18

7.5K 1.1K 60
                                    

Aku berdiri kaku saat Bryna sedang menyodok bola kecil berwarna putih menggunakan stik biliar sampai bola kecil berwarna putih itu menabrak beberapa bola yang memiliki nomor bahkan ada 2 bola masuk ke dalam lubang yang ada di sisi meja.

Bryna mendekati meja dan menuang sebotol wiski ke dalam gelas kecil. Kedua mataku berkedip pelan saat Bryna menyisir rambut panjang nya ke belakang sambil meminum segelas wiski itu.

Pemandangan yang indah dan cantik.

Bryna menoleh ke arahku "kamu yakin tidak minum?"

Aku menggeleng pelan dan kulihat Bryna tersenyum tipis lalu menyodorkan sebungkus rokok ke arahku. Aku menggeleng lagi dan Bryna menyelipkan sebatang rokok di antara bibirnya yang seksi.

Aku terdiam saat dia menyalakan sebatang rokoknya dan menghisapnya dalam-dalam lalu menghembuskan nya secara perlahan

Satu kata buat Bryna.....cantik dan seksi

"Kamu sedang jaga image di depanku atau kamu emang gak suka merokok dan minum alkohol?"

Jaga image? Di depannya?

"Kamu bisa bertanya ke teman-teman ku jika kamu ragu".

Ku dengar Bryna tertawa pelan sebelum ia menghisap sebatang rokoknya lagi dan menghembuskan nya secara perlahan.

Kulihat Bryna kembali fokus saat dia hendak menyodok stik biliar ke bola kecil dan ....

Tak

Bola kecil bernomor itu masuk ke dalam lubang dengan mulus "so....apa tujuanmu mendekati putriku?"

Mendekati putrinya? Heh....dia sendiri yang datang padaku dan mengganggu ketenangan ku.

"Saya tidak punya tujuan untuk mendekati putrimu, tapi kalau....."

"Kamu mau uang berapa agar kamu menjauhi putriku?"

Uang? Apa maksudnya?

Bryna melihat penampilan ku kembali sebelum ia menyodok stik biliar ke bola kecil "bisa-bisanya orang dewasa memeras anak kecil"

Deg

Dia bilang apa? Aku memerasnya?

Tak

Apa ucapannya itu tidak keterlaluan? Bagaimana dia bisa berfikiran bahwa aku memeras putrinya? Apa karena pakaian ini?

Dengan kesal kulepaskan blazer, kemeja, celana dan  loafers lalu ku letakan di atas sofa.

Kini tubuhku hanya terbalut kaos singlet plus celana kolor pendek bahkan aku tidak peduli lagi saat telapak kakiku menyentuh lantai marmer yang dingin.

Bryna mengangkat sebelah alisnya saat melihat ku dan ku gigit bibir bawahku untuk mengumpulkan keberanian ku "tolong bilang ke Ellen untuk tidak mendatangiku lagi, saya juga akan menjauhi Ellen sesuai permintaan anda agar anda tidak berfikiran buruk lagi tentang saya, saya permisi"

Aku berjalan pergi meninggalkannya dan berjalan menuruni tangga. Aku tidak peduli para pelayan disini menatapku dengan tatapan aneh bahkan kulihat om Han membulatkan kedua matanya saat melihat ku ketika aku baru saja keluar dari rumah megah Ellen.

"Pakaianmu kemana?",tanya om Han saat aku sudah berdiri di samping mobil yang sebelum aku tumpangi bersama Ellen

"Jangan banyak tanya, sekarang antarkan aku pulang karena aku juga tadi di jemput paksa"

Aku segera masuk kedalam mobil dengan perasaan dongkol sedangkan om Han berlari memutar untuk masuk ke dalam mobil dan duduk di balik kemudi.

Ah Tuhan.... kenapa aku bisa menyukai perempuan sadis seperti nya?

Light In The Darkness (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang