Chapter 30:
Rael dan pawangnya
ㅤ
ㅤ
ㅤ💞
ㅤ
ㅤ
ㅤPulang sekolah tepat di bel berbunyi Rael langsung lari tanpa menunggu kepergian guru yang masih ada di kelas.
"Itu anak makin ke sini makin ke sana," ujar Pak Botak.
"Lagi mencret itu, Pak. Makanya ngebut," celetuk Arman yang membuat seisi kelas ngakak.
Tidak ada yang boleh mengganggunya sekarang, Rael sudah mati-matian keluar kelas pas saat bel berbunyi, dari tadi malah sudah menahan untuk tak keluar saat masih jam pelajaran. Demi Ayaka, cowok itu berlari kencang untuk mampir ke kelas di sebelahnya.
"Ngapain kamu, Rael?"
Rael malah berpapasan dengan guru yang baru mengajar di kelas Ayaka, hampir saja dia tabrak.
"Eh, Bu. Sore, Bu. Mau ngajak pacar pulang bareng nih, Bu."
"Ada-ada saja." Guru itu langsung pergi, tak ambil pusing dengan tingkah muridnya itu.
Lalu saat anak-anak di kelas itu mulai berhamburan keluar, Rael meneliti satu persatu tapi Ayaka tak kunjung keluar, akhirnya dia memilih masuk saja dan hanya menemukan Fina yang tersisa bersama Supra.
"Nyari Ayaka? Dia izin di jam terakhir buat pulang duluan. Lo gak tau? Pacar macam apa lo?"
"APAAA?!!!"
Tubuh Rael jatuh merosot, Fina sampai harus menyeretnya keluar karena ketua kelas mau menguncinya.
"Duluan, Fin." Supra menyapanya, lalu pergi. Fina membalasnya dengan anggukan.
"Lo seriusan gak tau?" Akhirnya Fina dan Rael berjalan bareng ke arah parkiran.
Wajah Rael sudah sangat lesu. "Dia kenapa sih akhir-akhir ini kayak menjauh gitu. Perasaan gue gak ada salah apa-apa deh! Kalau mau buat kejutan juga gak mungkin, ulang tahun gue masih lama!"
"Ayaka tadi sih izin pulang karena perutnya sakit, hari pertama datang bulan, lemes banget tadi hampir pingsan makanya boleh pulang." Fina menjelaskan. "Tapi masa dia gak kasih tau lo? Coba cek chat-nya."
Rael mengangguk, menurut, dia sudah terlihat seperti anak anjing di mata Fina.
Cowok itu membuka ponsel dan benar saja ada pesan masuk dari pacarnya, karena Rael terlalu fokus dengan pikirannya tentang Ayaka dia tidak sadar banyak pesan masuk bahkan dari operator juga.
ㅤDarah suci 💞
| Rael, gue di jam terakhir pelajaran izin pulang cepet. Tenang, lo gak usah antar gue. Bang Ervin yang bakal jemput
| Jadi lo gak usah nyamperin gue ke kelas ya
| Perut gue cuma gak enak aja, nanti juga baikan, tapi kalau mau ke sini bawa makanan, wajib
ㅤTubuh Rael lagi-lagi melemas, saat sudah sampai di motornya dia tidak semangat menyalakan mesin. Arman sudah ada di motornya sendiri, nampak prihatin dengan temannya.
"Man, gue terlalu mikir yang enggak-enggak seharian ini jadi lupa keadaan."
"Baguslah kalau lo sadar. Gue pulang duluan, males dengerin lo."
Arman langsung tancap gas, diikuti Fina juga pergi. Rael sendirian, Samila juga sudah memberi kabar kalau dia sudah pulang bareng supirnya.
"Ke mana ya enaknya? Males lah ke Ayaka, gue ngambek ke dia. Gue kayak gini juga gara-gara dia yang deket terus sama si Gilan."
Akhirnya, selama di perjalanan Rael tidak tahu pergi ke mana, asal-asalan membawa motor yang penting jalan. Sampai malam, dia baru sadar sudah terdampar di depan rumah orang entah milik siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEETHEART || A Sweet Couple ✓
Dla nastolatków[ COMPLETED ] "Rael, aku mau martabak telor." "Udah jam sebelas malem, Ay. Toko udah pada tutup, anjir. Tidur sana. Makan mulu nanti gendut." "Ngambek, nih!" "Bocah bener, sih. Ya udah serah!" Pip! "Ih, Rael! Kok teleponnya malah dimatiin sih, ngamb...