37

7K 1K 141
                                    

"Aku mampir ya".

Aku menggeleng cepat "no..."

"Ayolah, aku pengen nobar bokep sama kamu lagi".

Kedua mataku sontak membulat sempurna "nooooo Stella".

Ide buruk, benar-benar ide buruk. Bisa bahaya kalau aku bergairah lagi.

Tiba-tiba Stella merogoh saku kemejaku dan mengambil  1 pack kunci yang berisi kunci pintu gerbang, kunci rumah, kunci motor, kunci sepeda, kunci lemari dan kunci buku diari jaman SMPku.

"Bodo amat",sahut Stella dan dia turun dari mobil.

Aku ikut turun dari mobil dan langsung mengejarnya saat dia berlari menuju pintu gerbang rumahku.

Aku sontak memeluknya dari belakang dan menariknya agar dia tidak berhasil membuka kunci pintu gerbangku "jangan masuk Stella".

"Aku pengen masuk".

"Gak boleh",sahutku sambil mengeratkan pelukanku ke Stella dari belakang.

Aku mencoba menggapai kunciku yang ada di tangan Stella saat Stella menjauhkan tangannya dari gapaian tanganku.

"Kenapa sih gak boleh?"

"Siniin dulu kuncinya".

"EKKHEMMM"

Aku dan Stella sama-sama menoleh ke samping, kulihat Ellen berjalan ke arah kami bersama Bryna dan om Han di belakang nya.

"Mau sampai kapan Papa peluk-pelukan sama tante Stella?",tanya Ellen.

Aku sontak melepaskan pelukanku dan mengambil 1 pack kunci ku dari tangan Stella. Stella terlihat kesal saat melihat Ellen berada di depan kami "ngapain kamu kemari?"

Ellen malah menatapku dengan tajam dan menunjuk lututnya yang di perban "lihat lututku Pa, lututku itu luka. Apa Papa gak ada niatan jenguk aku huh?"

"Apa hubungannya luka di lutut kamu sama Ken? Mendingan kamu pergi ke daddy kamu itu dan bilang ke daddy kamu bahwa kamu butuh belaian",sahut Stella dengan ketus.

"Sorry Ellen, aku sibuk dan...."

"Dengerin tuh bocil, Ken itu sibuk",tambah Stella.

Bibirku terbungkam rapat saat Bryna berjalan ke arahku dan berhenti tepat di depanku "bolehkah kami masuk?"

"Gak boleh",sahut Stella dan menarikku mundur lalu Stella berdiri di depanku.

Kulihat Bryna menaikan sebelah alisnya dan ia tersenyum tipis "bukankah kamu mengijinkan aku datang ke rumahmu saat aku butuh ketenangan?"

Stella menoleh ke arahku dan menatapku dengan tajam "sejak kapan kamu memperbolehkan janda ini datang ke rumahmu untuk mencari ketenangan hah? Kamu ini kenapa sih Ken? Kamu itu harusnya sadar kalau dia itu hanya memanfaatkanmu, dia itu gak akan suka sama kamu".

Benar....Bryna gak akan suka sama aku karena minusku banyak, apalagi aku gak good looking dan good rekening.

Aku hanya menunduk dan ku dengar Stella mendengus kesal. Aku melirik Stella yang sedang menatap Bryna "kalau mau nyari ketenangan itu ya ke tempat ibadah, kamu berdoa disana dan minta petunjuk ke Tuhan. Kalau kamu nyari ketenangan di rumah Ken itu jelas-jelas sudah salah alamat. Kamu pikir Ken itu tempat pelarian hidupmu yang rumit?"

"Sudah-sudah Stella, mendingan kita semua masuk ke dalam yuk",ajakku dengan ramah.

Stella mengambil kunci ku dan membuka kunci gerbangku lalu ia masuk terlebih dulu.

Ellen langsung menggandeng tanganku "tante Stella itu jenis manusia apa Pa?"

"Manusia langka",sahutku lalu tersenyum manis ke arah Ellen.

Light In The Darkness (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang