Kereta dengan lambang burung Pheonix emas itu berhenti dengan angkuhnya yang langsung saja menjadi pusat perhatian. Pintu kereta itu terbuka dan keluarlah keluarga dengan penuh visual. Chanyeol orang pertama yang keluar dengan Baekhyun dibelakangnya, lalu Johnny dan terakhir Taeyong yang menuntun Mark. Tentu saja kehadiran anak berumur 8 itu menjadi bahan pembicaraan, apa itu anak terpendam Algeric lagi seperti Taeyong?
"P-paman gendong...Mark takut..." Ujar Mark yang menarik ujung jubah Johnny, sekedar informasi selama perjalanan tadi mereka sudah saling mendekatkan diri.
Johnny mengangkat tubuhnya dan menggendongnya lalu melangkahkan kakinya menyusul Chanyeol dan Baekhyun yang sudah jalan dahulu. "Naikkan dagumu Mark hanya pikirkan saja kau seorang Dracvile dan mereka semua berada dibawah kakimu." Ujar Johnny.
"Kenapa Dracvile?" tanya bocah itu.
"Nanti kau akan tahu Mark."
Bibir Mark mengerucut, kenapa orang dewasa ini tidak ada yang mau memberi tahunya. "Bubu kenapa Mark selalu disebut Dracvile?" Tanya Mark yang menolehkan kepalanya kebelakang tubuh Johnny.
Taeyong tersenyum manis, "Nanti akan Bubu beri tahu."
Mark mendengus kesal dan membenamkan wajahnya dibahu lebah Johnny, "Kalian menyebalkan!" rengek Mark yang mengundang tawa Taeyong dan Johnny.
Orang-orang disekitar mereka memandang mereka aneh tapi beberapanya menatap gemas dengan tingkah Mark. Namun Johnny dan Taeyong tidak memperdulikannya, bukan urusan mereka juga. Jika tidak dipaksa Baekhyun juga pasti mereka tidak akan ikut festival foya-foya ini.
Mereka sampai ditenda istirahat khusus keluarga mereka. Johnny menurunkan Mark yang langsung berlari ke arah Chanyeol meminta peluk namun ditolak Chanyeol karena dia harus mengatur para Ksatria dahulu akhirnya Mark berlari ke pelukan Baekhyun.
"Kak apa Jaehyun sudah datang?" Tanya Taeyong.
"Sepertinya sudah, apa kau mau langsung mengenalkannya?"
Taeyong mengangguk, "Harus secepatnya atau pria itu akan mengubah pikirannya secepat jet terbang!"
"Jet? Benda jenis apa itu?" Tanya Johnny bingung.
"Aish lupakan! Aku ke tempat Jaehyun dulu!" Ucap Taeyong dan dibalas anggukan Johnny. Taeyong segera keluar dari tenda dan mendengar keributan diluar, para wanita yang sedang berteriak dan pasukan berbaju putih yang baru saja datang tak lupa dengan kuda yang mereka tunggangi.
"Apa maksudnya ini..." Ucap Taeyong tidak percaya. Itu pasukan mereka!
Datang sangat terakhir dan sangat narsistik, Sir Kyuhyun yang menyebarkan senyumnya, Sir Limji yang memberikan kecupan mautnya dan Sir Sehun dengan wajah datar namun elegannya tidak lupa dengan boneka kecil diujung pedang mereka. Taeyong mendekati Chanyeol yang juga sama terkejutnya dengan kelakuan pasukannya sendiri.
"Tidakkan Ayah pikir mereka sepertinya kurang pemanasan..." Ucap Taeyong.
"Kau benar sayang, sepertinya berlari memutari lapangan 200 kali masih sedikit." Balas Chanyeol dengan wajah menahan mual.
.
.
"Jaehyunie~" Taeyong menyembulkan kepalanya diantara kain dan memperhatikan isi tenda.
"Dia sebentar lagi kembali Yongie. Kemarilah sayang." Itu Jaejoong yang sedang duduk sambil menegak teh, Taeyong menghampirinya dan duduk disamping Jaejoong.
"Apa dia sedang mengatur pasukan Duchess?"
Jaejoong terkekeh, "Jangan panggil aku Duchess lagi, aku sudah sepenuhnya turun tahta. Bukankah itu kau sayang, Duchess Baru. Jaehyun sedang menemui teman lama katanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fam'Or | Jaeyong ✔
Fanfiction[SELESAI] Lee Taeyong yang sudah tidak tahan dengan pahitnya dunia dan hanya diperalat oleh keluarganya memutuskan untuk bunuh diri. Namun naas, dia malah terbangun didunia komik yang selama ini dia baca. "Keluarga harmonis? Jangan Konyol!" "Ayah, K...