9

7.4K 1K 36
                                    

Sudah seminggu aku menghindari Bryna, tapi kenapa aku masih terus memikirkannya? Kenapa aku tidak bisa melupakannya? Kenapa? Kenapa Bryna gak mau pergi dari saraf otakku?

"Ken...."

"Kenzi Rain...."

"Hah?"

Ku lihat Stella memanyunkan bibirnya dengan kesal lalu mencubit lenganku dengan kuat "aawww Stell.... sakit".

Aku sontak mengusap-usap cepat lenganku dan Stella menatapku dengan tajam "kamu mikirin apa sih?"

Aku menggeleng cepat "gak mikirin apa-apa kok".

"Bohong. Kamu sadar gak sih kalau kamu dari tadi nyuekin aku?"

"Aku gak nyuekin kok Stel, aku dari tadi dengerin kamu"

"Bulshit, dah lah aku pulang aja. Malas banget sama kamu".

Lah dia ngambek beneran? Padahal aku gak salah apa-apa.

Ku tatap punggung Stella yang berjalan pergi dan aku memilih membantu Agus mengelap beberapa gelas.

"Stella kenapa?"

"Biasalah. Si pengharum ruangan kan PMS setiap hari jadi ya gampang erosi terus".

"Emosi maksud kamu?"

Aku mengangguk mantap dan ku tatap Agus yang masih fokus mengelap gelas "Gus"

"Iya?"

"Kalau sulit melupakan seseorang dan selalu terbayang-bayang seseorang itu tandanya apa? Apa tandanya seseorang itu punya susuk yang kuat?"

"Tahun 2022 kok kamu masih percaya susuk begituan sih?"

"Lah terus apa?"

Agus menaikan sebelah alisnya "apa kamu selalu deg-degan saat di dekat dia?"

Aku mengangguk "kok kamu tau?"

"Apa kamu selalu ingin melihat nya?"

Aku mengangguk lagi "kok kamu bisa tau sih Gus? Kamu dukun ya?"

"Ckkk aku bukan dukun. Tapi gejala yang kamu alami sekarang ini adalah sebuah pertanda bahwa kamu sedang jatuh cinta".

Deg

Aku jatuh cinta? Tunggu .....aku beneran jatuh cinta? Sama Bryna? Heh? Aku jatuh cinta sama janda beranak satu? Astaga Tuhan..... dulu simbokku nyidam apa sampai anaknya jatuh cinta sama janda anak satu?

Kurasakan Agus merangkul pundak ku sambil tersenyum-senyum gak jelas "jadi siapa yang bisa melelehkan ginjalmu yang beku?"

"Emang ginjal bisa beku?"

"Bisa lah kalau di letakin ke freezer".

Aku mengangguk-angguk lalu memijit keningku karena bingung sama ucapan Agus tapi aku lebih bingungnya itu setelah Agus mengatakan bahwa aku sedang jatuh cinta.

"Masak aku jatuh cinta sih Gus?",tanyaku bingung.

"Kalau kamu masih ragu akan perasaanmu, lebih baik kamu perkosa dia".

Kedua mataku sontak membulat sempurna "memperkosanya?"

Bagaimana bisa aku memperkosa perempuan? Apa yang harus aku sentuh? Kan kita punya barang yang sama.

"Kenapa? Kamu belum pernah memperkosa cowok?"

Heh?!!!

Agus memegang kedua lenganku dengan erat, wajahnya terlihat syok "jangan bilang kalau kamu masih perawan?"

"Emang aku masih perawan, kamu pikir aku cewek apaan sih?"

"Wahhh jaman sekarang masih ada cewek yang masih perawan? Wow"

Light In The Darkness (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang