Chapter 11

2.9K 315 14
                                    

! Cerita ini hanya fiksi dan mengandung unsur sesama jenis !
.
.

Taeyong mengerutkan dahinya sedangkan Johnny menatap tidak percaya apa yang dikatakan Jaehyun.

"Apa ma-"

"Jadi kurasa kau bisa menjauhkan tanganmu dan berhenti mengucapkan kata-kata aneh untuk tunanganku atau itu akan menjadi rumor yang sangat menyebalkan nantinya Pangeran." Potong Jaehyun sebelum Johnny menyelesaikan ucapannya.

"Bukankah tingkahmu yang tidak sopan pada seorang Pangeran, Komandan Jaehyun? Ah atau bisa saya panggil Putra Grand Duke Dracvile?" Ucap Tiffany dan Jaehyun menggaruk telinga.

"Kurasa sebuah ngengat sedang berbicara." Jaehyun mendekati Tiffany dan mengarahkan mulutnya dekat telinga sang Ibu Suri.

"Hentikan menyebarkan duri dimana-mana Ibu Suri, aku cukup sulit untuk membersihkan mereka satu persatu." Ucap Jaehyun dan dibalas kekehan dari Tiffany.

"Sungguh kata sambutan yang sangat istimewa Komandan, kukira kau sama bodohnya dengan Pangeran dibelakangmu. Kalau begitu silahkan nikmati perjamuannya, Sir Dracvile." Ucap Tiffany dan meninggalkan mereka dengan Hendrey yang mengikutinya dibelakang.

"Bukannya anaknya itu yang bodoh? Selalu mengikuti aroma mawar itu dimanapun?" Ucap Taeil dan Jaehyun mengangguk sampai sebuah tangan mendarat dibahunya.

"Bisa kau jelaskan maksud perkataanmu tadi Tuan Muda Dracvile." Ucap Johnny penuh penekanan.

"Eum kak aku ada urusan dengannya sebentar ya. Katakan pada Ayah aku akan segera kembali oke? Pangeran boleh tahan kakak sebentar ya? Haha... terima kasih Pangeran!" Ucap Taeyong dan menarik tangan Jaehyun menjauh dari kerumunan dan berhenti dibalkon bangunan itu. Dia menghembuskan nafasnya, mereka berhasil kabur.

"Kau seperti sedang berusaha menyembunyikan kekasih gelapmu." Ucap Jaehyun.

Taeyong menaikkan alisnya, "Ya dan itu kau! Dasar kekasih jadi-jadian. Apa maksudmu dengan tunangan? Aku bisa melawan Pangeran itu tadi tanpa bantuanmu yang malah memperpanjang masalah! Haish pasti sebentar lagi akan menyebar dan aku akan gagal mencari pria tampan." Ucap Taeyong frustasi.

"Wah kukira kau benar-benar anak polos dan ternyata mata keranjang. Sudah 2 kali ditolong dan tidak ada balasan apapun? Masalah rumor tenang saja, itu tidak mungkin disebar."

"Itu namanya tipe ideal dan bukan mata keranjang ataupun bakul! Ditolong? Ini namanya menutup lubang dan membuka lubang baru! Kalau rumor ini benar-benar tersebar bagaimana, seorang putra Marquess berani menolak lamaran Pangeran demi seorang putra Grand Duke yang posisinya lebih terjamin. Bagaimana nanti jika kau dicap mura-"

Cup~

Sebuah bibir mendarat dibibir Taeyong dan mengesap lembut bibirnya, sedangkan sang pemilik bibir terdiam kaku sampai bibirnya lepas dari ciuman itu. Jaehyun mengusap pinggiran bibirnya.

"Bibir itu cukup membuat telingaku panas tapi cukup manis." Ujar Jaehyun dan Taeyong mengepalkan tangannya sampai tangan itu mendarat di wajah Tuan Muda Dracvile.

"Brengsek! Mesum! Dasar pria kurang ajar!!" Ucap Taeyong dan meninggalkan Jaehyun yang memegang bekas pukulan si mungil.

"Cukup kuat untuk tubuh semungil itu. Menyenangkan Taeyong, bagaimana jika aku terus lanjutkan permainan ini?" Jaehyun terkekeh karena sebelum Taeyong meninggalkannya dia bisa melihat semburat merah muda menghiasi wajah pucatnya.

Sedangkan Taeyong segera mencari Johnny dan menarik tangan kakaknya menuju tempat kedua orang tuanya yang ternyata tidak jauh dari tempat Johnny. "Ayah, Papa Yongie ingin kembali."

Fam'Or | Jaeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang