8

7.4K 1K 49
                                    

"PAPAAA....."

Aku menoleh ke samping dan kulihat Ellen berlari kearahku sambil tersenyum manis bahkan ia melewati beberapa teman-temannya yang berjalan terlebih dulu.

Aku dengan sigap memakaikan helm di kepalanya "helmnya di pakai dulu".

"Aku cantik gak Pa kalau pakai helm?"

"Tentu saja cantik dong"

Gimana Ellen gak cantik kalau Mommy nya cantik banget? Mencurigakan banget kalau Ellen gak cantik, karena kemungkinan besar dia anak pungut atau gak anak yang tertukar.

"Ellen pengen duduk di depan Pa".

"Oke"

Ku lepas kembali helm Ellen untuk memakaikan masker di wajah Ellen plus memakaikan sweater ku hingga tubuh Ellen tenggelam di sweaterku "biar gak kepanasan dan sesak nafas kalau kena debu dan sinar matahari".

Ku pakai kan juga kaca mata hitam dan aku tersenyum tipis melihat hidung mancung Ellen yang menyangga kaca mataku.

Untung aja mancung, jadi gak melorot deh. Coba aja kalau pesek, pasti melorot sampai di atas bibir terus jatuh dan beli lagi deh.

Ku angkat tubuh Ellen untuk duduk di belakang tangki motorku dan aku kini ikut duduk di belakang nya lalu menyalakan starter motorku "pegangan ya".

Ku jalankan motorku dengan kecepatan sedang dan aku melirik Ellen untuk memastikan bahwa dia berpegangan pada tangki motorku "alamat kamu dimana Ellen?"

"Perumahan xxxx nomor 12 Pa"

"Okey.....meluncur"

"Pa....ngebut dong Pa"

"Siap"

Ku tambah kecepatan motorku sampai 120 km/jam dan motorku meliuk-liuk melewati mobil, truk plus sepeda motor.

Aku terus menambah kecepatan motorku dan mulai memelankan laju motorku saat motorku memasuki pos pemeriksaan saat masuk ke perumahan mewah daerah Sunter.

Setelah melakukan pemeriksaan, ku lajukan motorku lagi dengan kecepatan pelan dan berhenti tepat di depan pintu gerbang rumah mewah nomor 12.

Gak heran sih rumahnya mewah. Bryna aja sering gonta-ganti mobil.

Aku menoleh ke arah 2 mobil yang berhenti di samping motorku. Dahiku mengernyit saat melihat seorang pria yang familiar untukku turun dari mobil Audi berwarna hitam.

"Daddy".

Daddy? Heh .... bukan nya di itu dokter ganteng yang mengurus administrasi rumah sakit Bryna? Jadi dokter itu mantan suami Bryna? What the hell.

Ku lihat Bryna turun dari mobil Tesla nya saat dokter itu hendak menghampiri Ellen.

"Ellen....ikut Daddy yuk".

"Avan, aku sudah bilang berapa kali padamu untuk tidak menggangguku dan Ellen lagi?"

Kayaknya Avan itu lebih cocoknya ke merk mobil daripada merk ponsel. Pasti nama panjang nya Toyota Avanza?

"Aku masih menyayangi mu dan Ellen, apa kita tidak bisa rujuk lagi hum?",tanya Avan sambil memegang kedua tangan Bryna namun Bryna langsung menepisnya.

"Aku gak sudi ya, lebih baik kamu kembali saja sama selingkuhan mu".

Heh??!!! Avanza selingkuh? Sama siapa? Sama Xenia? Tapi masak punya istri secantik Bryna malah di selingkuh sih? Ckckck.....dasar mobil tidak bersyukur. Dapat mobil Audi tapi malah milih Xenia.

Aku menunduk saat Ellen memegang tanganku "masuk aja yuk Pa, pintu gerbang nya usah kebuka".

Ku tatap satpam yang baru membuka pintu gerbang dan aku melihat jalan yang dikelilingi taman di balik pintu gerbang itu.

Light In The Darkness (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang