15.ujian

12 19 9
                                    

Assalamualaikum semua.
Siapa nih yang nungguin aku up?

                     Happy reading 🌹

***
    Sinar matahari sangat cerah pagi ini,melenggarkan ufuk timur, daun di sepanjang jalanan terbawa pelan oleh angin.

Hari ini di sekolah melandakan ujian akhir tahun,bagi kakak kelas,ini perjuangan mereka untuk melangkah selangkah lagi ke jenjang perkampusan.
Mereka harus menunjukkan perjuangan mereka yang sebenar-benarnya.

Tapi tahun ini,ujian mereka di adakan lebih awal,sekarang mah bisa nyantai sambil liburan.

Di kelasnya, Kathrine mengerjakan ujian dengan tenang, lantaran semalam ia mengulang beberapa kali kisi-kisi dan materi yang menurutnya akan menjadi pertanyaan hari ini.

"Jadi hari ini tinggal ngisi aja apa yang ke inget di otak,lagi pun semua ini benar"batinnya saat menyilangkan beberapa a,b,c,d,yang tertera.

Charlisa tampak sangat panik hari ini,saat pengawas ruangan lengah,ia langsung melototi Kathrine untuk memberikan nya jawaban.

"Rin,minta jawaban dong satu?"pinta charlisa sedikit berbisik.

Sebagai teman yang baik ya, Kathrine langsung memberikan nya contekan,melipat kan kertas tersebut dan menerbangkan nya ke arah charlisa.

Dan 'yap' mendarat tepat di atas meja charlisa.

Charlisa tidak sabaran dan langsung saja ia membuka kertas tersebut. Tanpa di duga pengawas berdiri tepat di belakang mereka.

Keduanya ikut melirik ke belakang dan...

"Charlisa,apa kamu menyontek?"tanya Miss pengawas.

"Em..em.."charlisa tidak tahu ingin mengeles apa,ia memilih untuk diam.

"Saya Miss"ucap Kathrine bangkit dari kursi dengan pedenya.

Charlisa terkejut dengan pengakuan Kathrine barusan. Charlisa menggeleng kuat ke arah Kathrine.

"Jadi kamu yang menyontek"

"Cepat keluar dari kelas saya dan berdiri di luar, sampai jam pertama ujian selesai"

Kathrine menurut saja,lagi pun ia masih bisa mengerjakannya Ipang dan menyelipkan ke kantor kepala sekolah.

"Ahahaa...emang nya enak tu,nggak di kasih ikut ujian,kena berdiri di luar lagi"ledek Liliyana.

"Heran ya,sama guru-guru disini,orang kayak gini di jadiin teladan di sini,udah pada nggak bener guru di sini,mungkin aja emang dia yang pelet kali"ucap Bianka.

"Gue denger-denger sih, anak teladan nyontek ni"ledek Alexa kemudian. Kathrine menatap mereka dengan tatapan datar.

"Ngapain Lo ngeliatin kita gitu"ucap Bianka sinis.

"Gue ngeliatin sikap kalian,bukan kalian nya"ucap Kathrine lancang.

"Maksud Lo apa hah!"tanya Alexa tegas.

Lagi-lagi Kathrine tidak ingin merespon mereka ia hanya menatap mereka datar.

"Gak jelas bet dah,cabut gusy"ucap Alexa.

Kathrine bosan menunggu jam pertama berakhir.

"Dua puluh lima menit lagi"

"Mending duduk di taman belakang aja ah"ucap nya saat geng Alexa sudah melangkah pergi.

Tidak ingin menghabiskan waktu, langkah Kathrine langsung tancap gas ke arah taman belakang sekolah yang lumayan jauh dari kelasnya.

Sesampainya,Kathrine melihat ada dua orang yang sedang beradu mulut, lantas Kathrine melangkah untuk melihat lebih dekat,saat ia merasa jika ini sudah dekat. Ternyata dua orang itu Vallene dan Alexa yang kini saling menjambak rambut satu sama lain.

Betrayal is sweet  ||On Going||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang