49. Kathrine telah rapuh.

0 2 0
                                    

                     Happy reading 🌹

***

"Selamat tinggal Kathrine"pisau itu telah mengenai kulit leher Kathrine,sedikit demi sedikit darah mulai terpancar, Kathrine memejamkan matanya,tak kan ada lagi harapan, pikirnya.

"Aww"ringis Kathrine kesakitan, keringat mulai bercucuran keluar membasahi pelipisnya,ia melihat sekeliling,dan Kathrine terdapat di dalam kamarnya,ia tidak sengaja berguling dan  kepalanya mengenai nakas di samping kasur nya.

Kathrine bangkit,lalu duduk sejenak,ia berpikir,apa tadi itu hanyalah mimpi?

"Tadi cuma mimpikan?, tapi rasanya kayak nyata banget,terus gue juga ngerasain sakit nya,perih banget,tapi syukur deh kalau cuma mimpi, soalnya Ravael di sana psikopat banget"gumam nya panjang lebar,untung nya cuma mimpi.

Karena belum terlalu percaya, Kathrine mencubit pipinya,terasa sangat sakit,jadi ini cuma mimpi dong.

Tenang pembaca itu hanya mimpi.

Lalu Kathrine memeriksa bagian yang telah di tusuk pisau oleh Ravael di dalam mimpinya tadi,begitu memeriksanya, tidak ada luka bahkan bekas apa pun di sana,di lehernya juga tidak ada goresan pisau, aman,itu cuma mimpi.

Kathrine beranjak dari duduknya, lalu melangkah menuju kamar mandi kamarnya, membersihkan sedikit badannya,lalu mencuci mukanya di wastafel kamar mandinya.

Saat melihat ke arah wastafel, Kathrine sempat di buat terkejut,otot kakinya melemas layaknya jelly,nafasnya mulai tidak beraturan,ulah siapa lagi ini??

Kathrine terjatuh, terduduk di lantai kamar mandinya.

Karena di wastafel terdapat tulisan berwarna merah namun berbau amis, apakah itu darah?

             ' KAMU AKAN MATI!'

____________

  °°°°°°°°°°°°°°°
   ________________

  Pagi harinya di sekolah black hole school, charlisa, Bella dan juga Nayla sedang berada di kantin sekolah,sembari menikmati sarapan pagi mereka,namun hari ini mereka merasa ada yang janggal,dan perasaan ke tiganya tidak enak,mungkin karena mendapati Kathrine yang meminta tolong kepada charlisa untuk memberitahukan guru piket jika hari ini ia sedang sakit.

"Sa,Lo udah hajar tu Rachel kemarin?"tanya Bella mengingat.

"Hah? Lo hajar rachel sa?"tanya Nayla kaget.

"Iya kemarin Nay gue patahin itu sebelah tangannya, malah datang ibunya, terus minta di lepasin,karena gak tega,ibunya sampai berlutut loh di depan gue,karena gue nya gak tega,makanya habis itu gue lepasin tangannya, kalau nggak udah habis itu tangan!"

"Ya ampun ibunya sampai begitu banget ya"kata Nayla.

"Tapi,gue merasa juga sama ibunya,dia udah baik gitu,tapi takdir menjadikan nya sebagai ibunya Rachel"ucap charlisa.

"Takdir emang gak bisa di ubah,sekuat apapun kita coba,tetep itu jalannya"pungkas Bella.

Sesaat hening.

"Oh ya, Kathrine bilang gak sama Lo dia sakit apa?"tanya Bella menyudahi kunyahan sarapan paginya,yaitu nasgor.

"Nggak bel, dia cuma minta tolong buat sampein izin nya ke guru piket kalau gak masuk hari ini,karena sakit"terang charlisa sambil meminum sedikit juice alpukat nya.

"Gimana kalau pulang sekolah,kita main kerumahnya?"usul Nayla sesudah itu.

"Boleh, soalnya pulang sekolah ini gue gak ada acara apa-apa"kata Bella.

Betrayal is sweet  ||On Going||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang