mau main sama dia malah gue seneng, jadi gue bebas. Sering-sering aja kalau bisa."
"Bener ya?"
"Iya, gue juga yang minta."
Keduanya sudah sampai di ruang guru, Ayaka meletakkan buku itu di meja yang seharusnya. Lalu memanggil guru selanjutnya yang akan mengajar, Gilan malah terlibat percakapan dengan guru lain yang bertanya soal lomba renang yang Gilan ikuti.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEETHEART || A Sweet Couple ✓
Dla nastolatków[ COMPLETED ] "Rael, aku mau martabak telor." "Udah jam sebelas malem, Ay. Toko udah pada tutup, anjir. Tidur sana. Makan mulu nanti gendut." "Ngambek, nih!" "Bocah bener, sih. Ya udah serah!" Pip! "Ih, Rael! Kok teleponnya malah dimatiin sih, ngamb...