3️⃣9️⃣

75 3 0
                                    

Chapter 39:
Rael, Ayaka, Bunga Lily dan Warna Putih



💞




"Gue pengen ajak Ayaka buat nge-date. Tapi gue bingung mau di mana, bisa bantu gak?"

Jam istirahat kedua Rael bersama Arman dan Fina sedang berada di perpustakaan sambil ngadem, kalau Ayaka sedang tidur di kelasnya katanya tidak mau ikut, perutnya lagi bermasalah gara-gara kebanyakan minum teh jus.

"Tumbenan banget, ada rejeki apa nih?" Fina menyenggol bahu Rael dengan senyuman lebar. "Bagi, dong."

"Bagi dosa mau? Gue ada banyak nih."

Wajah Fina yang tadinya sumringah langsung lenyap berganti menunjukkan ekspresi datar, tak lupa memberikan tarikan rambut gratis untuk Rael.

"Sakit, anjir!"

"Ayaka tau gak lo mau ngajak nge-date?"

Rael menoleh ke Arman. "Kagak, biar suprise gitu lho. Bisa kan gue percaya sama kalian?"

Arman dan Fina saling pandang, lalu berpikir apa yang bisa mereka lakukan untuk membantu Rael sekarang. Tumben sekali dia ingin memberi kejutan buat Ayaka, padahal tidak ada hari penting seperti ulang tahun atau hari perayaan lainnya.

"Gue ada ide. Tenang aja, soal tempat biar gue yang atur." Arman mendadak semangat, dia paling suka hal beginian. Sama seperti saat dirinya memutar otak untuk perayaan anniv Rael dan Ayaka waktu itu.

"Aman kan, Man?" Rael sedikit tidak yakin.

"Lo kayak baru kenal gue kemarin sore. Anniv waktu itu aja lancar kan? Yang ini juga gue jamin mulus." Arman membusungkan dadanya dengan bangga. "Karena apa? Selama ada Arman semuanya aman."

"Woaahh!!" Dengan polosnya Fina bertepuk tangan, wajahnya berseri gara-gara slogan yang Arman buat asal-asalan.

"Kalau gitu, tolong banget nih ya, kemujuran gue ada di tangan lo lagi, Man."

"Oh iya, gue juga bakal bantu soal Ayaka." Fina mengajukan diri.

"Lo mau bantu apa? Gue cuma ada masalah di tempatnya aja sih."

"Gue bakal buat Ayaka jadi shining shimmering splendid~~ pokoknya. Lo nanti pasti klepek-klepek."

Rael memiringkan kepalanya ke kiri, menatap lucu pada Fina, dia tidak maksud. Untung Arman mengerti, keduanya tos lalu tertawa dibuat-buat.

"Tenang Rael, serahkan aja ke kita. Lo tinggal terima beresnya aja. Iya kan, Man?"

"Betul tuh, Fin!"

Rael pasrah saja. "Nyawa kalian taruhannya ya. Kalau gagal? Paham kan kalian bakal kenapa?" Jari Rael bergerak di depan lehernya, memberi isyarat kepada dua temannya, kalau mereka bisa mampus.

Arman dan Fina merinding, mereka kompak hormat. "SIP!!"

Bersamaan helaan nafas yang Rael hembuskan, cowok itu menatap ponselnya yang mati, bingung mau melakukan apa lagi. Di depannya Arman dan Fina sedang membicarakan rencana mereka. Dilihat-lihat sekarang, Arman dan Fina terlihat semakin dekat satu sama lain. Entah sudah jadian atau belum, tidak ada informasi lebih lanjut. Tapi melihat mereka begini saja sepertinya pertanda baik.

💞

"Kok lo dadakan mau main ke rumah gue sih, Fin?"

"Gak boleh? Gue kangen aja kue kering buatan mama lo."

Sore ini selepas pulang sekolah, Fina memaksa pulang bersama Ayaka dan ingin menginap di rumah temannya itu. Tapi sebelum santai-santai, sekarang mereka baru sampai di ruang tamu rumah Ayaka, sudah ada Ervin yang lagi bersama teman kampusnya. Namanya Hema.

SWEETHEART || A Sweet Couple ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang