"Om"
"Apaan Ken?"
Ku tatap om Kevin yang sedang menghembuskan nafas rokoknya "apa selama ini aku jadi abadi single itu karena aku banyak minusnya ya om?"
Dahi om Kevin mengernyit heran "minus gimana maksud lo?"
"Ya aku kan jelek, miskin, tolol dan....."
"Siapa yang bilang kayak gitu ke lo?"
"Gak ada sih om, cuma ya...."
Om Kevin tiba-tiba memasukan sebatang rokok ke dalam mulutku dan menyulut rokok itu hingga muncul lah asap
"Hisap, telan dan keluarkan lewat hidung"
Ku hisap asap rokok itu dan ku coba untuk menelannya
"Uhuk uhuk uhuk"
Om Kevin mengambil rokok ku dan menghisapnya lalu menghembuskan nya lewat hidung "ckkk lo ini payah banget, ngerokok aja batuk"
"Aku kan gak pernah merokok om"
"Lo memang sepertinya gak bakat merokok, lo kalah sama bocil"
Bodo amat, toh merokok dapat menyebabkan.....mmphhh kenapa aku malah iklan?
"Gimana kalau kita cari janda ajadi dalam?",tanya om Kevin sambil menunjuk club malam yang ramai
Cari janda? Di club? Emangnya om Kevin bisa tau mana janda dan mana bukan janda? Masak iya semua perempuan di club harus di tanyain satu-satu soal status ke-jandaannya? Gak etis banget kan ya?
Ku sandarkan punggungku di jok mobil om Kevin "gak mau ah om"
"Lah,seharusnya lo itu masuk ke dalam untuk membuktikan bahwa lo banyak minusnya atau enggak"
"Maksudnya om?"
"Gue kira Nanda lah yang paling tolol, ternyata lo lebih tolol. Pantas aja lo bilang ke diri lo sendiri kalau lo itu tolol"
Om Kevin keluar dari mobil dan aku ikut keluar dari mobil om Kevin. Aku tersentak kaget saat om Kevin menarik tanganku dan mengajakku masuk ke dalam club malam.
Om Kevin mengajakku duduk di sebuah meja yang kosong dan pergi begitu saja. Ku tatap sekeliling ku yang ramai. Banyak orang-orang yang berjoget di depan dj, apalagi dj nya tuh seksi banget, bahkan itunya sampai tumpah-tumpah
Kedua mataku memicing saat melihat Michelle sedang tertawa dengan Ailee dan bibirku sontak terbungkam rapat saat melihat Bryna sedang melakukan cheers bersama Avan di dekat kedua temannya.
Bryna menghisap sebatang rokoknya lalu meminum minumannya lagi.
Bryna masih bertemu dengan mantan suaminya itu? Apa mantan suaminya terlalu tampan dan mapan makanya Bryna sulit melupakannya? Kenapa aku selalu kalah terus dari mantan suaminya Bryna? Apa begini rasanya memiliki minus yang banyak?
"Heh, nih minum"
Aku menoleh ke arah depan dan kulihat om Kevin meletakan beberapa botol bir di atas meja.
"Air pu...."
"Ini air putihnya"
Kepalaku mendongak dan melihat tante Rosa tersenyum manis ke arahku sambil meletakan sebotol air mineral di depanku.
"Kamu ini gimana sih Vin? Ken itu sukanya air putih, bukan minuman alkohol seperti dirimu",ucap tante Rosa ke Kevin
Kevin hanya tersenyum lebar dan menghisap rokoknya lagi.
Aku menelan ludahku dengan susah payah saat tante Rosa duduk di sampingku bahkan lengannya yang terekspos karena ia memakai tangtop menyentuh lenganku. Sialnya kulit lengan kami bersentuhan satu sama lain karena aku juga memakai kemeja lengan pendek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light In The Darkness (Completed)
RomanceKen tidak percaya bahwa dia jatuh cinta dengan janda anak satu. Hidupnya yang semula berantakan kini semakin berantakan setelah ia mengejar cintanya untuk perempuan janda anak satu yang terus acuh padanya. Namun Ken tidak menyerah dan terus mengejar...