"1 jam lagi kamu harus ke bandara",ucapku pada Stella.
Stella melepaskan kaca mata bacanya dan menatapku "ke bandara? Ngapain?"
Stella masih muda tapi kenapa udah gampang lupa sih?
"Kamu ada bisnis di Perancis untuk 2 hari kedepan. Aku sudah siapin semua transportasi buat kamu disana, dokumen-dokumen juga sudah ku review, baju-baju kamu juga sudah aku siapkan, obat-obatan juga sudah aku siapin buat kamu"
Stella menyandarkan punggungnya di kursinya "kenapa gak kamu aja sih yang ikut aku ke Perancis?"
"Kamu butuh sekertaris kamu, dan lagi pula aku sudah menyiapkan apa yang kamu butuhkan"
Stella tersenyum tipis dan berdiri dari duduknya lalu berjalan menghampiri ku. Dia berdiri tepat di depanku dan memegang kedua pundakku "kamu belajarnya cepet banget ya, belum ada 2 minggu kamu ikut training tapi kerjaan kamu udah ok banget"
Memang belum ada 2 minggu aku ikut training, tapi aku terus belajar setiap ada waktu luang supaya aku gak kesusahan sama kerjaanku sendiri dan aku juga bisa menghandle kerjaanku agar kerjaan Stella gak berantakan.
"Kamu makan dulu, aku udah bawain soto daging buat kamu",pintaku sambil mengusap pelan rambut panjangnya.
Aku berjalan ke arah meja dan menyiapkan soto daging plus nasi buat Stella. Stella duduk di depan meja dan tersenyum manis melihat ku "seneng deh lihat kamu perhatian banget kayak gini"
Dia ngomong apa sih? Kan udah tugas aku merhatiin kesehatan dia.
Ku buka kan botol mineral untuknya "ayo dimakan, nanti keburu sotonya dingin".
"Iya-iya cerewet".
Stella makan dengan lahap dan aku hanya tersenyum tipis melihat ia sedang makan. Berat badannya seperti nya bertambah semenjak aku menjadi asisten pribadi nya, mungkin karena aku terus memaksa dia makan setelah ia selesai meeting atau saat dia sedang kerja. Pokoknya dia harus makan sebanyak 5 kali dalam sehari dan aku lah yang terus menyiapkan menu untuknya.
"Ken"
"Hum?"
"Kayaknya 2 jam yang lalu tuh aku udah makan lho", ucap Stella sambil meletakan sendoknya di atas mangkok.
Ku ambil sendok itu dan mulai menyuapi Stella "udah gak papa, biar pola hidupmu sehat".
"Tapi kan.....mphh"
Ku masukan kuah soto ke dalam mulutnya "sstttt nurut aja"
Aku tersenyum tipis setelah melihat mangkuk sotonya sudah habis. Ku berikan sebotol air mineral yang sudah ku buka tadi untuknya "minum yang banyak"
Stella mengambil botol mineral itu dan meminum minumannya.
Aku berjalan ke lemari es san mengambil bingkisan buah naga yang sudah di potong-potong lalu ku berikan untuk Stella "buahnya di makan"
"Aku udah kenyang Ken"
"Makan Stella"
Stella menggeleng pelan "gak mau ah, nanti kalau aku tambah berisi gimana?"
"Ya kamu tambah menggemaskan kalau tubuh kamu berisi"
"Aku serius Ken"
Ku cubit pipi kanannya dengan lembut "aku juga serius lho"
Stella mempoutkan bibirnya dan ku ambil tisu untuk mengusap permukaan bibirnya yang seksi. Stella semakin hari semakin menggemaskan.
"Ken..."
"Hum?"
"Kamu suka cewek atau cowok?"
Dahiku mengernyit heran "kenapa kamu tanya seperti itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Light In The Darkness (Completed)
RomanceKen tidak percaya bahwa dia jatuh cinta dengan janda anak satu. Hidupnya yang semula berantakan kini semakin berantakan setelah ia mengejar cintanya untuk perempuan janda anak satu yang terus acuh padanya. Namun Ken tidak menyerah dan terus mengejar...