17

7.4K 1.1K 38
                                    

"Ngapain kamu bawa aku kemari?"

Ellen mengabaikan ucapanku dan menoleh ke arah pengawalnya "om Han, make over Papaku supaya menjadi Papa yang keren untuk acara sekolah nanti sore"

"Baik nona"

Make over? Acara sekolah nanti sore?

"Mari ikut saya"

Om Han menyeretku ke beberapa rak yang berisi jas-jas mewah dan kulirik pelayan butik ini yang tersenyum-senyum saat om Han menempelkan sebuah jas berwarna abu-abu ke depan tubuhku.

Kulihat om Han yang sedang menatapku dari atas sampai bawah "bawa dan ganti pakaian mu"

Aku menggeleng cepat "gak mau lah, lagian siapa yang mau ke acar...."

"Cepat ganti pakaian mu atau kamu pengen aku smackdown disini?"

Aku menatap ngeri tubuh om Han yang berotot dan kekar. Aku langsung mengambil setelan jas itu dan masuk ke ruang ganti.

Aku keluar dengan jas yang aku pakai dan kulihat Ellen duduk di atas sofa sambil menyilangkan kakinya. Ellen tersenyum tipis saat melihatku lalu dia menggeleng pelan "ganti"

Ganti?

Kulihat pelayan perempuan disini memberikan setelan pakaian lainnya.

Aku terus bolak-balik masuk ke ruang ganti karena Ellen terus menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat penampilan ku.

Sebenarnya aku emang jelek atau pakaian ini terlalu mahal untuk aku pakai terus jadi kelihatan gak cocok?

Ellen mengangkat sebelah tangannya dan mengangguk pelan "kalau ini sih oke banget"

Ya??? Oke? Oke dari mananya?

Kulihat penampilan ku kembali, kemeja pink yang soft di padukan sama blazer warna biru navy dan celana panjang warna putih

"Sekarang pakai ini",perintah om Han sambil meletakan sepatu loafers di depan kakiku.

Ku pakai loafers daripada aku malah di smackdown kalau gak nurut sama om Han.

Ellen menatap pelayan perempuan yang sedang menatapku "apa kamu mau di pecat karena sudah berani menatap Papaku?"

"Maaf nona"

Kok Ellen marah-marah? Kan hak dia mau menatap siapa, gunanya Tuhan memberikan manusia mata itu ya supaya bisa cuci mata dan menatap sesuatu yang indah-indah

Ku dengar Ellen menghela nafas kasar "rapikan rambut Papaku dan poles sedikit wajahnya"

"Baik"

Kini aku di bawa untuk duduk di depan cermin, aku hanya diam saat pelayan perempuan yang manis ini sedang membengkel wajahku dan rambutku.

Perempuan didepanku ini tersenyum manis setelah selesai membengkel wajah dan rambut panjang ku, aku pun membalas senyuman nya semanis mungkin.

"Ekhem"

Aku dan perempuan di depanku menoleh ke samping, kulihat om Han berpangku tangan menatap kami lalu menggerakan wajahnya ke samping "nona Ellen sudah menunggu di mobil"

"Baik"

"Sampai bertemu lagi ya mbak",pamitku ke perempuan berwajah yang tergolong manis

"Tentu mas"

"Ayo buruan Ken"

Nyebelin banget sih

Aku mendengus kesal dan berjalan di belakang om Han. Ku tatap punggung nya yang besar dan penuh otot, aku benar-benar tidak bisa membayangkan kalau aku di banting sama om Han.

Light In The Darkness (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang