2️⃣8️⃣

76 4 0
                                    

Chapter 28:
Samila itu terlalu baik



💞



Selepas jam setengah tujuh malam, Rael izin pamit pulang dari rumah Ayaka, kebetulan tadi orang tua Ayaka sudah kembali sejak jam setengah enam tadi, mereka sempat mengobrol juga.

Sekarang Rael mampir ke rumah Samila, dia membeli buah-buahan, sebenarnya dia bingung makanan apa yang Samila suka jadi dia beli buah saja, cari aman.

"Permisi, Samila? Kok sepi." Rael mengintip lewat gerbang, dia sudah memencet bel padahal. "Mau gue telpon tapi mati, tadi baru ngeh pas udah pulang dari rumah Ayaka. Payah emang."

"Eh, ada Mas Rael?"

"Bibi, tolong buka gerbangnya."

Untung lah ada pelayan rumah yang keluar, jadi Rael tidak jadi patung hidup di depan rumah Samila. Dia mau masuk tapi pelayan itu menahannya.

"Kenapa, Bi?"

"Anu, Mas. Non Samila tidak ada di rumah."

"Lho kok bisa? Dia lagi sakit kan?"

"Iya, sejak tadi pagi. Tapi pas sore tadi makin tinggi demamnya jadi dibawa ke rumah sakit."

Rael dibuat kaget mendengar perkataan pelayan itu. "Jadi sekarang Samila di rumah sakit? Separah itu?"

Pelayan itu hanya mengangguk, Rael langsung naik ke motornya, memakai helm.

"Rumah sakit mana, Bi? Rael mau ke sana."

💞

Sesampainya di rumah sakit, Rael langsung mencari ruangan Samila. Dia tak henti khawatir di tiap langkahnya, pikirannya berantakan dan semakin merasa tidak enak.

"Padahal lo bilang udah gak papa, udah mendingan tapi malah masuk rumah sakit, La."

Nafasnya memburu, dia sudah semakin dekat dengan ruangan Samila. Tepat beberapa meter lagi dia sampai tapi Rael malah terhenti karena melihat sudah ada orang lain di depan pintu ruangan Samila.

"Mama?"

Plak!

Sebelah pipi kiri Rael ditampar oleh mamanya sendiri, itu membuat pikirannya langsung kosong.

"Kamu kemana aja? Apa gak tau kalau Samila sakit sejak pagi? Pasti Samila kasih tau kamu kan kalau dia sakit? Kenapa gak jenguk dia?"

Rentetan pertanyaan dari Helda membuat Rael terdiam, dia masih belum menyadarkan dirinya. Mendapat tamparan keras tadi membuat perasaan Rael cukup terguncang.

"Kemarin pas mama sama papa pergi, kamu menginap di rumah Samila kan? Pas kami ke sana Samila gak papa, terus kenapa paginya malah sakit dan gak ada kamu di sampingnya?"

"Rael sekolah. Selain itu, Rael gak tidur di sana. Pas mama sama papa pergi malah Rael menginap di rumah Ayaka, baru paginya ke rumah Samila sampai sore." Setelah menyadarkan dirinya kembali ke dunia nyata, Rael mulai bersuara. "Samila tadi pagi hubungi Rael, katanya sakit, tapi tadi sore dia bilang udah baikan jadi Rael pikir bisa menjenguknya malam ini."

Mendengar pembelaan dari puteranya membuat Helda menghela nafas. "Kenapa harus malam? Sepulang sekolah kamu kemana tadi bahkan kamu masih pakai seragam? Kamu pergi kemana? Mama dari tadi sore telpon kamu tapi gak aktif, Ayaka juga sama. Kalian jalan-jalan lagi?"

"Rael jenguk Ayaka, dia juga sakit. Jadi Rael pergi ke sana dulu baru ke Samila. Tapi tadi pas Rael ke rumahnya cuma ada pelayan rumah dan ngasih tau soal Samila, makanya Rael baru ke sini. Ponsel Rael mati, maaf."

SWEETHEART || A Sweet Couple ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang