Chapter 24

2.3K 273 3
                                    

Kereta yang ditumpangi Baekhyun sedang melaju dengan kecepatan sedang menuju Distrik 12. Ditengah perjalanan mereka sudah menerima balasan dari Chanyeol yang mengatakan dia tidak bisa menyusul Baekhyun karena dia harus menyelesaikan konflik di Distrik 6 bersama Yunho, namun Yunho mengirim Jaehyun dan pasukannya untuk menemani Baekhyun. Karena sebuah kebetulan Jaehyun sedang berada di Distrik 12.

"Tuan, kita akan sampai di Markas Pasukan Eagle." Ucap Kyuhyun, Pasukan Eagle adalah pasukan ksatria Keluarga Duke yang secara langsung dipimpin oleh Grand Duke yang menjabat.

"Apa kita tidak bisa langsung ke tempat Taeyong? Aku merasakan sesuatu yang buruk." Lirih Baekhyun tapi ditolak tegas oleh Kyuhyun. Bagaimanapun keselamatan Baekhyun juga penting dan kesehatannya sekarang juga sedang tidak baik-baik saja makanya Jaehyun memerintah mereka untuk mengirim Baekhyun ke Markas.

"Belakangan ini kalian seperti pasukan Grand Duke daripada Richard." Gumam Baekhyun yang tentu saja didengar oleh Kyuhyun.

Kyuhyun terkekeh, "Maafkan saya Tuan, ini juga perintah Tuan Chanyeol."

"Aish iya-iya! Aku paham anak buah Chanyeol."

Tidak terasa kini mereka sudah tiba di Markas Jaehyun, pintu kereta dibuka dan terlihatlah wajah tampan calon menantunya, "Kupikir kau tidak akan menyambutku." Ucap Baekhyun dengan nada sinis.

Jaehyun menyeringai dan mengulurkan tangannya, "Tidak mungkin aku tidak menyambut calon ibu mertuaku."

"Sialan, aku masih seorang pria."

"Apa tidak bisa kita langsung ke tempat anakku?" lanjut Baekhyun yang kini sudah masuk kedalam sebuah rumah cukup tua yang mereka sebut dengan Markas.

"Aku masih belum paham dengan masalah ini, si keparat Yunho hanya menyuruhku untuk mengundur kepulanganku dan menyambutmu. Jadi bisa jelaskan sekarang?"

"Akan ku jelaskan nanti, sekarang kumohon cari Taeyong anakku...aku merasakan ada yang tidak beres..."

...

"Kegh bukankah ini fungsi kau berada disini Baekhyun? Jaga Permaisuriku dan aku akan-

Bugh

Menyelesaikan si besar bodoh ini." Ujar Jaehyun dan memberi pukulan kuat untuk King Goblin yang masuk dengan tidak sopan ke Markas mereka.

Goblin itu terpental cukup jauh dan menghancurkan 4 rumah yang berada disekitar Markas, Jaehyun berjalan mendekatinya dengan kepalan tangan yang diselimuti api hitam dan tangan kiri yang menyeret Excalibur. Hawa membunuh keluar dari tubuhnya, taring kecil muncul disela bibirnya, dan mata merahnya sudah berubah menjadi ungu kehitaman menatap lapar mangsa didepannya.

"Jadi kau yang membuat Permaisuriku terluka? Ah ternyata hanya sebuah makhluk bodoh." Goblin itu menerjang maju dan memukul kapaknya dengan teriakan khasnya. Ini sangat mudah untuk Jaehyun, dia benar-benar makhluk bodoh. Dimata orang biasa mungkin makhluk ini kuat karena dengan sekali pukul maka musuhnya akan tewas. Nyatanya makhluk ini hanya menyerang secara acak dan tingkat pukulan yang kuat, sangat banyak celah disetiap serangannya.

Jaehyun menghindari beberapa pukulan dan menendang dada kiri si Goblin yang membuatnya terlempar. Tapi itu belum cukup membuatnya lumpuh, Goblin itu masih berdiri tegak dan mengangkat kapaknya kembali. "Kau yakin kapak itu masih berguna?" Tanya Jaehyun.

Kapak lonjong itu langsung jatuh dan menarik tubuh Goblin yang sedang memegangnya erat, mencoba untuk diangkat namun tidak bisa seolah Kapak itu sudah menyatu dengan tanah dibawahnya.

"Mana Kapak itu terlalu besar untukmu yang saat ini tidak memiliki Mana sedikitpun." Jaehyun menyeringai, tentu saja tendangan lemah tadi tidak mungkin dilakukannya tanpa alasan sedikitpun. Melalui sentuhan kakinya dia menyalurkan racun Magis yang membuat inti Mana korban membeku dan tidak menyalurkan Mana diseluruh tubuh, atau dengan maksud lain membuat korban menjadi manusia biasa.

Jaehyun mengangkat pedangnya, memundurkan kaki kirinya dan melesat secepat cahaya memotong leher goblin bodoh yang sedang sekuat tenaga menarik kapak lonjongnya. Kepala dan tubuh goblin itu terpisah dan cucuran darah menggenang, sedangkat Jaehyun menggerang jijik dengan darah goblin yang mengenainya.

"Aku tidak suka darah menjijikkan ini, aku lebih suka memakan darah Permaisuriku. Aku harus mandi selama 3 hari sial!" Racau Jaehyun.

"Tuan Jaehyun apa Anda baik-baik saja?" Tanya Ten yang langsung mendekati Jaehyun dan bersiap menggunakan Alat Magis untuk menyembuhkan luka kecil yang ada ditubuh Jaehyun.

"Kau siapa sialan? Baumu sangat busuk, apa kau salah satu komplotannya?" Tanya Jaehyun yang mengarahkan Excalibur pada Ten.

"Y-Ya? Saya Ten Evander Tu-tuan..." Bisa Ten rasakan kakinya melemas, siapa yang tidak takut jika ditodongkan pedang legenda itu!

"Apa maksud Anda ini Tuan Grand Duke? Bukankah ada larangan untuk tidak melakukan pertarungan ditengah kota?!" Itu suara Xiumin yang secara tiba-tiba berada didekat mereka.

"Grand Duke? Ah apa bocah ini sudah menjadi Grand Duke ya." Gumam Jaehyun dengan menggaruk rambutnya kikuk.

"Apa Anda tidak mendengarkan saya Tuan Grand Duke? Bisa Anda jelaskan mengapa ada mayat Goblin disini?" Tanya Xiumin.

"Ck bukankah ini kerjaanmu? Kalau begitu biarkan aku bertanya juga, mengapa kau memberi Permaisuriku tugas aneh ini?"

"Permaisuri? Maksud Anda Taeyong? Tentu saja ini Test yang Academy berikan untuknya dan Anda tidak diperkenankan untuk tahu apa alasannya."

Jaehyun memutar bola matanya dan menatap jengah Xiumin, dia mendekatinya, "Aku tidak butuh omong kosongmu, Darkness. Apa yang kau lakukan ditubuh lemah ini? Apa kini kau sudah benar-benar berada dibawahku huh?" Bisik Jaehyun tepat ditelinga Xiumin.

Xiumin menyeringai, "Ternyata kau masih sejeli dahulu, Excalibur. Apa kita harus mengulang kembali pertarungan kita?"

Jaehyun memundurkan langkahnya dan tertawa, "Oh teman, kau cukup menghibur. Baiklah hibur aku, sekedar informasi ini kebangkitan pertamaku dan biarkan aku sedikit berolahraga." Tantang Jaehyun dan langsung melesat menuju Xiumin.

Pertarungan cukup sengit dengan Jaehyun yang terus menggerakkan pedang dan tubuhnya secara selaras dan Xiumin yang sedang berusaha menghindar sekaligus menyerang jika memikili kesempatan. Sedangan Ten tengah jatuh berlutut melihat pemandangan didepannya, pergerakan mereka terlalu cepat sampai tidak bisa dilihat.

"TEN!" Teriak Taeyong yang mendekati Ten dan menuntunnya untuk menjauh dari sana.

"Kenapa kau diam saja? Disana sangat berbahaya dan sepertinya Jaehyun lagi-lagi mengamuk..." Ucap Taeyong setelah mereka berhasil menjauhi arena bertarung.

"Tidak Taeyong, itu Excalibur. Jiwa Jaehyun sudah terlahap oleh Excalibur, dan jika dibiarkan jiwa Jaehyun sepenuhnya akan hilang...kita harus menyegelnya! Tuan Baekhyun, hanya Tuan Baekhyun yang bisa menyegelnya!"

"Kalau begitu waktu kita tidak akan cukup, aku baru saja memerintahkan Sir Kyuhyun untuk mengevakuasi Papa sejauh mungkin. Biarkan aku yang menyegelnya!"

"Kau gila? Bahkan kau belum sampai level 4 Taeyong! Jika kau ceroboh selamanya kau tidak akan bisa menggunakan Magis!" teriak Ten.

"Aku yakin aku bisa menggunakannya dan aku juga harus mencoba untuk mengendalikannyakan? Disana juga ada Sir Xiumin dan hanya aku juga yang mentralkannya!"

"Tapi sekarang bukanlah ajang coba-coba Taeyong!"

"Aku tahu Ten! Tapi pria yang menjadi Takdirku berada disana dan sedang berada diujung tanduk kematian, bukankah kau sendiri yang mengatakannya?"

Taeyong menggenggam tangan Ten erat, "Kumohon izinkan aku Ten, dan bantu aku untuk melindungi Papa..."

Ten mendesah frustasi dan menatap objek lain dihadapannya untuk menghindari tatapan Taeyong, "Kumohon Ten..."

"Aish! Baiklah, tapi berjanjilah untuk kembali Tae..."

Taeyong tersenyum, "Aku berjanji, temanku!"

TBC

.

.

Hallo maaf aku baru update, maaf banget kalau update kali ini tidak sesuai harapan kalian... aku masih belajar untuk mendeskripsikan adegan action huhu... Terima kasih buat yang udah nungguin apalagi vomentnya kalian penyemangatku! i lopyu!~

Fam'Or | Jaeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang