Chapter 45:
Hasil dari kesungguhan itu nyata
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ💞
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
Seminggu sudah berlalu.Pagi ini menjadi hari pertama untuk melaksanakan ulangan kenaikan kelas, sedangkan untuk ujian kelas 12 akan dilakukan minggu selanjutnya dan sekarang lagi libur duluan.
Rael di depan rumah Ayaka sudah siap di atas motornya, tadi juga sempat masuk untuk bertemu mama Ayaka, sedangkan ayah Ayaka sudah pergi bekerja lagi. Ervin sendiri masih tidur saat itu.
"Berangkat dulu, Ma." Ayaka mencium punggung tangan mamanya.
"Hati-hati ya, jangan ngebut."
"Siap, Tante. Pamit ya, Tan." Rael juga melakukan hal yang sama seperti Ayaka.
"Semoga sukses buat ulangannya, soalnya mudah-mudah, bisa jawab semua dan nilainya baik."
"Wahh, Tante, terbaik doanya. Jadi semangat nih."
Anna tertawa karena tingkah Rael, saat Ayaka sudah pakai helm dan naik di belakang pacarnya, motor itu pun melaju dengan kecepatan sedang.
"Si Empot makin klimis aja gue lihat."
"Kan sering gue mandiin, biar kayak pemiliknya juga klimis."
"Si Cuit apa kabar?"
"Baik, katanya kangen sama lo."
"Nanti pulangnya gue main deh, gue juga kangen sama Cuit."
Seperti biasanya, selalu ada cerita saat berdua di atas motor, Ayaka kangen jalan-jalan bersama Rael dan Empot keliling, mungkin nanti Ayaka akan minta pada Rael, kayaknya bensin si Empot juga banyak.
Angin yang tadinya berhembus pelan mulai terasa kencang, apalagi Rael menambah kecepatan motornya agar tidak terjebak lampu merah di depan.
"Si Putu diajak juga seru kali ya."
"HAH?! KUTU?! LO PUNYA KUTU?!!"
"SI ARMAN YANG PUNYA, JANTAN, GEDE JUGA."
Ayaka di belakang Rael terlihat syok mendengarnya, membayangkan Arman punya kutu jantan dan besar, membuat Ayaka jadi merinding.
"Emang kutu ada jenis kelaminnya ya, Rael?!"
"HAH?! PELAMINAN?! KOK DADAKAN SIH, AY! GUE MANA SIAP! ULANGAN AJA BELUM DIMULAI LHO!!"
"MAU MAKAN BAKWAN?! TIBA-TIBA? LO NGIDAM APA GIMANA?!"
"IYA, ARMAN! PUTU ITU KUCING JANTAN SI ARMAN!!"
"KUTU APA LAGI SIH? LO KALI YANG KUTUAN, BUKAN ARMAN!"
"LUCU SI PUTU! LO HARUS KETEMU, AY!"
"GUE KAYAK KUTU?!!"
"IYAAA!!"
"HIIHH!! KURANG AJAR!!"
Ayaka menampol helm cowok itu sampai kepala Rael maju, dia kaget, untung masih bisa menjaga keseimbangannya. Tak hanya itu, Ayaka juga memukul tas Rael berkali-kali.
"Kok ngamuk? Kan emang bener si Putu lucu."
Dan seperti biasanya, setiap cerita di atas motor mereka selalu tidak nyambung. Pembicaraan ngalor-ngidul, bukannya berhenti tapi tetap lanjut karena merasa mudeng satu sama lain, beginilah jadinya. Ayaka terus-terusan mengamuk selama perjalanan. Sedangkan Rael dibuat bingung sambil memikirkan salahnya di mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEETHEART || A Sweet Couple ✓
Dla nastolatków[ COMPLETED ] "Rael, aku mau martabak telor." "Udah jam sebelas malem, Ay. Toko udah pada tutup, anjir. Tidur sana. Makan mulu nanti gendut." "Ngambek, nih!" "Bocah bener, sih. Ya udah serah!" Pip! "Ih, Rael! Kok teleponnya malah dimatiin sih, ngamb...