31

8.4K 1.1K 127
                                    

"Ini dimakan"

Ellen tersenyum manis padaku setelah aku meletakan semangkuk soto ayam di depannya "makasih Papa"

Aku hanya tersenyum dan duduk di samping Ellen, ku lihat Ellen memakan soto ayam buatanku dengan lahap.

Apa dia kelaperan? Perasaan semalam udah aku kasih makan nasi padang deh, kok bisa rakus gitu makannya? Apa mahkluk berprotein itu mudah sekali lapar?

Ting tong

Aku berdiri dan berjalan ke arah pintu gerbangku, ku buka kunci pintu gerbangku dan kulihat om Han berdiri dengan sebuah tas ransel di tangannya "ini bajunya nona Ellen"

Dahiku mengernyit heran "kenapa kamu memberikannya padaku?"

"Nona Ellen yang memerintahkan saya untuk membawa baju-baju nona Ellen"

"Apa maksudnya?"

Om Han mengambil tanganku dan memeberikan tas ransel milik Ellen "sudah, bawa saja dan tolong jaga nona Ellen"

"Hah?"

Kedua mataku berkedip pelan dan kulihat sebuah mobil sedan berhenti di belakang mobil om Han. Bryna turun dari mobilnya dan langsung menghampiri ku dengan menunjukan wajah datarnya.

"Dimana Ellen?"

"Kamu nenye?"

"Saya serius ya Ken"

"Kamu bertenye-tenye?"

Aku langsung mendorong Bryna saat Bryna hendak masuk ke dalam pintu gerbang hingga membuat Bryna mundur beberapa langkah.

"Apa-apaan kamu?"

"Kamu yang apa-apaan? Masuk ke rumah tanpa izin itu bisa di pidanakan"

"Kamu menculik anak saya"

Aku menunjuk diriku sendiri "aku? Menculik? Mohon maaf ya nona Bryna, Ellen itu datang sendiri ke saya dan ikut dengan saya, jadi kenapa anda malah menuduh saya menculik anak anda?"

"Kamu memang gak ada takut-takut nya ya? Kamu mau saya laporkan ke polisi?",ancamnya

Aku hanya berpangku tangan "laporin aja, malahan Ellen akan berkata bahwa kamu lah yang melakukan kekerasan fisik padanya. Apa kamu gak tau kalau paha Ellen jadi memar karena ulah kamu kemarin?"

Ku lihat bibir Bryna sontak bungkam namun aku bisa melihat raut wajah Bryna terlihat khawatir.

"Apa aku boleh masuk? Aku khawatir dengan Ellen"

"Kamu lebih baik pulang dan istirahat saja, jaga kondisi kamu karena kamu sedang hamil muda. Ellen akan baik-baik aja bersamaku dan untuk saat ini biarkan Ellen bersamaku sampai dia sendiri yang ingin pulang ke rumahmu"

"Tapi....."

"Sudahlah Bryna, lebih baik kamu pulang saja"

Bryna mengeluarkan ponselnya berlogo apel di gigit ulet dan menyodorkannya ke arahku "berikan nomormu"

Apa aku bermimpi kalau Bryna meminta nomorku?

"Aku harus tau keadaan Ellen, jadi tolong berikan nomormu"

Ku ambil ponselnya dan ku ketik nomorku di ponselnya lalu ku beri nama 'Kenzie'.

Ku sodorkan kembali ponselnya dan tubuhku seketika terpaku saat merasakan jemari lembut Bryna menyentuh punggung tanganku "terimakasih banyak"

"Hum"

"Aku sudah mengirimu pesan, hubungi aku kalau ada apa-apa"

"Ya"

Light In The Darkness (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang