"TYPO TANDAIN!"
Happy reading 🌹
***
Setiba mereka di kediaman masing-masing. Setelah tiga jam lamanya memutar-mutari mall yang luasnya bak kerajaan Prancis.Charlisa menaruh belanjaan nya yang di belikan oleh orang yang sok menurut nya itu asal.
Melemparnya asal hingga jatuh ke sebuah sofa yang terletak di sudut kamar nya.
"Gue gak mempan sama barang-barang mahal beginian,Lo gak perlu nyogok gue Alexa"gumam Charlisa yang kini sudah merebahkan dirinya di atas kasur.
"Dan Lo juga gak usah capek-capek nyogok temen gue,gue bakalan buktiin kalo Lo itu pura-pura baik"gumam nya lagi.
Bedanya Kathrine di rumah, ia justru menaruh belanjaan yang di beli Alexa di atas meja yang terletak di sudut kamarnya.
Mengeluarkan satu persatu belanjaan itu dari kantongnya,mengecek barang-barang tersebut dan menaruhnya rapi di dalam lemari yang berwarna coklat nan menjulang tinggi hingga mengenai plafon kamar nya.
Kalian jangan berpikir Kathrine suka kalau di ajak shopping,sebenarnya ia juga tidak sebegitu suka dengan barang-barang ini, Kathrine hanya ingin menghargai pemberian orang lain.
Kathrine beranjak ke kamar mandi membersihkan bajunya dan baju rumahan.
Kathrine melenggang keluar dari kamarnya, berniat untuk mengecek ruang yang sempat di penuhi darah itu sampai membuat nya ketakutan.
Saat sampai di ruang tersebut,kini darah yang ia lihat minggu lalu telah mengering dan membuat dinding ruangan semakin gelap membuat sekitaran ruangan berhawa mistis.
Kathrine segera pindah kembali ke kamarnya,karna tujuannya hanya ingin mengecek ruangan itu.
Lalu ia mengambil benda pipih yaitu ponsel yang di taruh di atas meja yang berada di samping kasurnya, mengambil nya lalu menelfon Juli bangunan langganan nya untuk membersihkan dan mengechat kembali dinding ruangan itu.
"Siapa sih,yang selama ini teror gue?"
gumam nya pelan."Dia kira enak hah,di teror gini,tidur gak tenang,tiap hari kepikiran,bikin beban hidup gue aja"gumam nya lagi.
"Gue udah gak tahan di teror selama 4 tahun ini, sumpah capek ngap"
Ucap Kathrine frustasi memegang kepalanya menggunakan keduanya tangannya."Gue harus cari tau,siapa tu peneror geblek"umpat nya dalam hati.
*****
Pagi ini adalah pagi yang buruk untuk Kathrine,saat ia membuka mata dan berjalan ke luar kamar dia melihat rumahnya berantakan, jendela rumahnya kini banyak yang pecah,pintu belakang rumahnya rusak,di lantai rumahnya di penuhi dengan tanah dan kondisi rumahnya saat ini sangatlah berantakan.
"Taik lah,emang kek taik,ulah siapa lagi sih ini,dia kira gue gak capek apa di gituin?!!"
"Depresi lagi entar gue"gumam Kathrine dengan meninggikan suara nya. Gerutu Kathrine sambil mengelilingi setiap ruangan rumah nya.
"Geblek emang!"umpatnya kasar.
"Untung aja gue telpon kuli bangunan buat ngechat itu dinding, sekalian aja deh nanti gue suruh buat perbaikin barang-barang yang udah pecah di rumah gue"pikir nya.
"Haduh,pasti bakalan mahal,gue ambil uang transfer papa 3 tahun lalu yang belum gue ambil deh nanti di ATM"gumam nya sambil melangkah ke kamarnya.
Kathrine mengambil langkah sedang ke kamar mandi di kamarnya untuk membersihkan diri,setelah nya memakai seragam sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Betrayal is sweet ||On Going||
Novela Juvenil‼️ Budayakan follow terlebih dulu sebelum membaca dan jangan lupa tinggalkan 🌟 di sana‼️ ___(be mine? 'BERAWAL DARI KEMATIAN MAMANYA... DAN PENEROR MISTERIUS?'..... "Heh kalau jalan liat-liat!"Kathrine bangkit dan menatap segerombolan cowok itu kes...