Chapter 27:
Kalau Rael sama Ayaka ghibah, tetangga kalah
ㅤ
ㅤ
ㅤ💞
ㅤ
ㅤ
ㅤSore ini Rael sudah berada di rumah pacarnya, tadi dia juga sempat mampir membeli makanan kesukaan pacarnya yaitu martabak telor.
Sekarang dirinya dan Ayaka sudah berada di ruang tengah, gadis itu wajahnya pucat dan tiduran di sofa. Rael yang melihatnya jadi kasihan, Ayaka jadi lemas begitu.
"Ay, makan dulu nih. Boleh kan makan martabak?"
Gadis itu bangun untuk duduk, Rael langsung pindah ke sebelahnya. Mengeratkan selimut Ayaka yang sempat terjatuh, dia juga menyentuh dahi Ayaka yang masih panas.
"Kok bisa sakit? Gak hujan-hujanan kan?"
"Cuma gerimis-gerimisan. Dari sebelumnya juga badan udah gak enak. Emang udah takdirnya sakit, mau gimana?"
Ayaka makan martabak telor itu, rasanya jadi aneh karena mulutnya pahit.
"Minum tehnya juga." Rael memberikan gelas hangat itu, Ayaka nurut. "Mama sama ayah lo mana? Kok sepi?"
"Lagi pergi ke rumah saudara."
"Bang Ervin?"
"Lagi ke atas, nanti juga ke sini lagi."
Rael manggut-manggut, dia memperhatikan Ayaka yang makan lebih sedikit dari biasanya. Dia tidak menyukainya, Ayaka jadi tidak bisa dia usili kalau begini.
"Cepet sembuh, dong. Biar bisa jalan-jalan, Fina juga tuh seharian ini sifatnya aneh."
"Dia curhat panjang banget tadi di chat, katanya istirahat pertama makan bareng Kak Gilan juga?"
"Oh, cowok itu. Iya." Muka Rael langsung berubah masam. "Kemarin pas libur lo katanya ketemu Gilan dan belanja bareng, lo kok gak cerita itu? Cuma cerita soal Arman."
Ayaka langsung menyipitkan kedua matanya, cara bicara Rael itu menyebalkan ditambah wajah cowok itu.
"Buat apa juga gue cerita soal orang lain yang gak ada hubungannya sama kita? Kalau Arman kan masih sahabat lo."
"Gilan bilang lo sama dia deket akhir-akhir ini terus dia nganggap kalian jadi temen juga. Ada hubungannya dong sama lo dan kita berarti? Kayak Arman."
"Raelㅡ"
"Masa cuma gara-gara pernah di UKS bareng dia langsung anggap lo temen, sampai dia nganggap kalian sedeket itu."
"Bentar, kok lo tau gue pernah di UKS bareng Kak Gilan?"
Cowok itu langsung menutup mulutnya rapat-rapat, memalingkan wajah.
"Lo ngintip ya? Lo tau dong gue hampir pingsan waktu itu? Kok gak nolongin? Lo malah biarin Kak Gilan nolongin gue dan beliin makanan buat gue!"
"Gue yang beliin makanan buat lo, kok. Bubur ayam kan? Kalau Gilan nasi uduk, anak PMR yang beliin. Eh lo tau gak gue sampai minta ke Mang Ojak buat banyakin porsi bubur lo!"
Keduanya jadi sama-sama ngegas, malah ribut. Tapi ajaibnya kondisi Ayaka jadi lebih baik daripada sebelumnya yang hanya bersuara lemas, dia jadi lebih bertenaga berkat Rael yang menyenggol emosinya.
"Waktu itu gue ke UKS buat nenangin hati gue yang sakit lihat lo sama Samila pelukan tau gak? Terus gak sengaja ada Kak Gilan, kita gak bahas hal penting sih. Kalau lo beneran ngintip pasti lo tau."
"Gue lihat lo yang lari pas Samila peluk gue, Samila juga cerita ke gue kalau dia ditolong sama lo dan dianterin sama lo. Pas itu gue langsung ngejar lo dan nemu lo sama si Gilan itu. Pas lo mau pingsan sebenarnya gue mau langsung nyamperin tapi gue takut lo masih marah sama gue, lagian lo kalau lagi marah kan susah diajak kompromi kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEETHEART || A Sweet Couple ✓
Genç Kurgu[ COMPLETED ] "Rael, aku mau martabak telor." "Udah jam sebelas malem, Ay. Toko udah pada tutup, anjir. Tidur sana. Makan mulu nanti gendut." "Ngambek, nih!" "Bocah bener, sih. Ya udah serah!" Pip! "Ih, Rael! Kok teleponnya malah dimatiin sih, ngamb...