29

7.4K 1.1K 135
                                    

Aku duduk termenung menatap ikan-ikan ku yang sedang memakan makanannya, pandanganku beralih ke arah filter aquarium ku.

"Ken...."

Aku menoleh ke arah pintu, ku lihat Stella masuk kedalam rumahku dan langsung menghampiri ku. Kedua mataku terpejam saat telapak tangan Stella yang dingin menyentuh dahiku "kamu sakit hum?"

Aku menggeleng pelan "enggak"

"Kenapa kamu gak berangkat ke kantor?"

"Emang sekarang jam berapa?", tanyaku

"Jam 8"

Ahh jadi aku sudah 2 jam merenungi nasib setelah di campakkan Bryna? Hebat juga pengaruh sakit hati yang Bryna buat untuk aku.

"Aku khawatir sama kamu karena gak lihat kamu datang ke kantor, makanya aku langsung kemari"

Aku hanya tersenyum tipis "sorry, tapi apa aku boleh minta cuti untuk hari ini? Aku agak pusing"

Stella sontak memegang tangan ku dan menatap telapak tanganku "kamu gak minum obat kamu lagi? Telapak tangan kamu dingin banget lho Ken"

Stella berjalan pergi menuju rak laci dekat meja komputer gaming ku dan mengambil botol obat kapsulku lalu dia mengambil segelas air untukku.

"Kamu sudah makan pagi kan? So...minum obatnya sekarang"

"Darahku nor...."

"Ken....kamu lupa apa kata dokter? Anemia kamu itu sudah parah, jadi minum obatnya dan jangan membantah"

Aku menghela nafas pelan dan meminum kapsul obat itu. Stella meletakan gelasku di atas meja dan menatap ke arah meja makanku "apa om Kevin menginap disini?"

Deg

Astaga.....kenapa aku bisa lupa membereskannya?

"Gak ada yang nginap disini, cuma tadi aku makan terus laper lagi jadi aku makan lagi pakai piring baru"

"Dasar boros piring"

Ting tong

Ku lihat Stella berdiri dan berjalan ke arah pintu dan aku memilih menatap ikan-ikan ku lagi.

Bryna gak mungkin balik kesini kan? Ya jelas gak balik lah, aku kan bukan levelnya

"Minggir, aku mau ketemu Papa"

Aku menoleh ke samping dan melihat Ellen berjalan ke arahku dengan langkah cepat "Papa kenapa biarin tante ini disini sih?"

Tadi yang bikin sakit hati emaknya, terus sekarang anaknya kemari buat keributan.

"Ken lagi sakit, mending kamu pergi",usir Stella dengan suara tegas

Ellen mengernyitkan dahinya "Papa sakit? Tante pikir aku akan percaya dengan omongan tante? Papa itu ultraman, jadi Papa gak akan bisa sakit"

Aku hanya bisa menghela nafas pelan, aku benar-benar gak punya tenaga buat menghadapi manusia full protein itu.

"Ellen...bisakah kamu pulang?",pintaku dengan suara yang kubuat sedatar mungkin.

Ku lihat Ellen menatapku dengan tatapan tak percaya sedangkan aku memijit kepalaku yang pusing.

"Papa ngusir aku?"

"Aku gak ngusir kamu, aku cuma mau istirahat. Oh ya....aku juga bukan Papa kamu, jadi please jangan manggil aku 'Papa' lagi karena aku sangat terganggu"

Ku lihat bibir Ellen terbungkam rapat dan ia menoleh ke arah Stella "tante bayar Papa berapa?"

"Apa maksudmu?",tanya Stella bingung.

Light In The Darkness (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang