6

7.3K 1K 29
                                    

"Thank you sayang".

Kedua mataku berkedip pelan saat Stella mengusap pipiku setelah aku mengantarkan makan siang pesanannya.

Ngapain dia manggil aku 'sayang'? Kalau ada orang salah paham kan bahaya. Lagian dia juga sok manis karena kemauannya sudah di turuti.

"Hati-hati di jalan ya".

Stella masuk kembali ke dalam kantornya sambil membawa bento yang aku belikan tadi dan dia menunjukkan wajah songongnya ke karyawan-karyawan nya.

Kulihat beberapa karyawan kantor disini menatapku dengan tatapan aneh dan aku memilih menaiki motor ku lagi. Ku lajukan motor ku dengan kecepatan sedang dan aku lagi-lagi harus menguap karena ngantuk melanda diriku.

Bayangin aja nih ya, aku lagi enak-enak tidur tapi di telfon Stella dan dia nyuruh aku beliin bento kesukaan nya buat makan siang dia. Mau nolak tapi gak tega, akhirnya terpaksa aku beliin dia.

Dahiku mengernyit saat melihat ada anak perempuan yang sangat familiar untukku sedang berdiri di tepi jalan.

Dia Ellen bukan sih? Benar....dia Ellen, anaknya Bryna.

Kulihat ada mobil yang berhenti di depan Ellen dan ada 3 orang pria yang turun dari mobil itu.

Ellen gak di culik kan?

Aku segera menghentikan motorku di dekat Ellen saat ada 3 orang pria menawari Ellen untuk masuk kedalam mobil nya.

"Daddy",ucap Ellen dan langsung berlari menghampiri ku.

Hah? Daddy? Cosplay macam apa ini?

Ellen memegang tangan kiriku dengan erat dan kulihat wajahnya seperti ketakutan saat 3 orang pria itu menatapnya.

"Anda siapa?"

"Anda yang siapa?",tanyaku balik.

3 pria berotot itu memajukan tubuhnya dan memamerkan tubuh kekarnya "saya omnya, saya mau bawa keponakan saya ketemu Daddynya".

Ketemu Daddynya? Tapi kok Ellen kayak takut banget sama om-om nya ini.

"Aku gak mau", sahut Ellen dengan cepat.

"Lebih baik kamu minggir dan gak usah ikut campur kalau kamu gak ingin babak belur disini".

Aku menunduk dan melihat Ellen yang menggeleng kan kepalanya sambil menatapku sendu.

Duh kok aku kasihan, tapi sebenarnya aku juga gak boleh ikut campur sih.

Kurasakan tangan kekar salah satu pria berotot disini mencengkeram bahu kiriku.

Terpaksa aku harus mengeluarkan jurus ajaibku.

Aku sontak mengeluarkan pistol korek apiku lalu mengarahkannya ke arah mereka "saya polisi, apa kalian mau masuk penjara karena tindakan kalian adalah termasuk tindak pidana pemaksaan yang sesuai dengan pasal 335 KUHP".

Kurasakan cengkeramannya di bahu kiriku mengendur dan mereka bertiga langsung masuk kedalam mobil mereka lalu pergi dengan mobil yang mereka naiki.

Heh..... gitu aja udah kabur?

"Daddy punya pistol?"

Aku menunduk menatap Ellen yang sedang syok melihat pistol korek api yang kumasukan kenbali kedalam tas selempang ku "aku bukan daddy kamu".

"Kalau begitu aku panggil Papa aja".

Papa? OMG

"Aku ini perem....."

"Aku ikut Papa pulang aja ke rumah Papa".

"Pulang ke rumahku? Big no....lebih baik aku anterin kamu pulang aja".

Light In The Darkness (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang