Seorang pria dengan pakaian kumuh berjalan terburu menuju seorang wanita yang sedang merawat mawar semerah darah itu. Dia berlutut segera setelah berada dibelakang wanita itu dan menundukkan kepalanya, "Operasi berhasil, anak itu sudah terkena kutukan Anda." Ucap pria itu.
Wanita yang berdiri itu tertawa kecil, "Berhasil? Hanya seujung kukunya saja yang terkena. Dasar tidak berguna." Ucap sang wanita dan segera mengeluarkan cahaya hitam dari balik tangannya dan memegang kepala pria itu. "Akan kutunjukkan apa itu berhasil." Pria itu langsung terkapar tidak bernyawa usai terkena Magis Darkness wanita tadi.
"Lagi-lagi gagal ya? Bukankah nyawamu terlalu banyak Taeyong Natha Algeric?"
...
Chanyeol, Yunho, Jaehyun, dan Johnny sedang berkumpul diruang kerja Yunho. Mereka mulai membahas tragedi penyerangan ini, jika dilihat dalam beberapa waktu ini baru pertama dilakukan setelah masa tenang selama 2 tahun. Johnny menjelaskan kalau penyerang mereka adalah mantan rekan bisnis sang ayah, namun tentu saja itu dibantah kuat oleh Jaehyun. Tidak mungkin seorang pembunuh bayaran biasa menggunakan Darkness, yang penggunanya hampir bisa dihitung jari sama seperti pemilik Light.
"Saya melihatnya sendiri itu bukan cahaya hitam biasa, saya yakin itu Darkness dari sisa-sisa Mana yang tertinggal guru." Ucap Jaehyun.
"Apa si bunga mawar itu sudah mulai bergerak kembali?" ucap Yunho karena jika yang dikatakan Jaehyun benar maka hanya satu orang yang bisa dijadikan tersangka, sang bunga mawar kekaisaran.
"Itu tidak mungkin Yunho, bahkan pelaku ini bukan berasal dari negeri kita bagaimana mungkin melakukan komunikasi seperti ini saat pengamanan kekaisaran sedang ketat saat ini? Bukankah kau sendiri yang mengaturnya?" Bantah Chanyeol.
"Tidak Richard itu sungguh dia yang melakukannya." Ucap Baekhyun saat memasuki ruangan yang sama dengan mereka, dan Chanyeol langsung sigap bangun dan mendekati sang suami mungilnya.
"Bee bukankah kau masih harus beristirahat dan menemani Taeyong?"
"Tidak aku sudah disembuhkan Jaejoong dan Jaejoong sedang menemani anak kita. Mari lanjutkan pembicaraan kita tadi, aku bisa merasakan sisa Mana dia ditubuh Taeyong tadi." Baekhyun segera duduk dengan Chanyeol disebelahnya.
"Tapi pa seperti kata ayah tadi, untuk situasi seperti saat ini sangat sulit untuk mereka berkomunikasi apalagi masuk ke negara ini." Ucap Johnny.
"Tidak ada yang sulit apalagi mengingat posisinya dan kesehatan Kaisar saat ini, itu sangat mempermudahnya. Yunho apa tidak ada kegiatan aneh yang diminta oleh Istana?" Tanya Baekhyun dan Yunho segera menuju meja kebesarannya dan mengambil buku catatan permintaan izin keamanan yang mereka urus.
Yunho segera membukanya dan mengamati beberapa peizianan, ada 2 perizinan yang berkaitan dengan hubungan luar negeri. "Pertama permintaan izin bahan baku impor dan pengawalan pelayan baru."
"Bukankah itu saya yang mengawal ayah?" Tanya Jaehyun dan Yunho mengangguk setuju. "Setelah diperhatikan sangat tidak masuk akal mempekerjakan Pelayan dari negeri lain di dalam Istana." Ucap Yunho dan Chanyeol tertegun sejenak. "Dari negeri mana para pelayan itu Yunho?"
"Clover."
"Maka sudah pasti tragedi ini perbuatan si bunga mawar itu." Ucap Baekhyun dengan mengepalkan tangannya menahan emosinya yang sudah memuncak ini. Akhirnya peperangan kembali dimulai pikirnya.
Sedangkan Taeyong kini sedang ditemani Jaejoong dan mereka sedang berbincang ringan. Selera humor Jaejoong tidak terlalu buruk menurut Taeyong tidak seperti sang Ayah yang sangat kaku seperti kulit kayu yang belum dipoles.
"Tuan Duccess apa mungkin untukku mengendalikan Mana sebanyak ini?" Tanya Taeyong.
"Sangat mungkin Taeyong saat ini dia hampir meledak karena kau juga belum pernah belajar mengendalikan kekuatan sebesar inikan? Apalagi menggunakannya, tapi Taeyong kenapa kau sangat bersikeras ini cepat membangkitkan Elixir? Kau tahu kutukan apa yang akan kau terima saat menggunakanya nantikan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fam'Or | Jaeyong ✔
Fanfiction[SELESAI] Lee Taeyong yang sudah tidak tahan dengan pahitnya dunia dan hanya diperalat oleh keluarganya memutuskan untuk bunuh diri. Namun naas, dia malah terbangun didunia komik yang selama ini dia baca. "Keluarga harmonis? Jangan Konyol!" "Ayah, K...