26

7.4K 1K 48
                                    

"Ini alpukat kocok pesanan kamu"

Ku letakan 1 gelas pet cup berisi jua alpukat di atas meja kerja Stella. Ku lihat Stella masih fokus membaca laporannya tanpa memperhatikan ku.

Aku memilih berdiri menatapnya saat dia membolak-balik kertas itu tanpa menyadari kehadiranku, bahkan dia dengan santainya membenarkan kaca mata bacanya lalu menyisir rambut panjangnya ke belakang menggunakan jari-jari nya yang lentik.

Stella ini tuli atau aku kurang keras ngomongnya?

Stella mendongakkan wajahnya dan dahinya mengernyit saat melihat ku "lho Ken...sejak kapan kamu disitu?"

Ku tatap jam tanganku dan menatap Stella dengan tatapan datar "15 menit yang lalu"

"Terus kenapa kamu gak bilang kalau kamu ada disini? Dan kamu habis darimana? Kamu sadar gak sih kalau kamu menghilang 1 jam?",ucap Stella dengan kesal

"Kamu lupa kalau kamu nyuruh aku beli alpukat kocok kesukaan kamu yang ada di dekat counter itu? Kamu tau kan kalau disana antri banget? Itu pun perjalanan ku pulang pergi dari apartemen kamu ini ke stand penjual alpukat kocok itu selama 10 menit, kamu juga tau sendiri kan kalau pesan To-Food bisa sampai 1-1,5 jam? Dan sesampainya disini, aku sudah bilang ke kamu kalau pesanan kamu udah dateng, kamu gak memperhatikan ku dan sibuk dengan berkasmu hingga 15 menit berlalu. Terus tiba-tiba kamu jadi kesal di saat kamu tersadar akan kehadiran ku"

"Ken...."

"Udah jam 8 malam, aku mau pulang"

Aku memilih berbalik dan berjalan pergi namun tiba-tiba kurasakan pelukan hangat dari belakang "sorry, aku benar-benar minta maaf, aku lupa kalau aku nyuruh kamu buat beliin aku minuman dan maaf karena tidak mendengar suara mu tadi. Jangan marah ya Ken, pleasee...."

Aku menghela nafas pelan saat Stella mengeratkan pelukannya bahkan kurasakan ada sesuatu yang kenyal, lembab dan sedikit basah menempel di tengkukku.

"Ken, kamu akhir-akhir ini kenapa sensitif banget hum? Kamu capek ya sama aku? Kamu bosen ya sama aku? Kamu kesel ya sama aku? Apa aku ini nyebelin? Apa....."

"Sorry"

Ku balikan tubuhku dan kulihat Stella menatapku dengan sayu, ku tarik nafasku dalam-dalam dan menangkup kedua pipinya dengan lembut "aku minta maaf kalau akhir-akhir ini aku sering tersinggung"

Aku juga gak tau kenapa aku jadi sering tersinggung semenjak kejadian melihat Bryna dengan Avan malam itu. Aku ingin marah tapi aku tidak tau mau marah dengan siapa.

"Its okey, aku ngerti.... mungkin kamu kecapekan banget karena kamu nemenin aku kerja sampai malam bahkan kamu sering pulang malam dari apartemen ku. Malam ini kamu nginep sini ya, dan kamu gak boleh nolak karena kamu jarang banget nginep sini"

"Tapi Stella, rumahku nanti kos...."

"Rumahmu gak akan pindah tempat kok, jadi kamu nginep disini okey?"

"Ga...."

"Ssstttt, kamu kalau nolak lagi bakalan aku cium",ujar Stella sambil menempelkan jari telunjuk tangan kanannya di permukaan bibirku.

Cium? Dia pikir bibirku ini poster idol yang suka di cium sama fans fanatiknya?

"Mau aku tampol?",tanyaku dengan kesal

Dahiku mengernyit saat Stella tertawa pelan lalu mengambil cup alpokat kocoknya lalu meminumnya sambil menatap ku dengan lekat.

"Ngapain kamu ngelihatin aku kayak gitu?"

"Kamu lagi PMS ya?"

"Enggak tuh",sahutku ketus

"Masak sih? Jangan-jangan kamu lagi patah hati makanya kamu sensi banget"

Light In The Darkness (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang